5. First

1.5K 199 15
                                    

kau menerangi kehidupanku yang gelap, kau memberikan perasaan tenang ketika aku sedang gelisah, kau memberikan perasaan nyaman ketika aku sedang gundah

kau menerangi kehidupanku yang gelap, kau memberikan perasaan tenang ketika aku sedang gelisah, kau memberikan perasaan nyaman ketika aku sedang gundah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin membuka matanya, suara pendeteksi denyut jantung yang pertama memasuki gendang telinganya. Cahayanya sangat terang kala itu, hingga jimin terasa sedikit silau. Ia mengangkat tangannya dan melihat jarum yang terlihat agak besar itu terbenam di punggung tangannya.

Jarum itu tersambung dengan selang infus yang berdiri mematung disamping ranjang jimin. Ranjang rumah sakit lebih tepatnya.

Kemudian jimin menghela nafas lagi. Dia masih mempertanyakan kenapa ia masih hidup sampai detik ini.. Kenapa mereka masih menyelamatkan nyawa jimin yang dia anggap sudah tak bernilai lagi.

"akhirnya kau bangun, sekarang aku bisa menjawab telefon jungkook" ujar seorang pria yang terduduk di sofa. Ruangan ini lumayan besar untuk kamar rumah sakit.

Jimin melirik ke arah suara itu berasal

Namjoon

Pria itu beranjak dari sofa dan menghampiri jimin "kau pingsan, seharian. Dan jungkook bertanya tanya kenapa kau tak kunjung kembali pulang begitu juga aku, namun aku tidak berani menjawabnya" ujarnya. Namjoon mengeluarkan handphone dari saku celana jeansnya "sekarang kau sudah sadar, setidaknya bicara dengannya agar dia tidak melakukan hal gila seperti menyusul kesini?"

Jimin langsung terkejut

Jungkook menyusulnya kerumah sakit? Dalam keadaan tidak bisa melihat?? Sungguh itu sangat menyusahkan baginya, jimin tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Jimin beranjak dari posisi tidurnya perlahan, namjoon membantunya dan mempermudah tubuhnya yang masih terasa lemas.

"aku.... Minta maaf.. Hyung" ujar jimin, suaranya sangat lemah. Sekali mendengar pasti tau kalau pria ini.. Sangat.. menderita akan penyakitnya.

Namjoon mengelus kepala jimin sambil tersenyum "setidaknya berbahagialah untuk jungkook. Aku tau kalau kau menyukai jungkook, kau tidak akan membuatnya bersedih, aku percaya itu. Karena dia juga akan melakukan hal yang sama untukmu"

Jimin ikut tersenyum, bibirnya terlihat sangat pucat begitu juga kulitnya.

Namjoon menekan nomor telefon dan memberikan ke tangan jimin. "silahkan kau berbicara dengannya, aku akan keluar untuk merokok sebentar" Kemudian dia berjalan keluar dari ruangan itu.

Love before the first sight - kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang