LA TRAGÉDIE

10 2 0
                                    

Mereka terdiam cukup lama di tempat itu hingga akhirnya suara jam raksasa yg ada di dekat mereka berbunyi dengan sangat nyaring menandakan sudah pukul 3 sore. Zayn segera bangkit dari duduknya lalu mengajak Aize utk meninggalkan tempat itu. Aize pun bangkit berdiri

"Ceci est le dernier. Je veux tout oublier, sur toi, sur nous", gumam Aiea yg masih bisa terdengar dengan samar oleh Zayn. Zayn tidak terlalu bahasa asing tapi ia yakini bahwa saat ini Aize sedang merapal sebuah mantra, mantra kehiduoan yg bisa merubah segalanya.

(Ceci est le dernier. Je veux tout oublier, sur toi, sur nous = Ini adalah yg terakhir. Aku ingin melupakan semuanya, tentang kamu, tentang kita)

Saat ini mereka berdiri di pinggir jalan raya menunggu rambu lalu lintas berubah warna agar mereka bisa menyebrang. Zayn melihat ada kakek-kakek pedagang minuman keliling tak jauh dari mereka berada. Zayn yg merasa kasian segera menuju kakek itu

"Aize, tunggu sebentar, ya, aku akan segera kembali", ucapnya pada Aize

"Terimakasih banyak, Zayn", jawab Aize. Zayn sedikit bingung dengan jawaban aneh Aize namun tak mau ambil pusing dan segera menuju kakek pedagang minuman itu. Aize memperhatikan punggung Zayn sekilas "Semoga kamu bahagia, Zayn", ucap Aize pelan. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke sisi lain dan mendapati seorang anak kecil memegangi bolanya. Hal itu membuat Aize menghampirinya

"Kamu sendirian?", tanya Aize. Anak itu tdk menjawab "Mana mamamu?" anak itu masih tdk menjawab "Siapa namamu?", tanya Aize utk yg terakhir kalinya. Dan anak itu langsung menunjuk Zayn yg berada tak jauh dgn mereka sedang berbicara dgn kakek pedagang minuman itu. Lalu tiba-tiba bola yg dipegang anak itu jatuh ke arah jalan, menyadarkan Aize yg sedikit bingung dengan sikap anak itu

"Bola", ucap anak itu akhirnya. Aize segera mencegah anak itu utk berlari ke jalan

"Biar aku saja yg mengambilnya. Kamu tunggu disini", ucap Aize lalu berjalan ke arah jalan. Sebelumnya ia sudah memastikan kalau tdk ada kendaraan apapun yg lewat jadi ia segera berjalan utk mengambil bola anak itu

"Kamu harus menjaga hal yg paling berharga dalam hidupmu atau kamu akan kehilangannya utk kedua kalinya", ucap kakek pedagang minuman itu kepada Zayn. Zayn sedikit bingung kenapa kakek itu berkata seperti itu lalu kakek itu melanjutkan "Kamu akan kehilangannya lagi. Dan ini yg terakhir, kalau kamu tdk bisa mempertahankannya, maka ia akan menghilang selamanya. Terimakasih sudah membeli minuman kakek", ucap kakek itu lalu menghilang meninggalkan Zayn yg kebingungan. Setelahnya, Zayn berbalik dan mendapati seorang anak kecil yg memandanginya sinis dengan senyuman dinginnya. Anak kecil itu menolehkan kepalanya membuat Zayn mengikutinya dan mendapati Aize berada di tengah jalan sambil memegang sebuah bola. Aize tersenyum pada anak kecil itu, senyuman terindah yg pernah dilihat Zayn 10 tahun ini. Sedetik kemudian sebuah mobil melaju kencang tepat ke arah Aize berdiri. Aize sama sekali tak menyadarinya hingga akhirnya mobil itu menabrak tubuh ringkih Aize dengan kerasnya hingga menjatuhkan tubuhnya ke jalan

" Aize!!!!", teriak Zayn memanggil nama gadis yg sudah tergeletak di tanah dengan darah segar mengalir dari kepalanya bahkan tak sedikit cipratan darahnya yg mengenai dress putih yg dipakainya. Zayn segera berlari menuju tubuh Aize yg lemah itu hingga menjatuhkan minuman yg dibelinya tadi. Zayn segera mengambil tubuh Aize yg lemah ke dalam pelukannya membiarkan darah itu mengenainya dan juga bajunya. Menangis sejadi-jadinya dan berteriak sekeras-kerasnya mencoba memanggil Aize agar kembali pada kesadarannya. Namun nihil. Aize sama sekali tdk bergerak. Aize juga tdk bernafas membuat Zayn semakin dilanda kekhawatiran. Disaat yg bersamaan, sosok kakek dan anak kecil itu menghilang dari tempat itu. Meninggalkan kesedihan Zayn yg memilukan

~~~~~~~~~end of flashback~~~~~~~~~

Disinilah Zayn. Berada tepat di depan kamar inap Aize. Sebelum akhirnya Zayn membuka pintu itu, dalam hati ia berharap kalau ini semua hanya mimpi. Tapi tangannya tertahan saat ia melihat sosok yg dikenalnya. Ya, ia adalah sang kakek penjual minuman. Kakek itu berada di pantulan kaca tempat Aize dirawat, sontak Zayn berbalik namun... NIHIL! Kakek itu menghilang. Bahkan tidak ada sama sekali. Zayn merasa aneh. Tadi ia merasa melihat bayangan kakek itu dengan jelas tapi saat ia berbalik, kakek itu menghilang. Zayn kembali membalikkan tubuhnya dan betapa terkejutnya Zayn saat mendapati Aize sudah berdiri di depan pintu

TROUVEZ-MOI DANS VOTRE MÉMOIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang