"Kau tak hendak pulang sekarang?" Mia mulai khawatir.
Diguncang-guncangnya tubuh Andi yang mematung. Laki-laki itu akhirnya menoleh padanya lagi. Menggeserkan tubuhnya hingga tangan Mia terlempar. Mia yang kesal diperlakukan begitu langsung mengelap tangannya ke baju. Perempuan itu berbalik dan memilih kembali ke ruangannya, tak mau lagi peduli perihal Andi.
"Siapa yang mencarimu tadi?" Krisna teman seruangan Mia bertanya padanya.
"Teman", jawab perempuan itu singkat.
Mia tak hendak membahasnya lebih jauh lagi. Hanya tinggal satu kali pelunasan bulan depan dan perempuan itu berharap sudah tidak akan diganggu lagi. Mia sebenarnya bisa langsung melunasi hutangnya pada Andi tapi dia tak mau membuat semuanya tampak mudah untuk laki-laki itu. Syukur-syukur Mia mau membayar semua sesuai yang laki-laki itu inginkan tanpa meminta potongan.
Mia pulang ke rumah sore itu masuh dengan membawa kedongkolan di hatinya. Laki-laki yang tak dikenalnya itu memang pintar membuat Mia sakit kepala.
Ibu sedang membersihkan cabe merah untuk digiling besok di pasar ketika melihat Mia pulang dengan wajah tampak lesu, orangtua itu memanggil anaknya.
"Apa yang membuatmu kelelahan begini, Anakku?" wajah ibunya membuat Mia mulai bersemangat. Perempuan itu tak betapa tidak mudahnya selama ini kedua orangtuanya bekerja di pasar agar Mia bisa makan dan bersekolah dengan layak tapi tak pernah sekalipun pernah terucap rasa lelah di bibir kedua orangtuanya. Mia malu rasanya kalau menceritakan bahwa yang mempengaruhi moodnya saat ini adalah seorang lelaki yang bahkan bukan kenalannya.
"Tadi pagi habis belanja untuk kantor, Bu. Masih lelah saja", Mia menyandarkan kepalanya ke bahu ibunya. Kehangatan menjalari tubuh Mia. Seperti kedua orangtuanya, Mia juga seharusnya bisa kuat.
"Sekali lagi", batin Mia. Dan setelah itu, perempuan itu bisa terbebas dari kekangan Andi. Tak ada lagi alasan bagi keduanya untuk berkomunikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Tak Bisa Dibeli
RomantikMia hanya seorang perempuan biasa, seorang pegawai yang berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya sampai seorang lelaki tiba-tiba masuk dalam hidupnya dan mengganggu kinerjanya.