Part 1

9.4K 708 24
                                    

Sebuah komplek perumahan yang biasanya di siang hari sepi nampak lewat mobil truk pengangkut barang dan satu buah taksi berhenti di sebuah rumah yang lama kosong. Rumah itu berdempetan dengan rumah wanita cantik berusia 30 tahun berstatus single.

Wanita cantik itu nampak keluar rumah saat melihat sebuah mobil berhenti di halamannya, karena ia mengira bahwa ada tamu datang. Ternyata justru ia memiliki tetangga baru. Seorang pemuda nampak keluar dari dalam taksi dan melihat membawa tas ransel besar. Ia bahkan langsung membantu orang-orang yang menurunkan barang-barangnya untuk di bawa masuk ke dalam.

Saat ia hendak membuka pintu ia melihat wanita cantik yang tengah berdiri di depan teras rumahnya. Pemuda itu pun tanpa sungkan tersenyum sopan.

"Permisi, Mbak, saya Wisnu, tetangga baru," ujarnya ramah. Wanita cantik itu pun menyambut senyumnya dengan sama ramahnya.

"Saya Novi, kamu tinggal sendiri nanti?"

"Eum ... saya sama istri nanti." Novi nampak terkejut mendengar itu karena melihat pawakan Wisnu yang nampak muda membuatnya mengira Wisnu adalah mahasiswa.

"Oh, aku kira kamu masih pelajar."

"Eum ... saya memang masih kuliah, Mbak. Tapi saya sudah menikahi pacar saya." Wisnu nampak malu-malu mengatakan hal itu.

"Oh, baguslah dari pada pacaran kelamaan ya kan?" Wisnu hanya tersenyum kecil dan pamit untuk masuk ke dalam rumahnya. Saat wisnu sudah masuk ke dalam rumah munculah sang keponakan kecilnya bernama Noelia.

"Ada apa, Tante?" tanya Noe dengan membawa boneka kelicinya.

"Ada tetangga baru, sayang."

"Oh ya?" Novi mengangguk dan menunjuk truk dan juga rumah yang terbuka lebar itu. Noe memperhatikan rumah itu sejenak sampai ia tersentak saat melihat Wisnu keluar dari sana.

"Itu Om yang punya rumah, Tante?" Novi mengangguk dan Wisnu kembali menyapa Novi.

"Wah, Mbak Novi udah punya anak toh?" tanya Wisnu ramah. Ia bahkan sampai mengusap rambut Noe. Noe nampak mundur karena takut dengan orang baru. Wisnu tersenyum kecil dan berusaha seramah mungkin pada Noe.

"Kenapa anak manis, Om, nggak jahat kok. Ayo kenalan, nama Om, Om Wisnu, nama adik kecil siapa?"

"Aku udah besar, udah 8 tahun, bukan adik kecil lagi," jawab Noe yang membuat Wisnu tergelak. Ia tak sangka jika bocah imut itu bisa setegas itu.

"Ya deh, Om minta maaf ya, adik besar ini namanya siapa?" tanya Wisnu yang membuat Novi terkekeh. Wisnu hanya melirik Novi sekilas.

"Noe."

"Wih namanya bagus, Noe siapa ya panjangnya?"

"Noelia."

"Cantiknya persis wajahnya, cantik."

"Aku imut." Lagi-lagi Wisnu tergelak dengan jawaban Noe yang spontan itu. Novi yang melihat itu hanya tertawa karena ponakannya memang agak frontal dan ketus, tapi anak ini baik dan ceria. Mungkin karena Wisnu adalah orang baru hingga Noe harus jaga jarak.

"Pak Wisnu, ini di taruh di mana?" tanya salah seorang yang membantu membawakan barang-barang Wisnu.

"Oh, ya, sebentar, Pak," jawab Wisnu, ia kemudian menatap Novi dan Noe.

"Mbak aku urus barangku dulu ya, biar cepet selesai."

"Iya, sudah sana." Wisnu tersenyum dan berlari kecil ke arah halaman dan mulai mengarahkan mereka untuk menyusun barang-barang. Noe yang melihat itu hanya menarik kaos sang Tante. Novi menoleh.

Aku sayang, Om (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang