Part 5

5.3K 557 48
                                    

Hari ini Novi pulang lebih awal karena kemarin malam ia tak pulang ke rumah. Ia membawa bahan makanan yang lumayan banyak untuk masak hari ini. Ia merasa bersalah pada Noe yang sering kali ia tinggal di rumah sendiri. Padahal Noe masih kecil dan tentu saja tidak bisa masak sendiri.

Novi melihat rumah sudah rapih seperti biasa, tidak pernah sekali pun rumah nampak berantakan. Noe benar-benar menjaga amanahnya untuk tidak membuat rumah berantakan. Novi tahu Noe anak yang patuh walau di sekolah ia suka mencari masalah. Tapi Novi tahu kenapa Noe seperti itu, ia butuh perhatian yang tidak ia dapat di rumah.

Novi menaruh bahan belanjaan di dapur lalu ia ke kamar mandi untuk membersihkan diri sejenak. Setelah itu ia langsung masak untuk makan siang Noe. Novi begitu serius saat memasak dan memang hasil masakannya sangatlah enak. Noe adalah penggemar masakannya yang selalu bilang enak setiap suapan yang masuk ke dalam mulutnya itu.

Novi sudah tidak sabar untuk melihat Noe makan dengan lahapnya. Ia juga menggoreng ayam kesukaan Noe dan sayur sop ceker. Ia juga menumis dan lainnya. Pokoknya hari ini penuh makanan enak kesukaan Noe.

Selesai memasak Novi merasa lelah dan ia pun istirahat di teras rumahnya. Melihat tanaman yang tidak pernah ia rawat dengan tangannya sendiri karena sudah ada Noe yang merawatnya. Sisa-sisa air yang di siram Noe masih terlihat jelas di pot-pot masing-masing.

Saat tenang seperti ini lah yang ia ingin rasakan. Bukan melulu dunia malam yang membuatnya kadang lupa diri untuk pulang. Saat menikmati keheningan sebuah suara bantingan terdengar dari rumah sebelah. Novi sampai tersentak kaget dan bangun dari duduknya.

Ia menuju rumah sebelah dan berharap tak terjadi apa-apa. Novi mengetuk pintu rumah Wisnu namun tak ada jawaban, ia ketuk sekali lagi sampai pintu terbuka. Seorang wanita muda dengan wajah cantik nan jutek tengah menatap dirinya dengan sinis.

"Siapa?" tanya Santi.

"Novi tetangga sebelah."

"Ada perlu apa?"

"Hanya khawatir, tadi aku dengar suara barang jatuh?"

"Bukan urusanmu."

"Urusanku kalau sampai mengusik ketenanganku."

"Maaf kalau mengusik mu."

"Aku tanya ada apa?"

"Itu bukan urusanmu."

"Kita tetangga, wajib saling tahu."

"Itu namanya kepo dan mencampuri urusan orang lain."

"Angkuh sekali."

"Siapa yang angkuh, kamu yang tiba-tiba ketuk-ketuk rumah orang."

"Terserah." Novi lantas pergi sudah tak ada respeck lagi terhadap istri Wisnu itu. Begitu sombong dan angkuhnya jadi orang. Masih muda tidak tahu tata krama. Mood Novi hancur seketika.

****

Noe yang sudah pulang dari sekolah merasa heran melihat Novi tengah berwajah jutek di depan tv. Noe pun menghampiri Novi dan duduk di sebelahnya.

"Tante kenapa?" tanya Noe. Novi melirik Noe sekilas lalu berpaling kembali.

"Kamu bener Noe, tuh orang sebelah cantik doang, tapi nggak punya etika." Noe berfikir sejenak. Apa yang di maksud Tantenya adalah istri Wisnu?

"Istri Om Wisnu ya?"

"Iya."

"Emang kenapa, Tan?"

"Udah nggak usah di bahas lagi, males Tante, anggap aja tuh orang nggak ada sekalian."

"Ih, Tante kenapa deh?"

Aku sayang, Om (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang