🌹🌹🌹🌹🌹
"Feli, kau ke mana saja? Aku terus menghubungimu, tapi kau seperti hilang ditelan bumi," ucap Sally saat ia bertemu sahabatnya di parkiran kampus mereka.
Wajah Feli terlihat tidak baik-baik saja. Kantong mata wanita itu hampir mirip dengan kantong mata yang ditutupi oleh Sally dengan kacamata hitamnya.
"Aku sedang stress memikirkan sesuatu," ucap Feli lesu.
Sally menatap ekspresi lelah sahabatnya itu dan mencoba mengorek informasi lebih dalam. Biasanya Feli selalu ceria dan blak-blakan dalam berbicara, tapi kali ini ia terlihat sedang memikul beban berat.
"Kita harus bicara empat mata, Feli," seru Sally.
Sally menyeret lengan Feli menuju tempat rahasia mereka berdua yaitu di atap gedung kampus yang hanya beberapa orang saja yang bisa menaikinya sampai benar-benar ke atap.
Mereka berdua memilih untuk bolos di mata kuliah pertama karena bercerita satu sama lain adalah hal yang jauh lebih penting ketimbang menumpuk beban sendirian lagi.
"Katakan padaku, apa yang terjadi padamu?" tanya Sally pada Feli.
Sally menanti jawaban dari sahabatnya itu. Surai mereka berdua melambai-lambai akibat tiupan angin. Feli menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.
"Demi mendapatkan private jet limited edition. Aku menerima tantangan yang diberikan oleh Daddyku untuk menjadi seorang maid." Cerita Feli.
"Benar-benar tidak masuk akal," gumam Feli.
"WHAT!! MAID? SERIOUSLY?" pekik Sally dan Feli mengangguk malas.
"Kenapa kita senasib? WHAT THE FUCK!" Sally menjambak rambutnya sendiri frustasi.
Feli menatap Sally penuh tanda tanya. "Apa maksudmu?"
Sally berhenti berjalan mondar mandir di hadapan Feli dan duduk di samping sahabatnya itu.
"Daddy ku juga memberiku misi sialan itu untuk aku lewati. Jika aku menginginkan sebuah pulau beserta fasilitasnya, aku harus menjadi maid di tempat yang tidak aku ketahui nantinya." Cerita Sally pada Feli.
Feli melotot. "Hell! Apa mereka semua bersekutu untuk mengerjai kita berdua?" tuding Feli.
Sally mengedikkan bahunya.
"Uang jajanku pun, mulai minggu ini sudah dikurangi dan kartu kredit limited editionku juga ditarik," keluh Sally.
"Hah? Kau serius tentang ini?" kaget Feli.
Gadis itu tidak percaya jika Daddy Sally akan melakukan hal sejauh itu pada anak semata wayang kesayangannya.
Sally mengangguk.
"Daddyku menjadi kejam sekali padaku,"
"Setiap hari aku diminta untuk mengawasi kinerja semua maid di rumah. Kau tahu, aku bahkan disuruh mempelajarinya. Menjijikan sekali, bukan?" ucap Sally frustasi.
Feli menepuk pundak Sally.
"Demi meraih apa yang kita inginkan, aku yakin, kita bisa melewati semuanya," kata Feli menyemangati Sally dan dirinya sendiri.
"Ya. Aku tidak ingin dipecundangi oleh kedua jalang sialan itu. Bisa-bisanya mereka berdua mengklaim sudah menggeser posisi kita berdua," kata Sally geram.
Feli mengangguk antusias. "Tidak ada yang bisa menggeser Twins Queen di kampus ini,"
Sally dan Feli ber-high five ria.
![](https://img.wattpad.com/cover/217771639-288-k623405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAY MATE (Selesai! Pindah rumah)
RomanceWARNING 21+ Tidak ada permintaan yang tidak dikabulkan oleh kedua orangtua Sally Beatrice pada anak semata wayangnya itu. Kali ini, Sally Beatrice menginginkan sebuah pulau pribadi di salah satu negara Yunani lengkap dengan segala fasilitasnya ke...