Tanpa restu

65 4 1
                                    

Part Tata

Ayah ku itu seorang Lelaki yang amat sanggat kuat, dia itu Pantang Pulang Sebelum Padam orang biasa sebut Pemadam...

Ayah ku itu orang yang cuek tapi dia perhatian pada ku karna aku anak perempuan satu satu nyaa dan sekarang menjadi anak satu satunya karna abang sudah mempunyai keluarga...

Ayah tidak perna bilang kalau Ia tidak setuju dengan hubungan aku , tapi saat ini ayah berbeda . Dia pulang dan langsung menanyakan banyak hal pada ku..

"de, di panggil ayah" kata mama

"iya sebentar" kata ku

Dan tak lama aku menuju ruang tamu untuk bertemu ayah ..

"apa" kata ku sambil duduk di sofa depan ayah

Sambil Ia mematikan rokok nya dia berbicara padaku...

"masih sama aan de?" tanya ayah ku

"masih, emang kenapa?" jawab ku

"berapa tahun?"

"jalan 4"

Ayah diam dan lanjut merokok

"emang kenapa" tanya ku ke ayah

"ayah mau ngobrol sama aan de nanti malem" pinta nya ke aku

"emang ada apa sih ,ko gabiasanya" tanya ku

"mau ngobrol aja sama calon mantu ayah kalo dia pantas buat kamu" jawab nya sambil mengisap rokok

"iya nanti malem" kata ku dan langsung pergi ke kamar atas

Dikamar

Aku langsung telpon aan dan bicara ke dia kalo ayah mau ketemu malam ini dan aan mengiyakan..

19.30 aan tiba di rumah ku

"ayo masuk" kata ku sambil menyuruh aan masuk

"aku takut ay" kata aan

"gapapa hayu" jawab ku

Aan masuk dan langsung bersalaman dengan ayah

"duduk" kata ayah

"gimana an" tanya ayah ku ke aan

"gimana apa nya ya om maaf" kata aan

"gimana dengan anak saya" kata ayah

"baik om" jawab aan

Tiba tiba hening..

"rokok an" kata ayah ku ke aan sambil menawari rokok

"ga ngerokok om" kata aan

"ko laki laki ga ngerokok , bohong" kata ayah sambil tertawa

"aan emng ga ngerokok yah jadi jangan paksa aan buat ngerokok" kata ku ke ayah

"mau gimana hubungan kalian" tanya ayah

Seketika aku diam dan langsung melihat ke arah aan dan langsung nunduk..

"kita bicarakan nanti nunggu abang mu de" kata ayah

"kenapa harus ada abang" jawab ku

Ayah tidak menjawab pertanyaan ku..

20.15 abang dateng dengan istri nya dan langsung duduk di depan ku tepatnya samping sofa ayah duduk..

"jadi gini de, kalo mas liat kalian itu udah gabisa lanjutin hubungan" kata abang ku

"maksudnya" jawab aku

"banyak faktor penghalang .pertama kalian bada agama, kedua ade udah ada pilihan lelakinya yaitu mas Tomo anaknya pak jarwo yang dulu suka nemenin ade main, yang sekarang polisi . Ade harus ngerti" kata mas ku

"kenapa harus ade?" jawab ku

Semua diam dan suasana hening

"kenapa gajawab, kenapa harus ade? Kenapa mas, kenapa harus ade? Ayah. Kenapa harus ade yah?" jawab ku sambil berlinang air mata

Dan tidak ada jawaban dari mereka

"ayah gaperna di rumah, ayah gaperna liat perkembangan ade, ayah pulang malem ade udah tidur, ayah berangkat pagi ade masih tidur, ade blum tidur malem ayah pun gapulang karna harus jaga di kantor, terus sekarang ayah ketemu dan ngobrol sama ade sama pacar ade cuma buat bahas ini, mending ayah gausah pulang dan gausah temuin ade" jawab ku sambil nangis dan nada keras

"gaboleh gitu ta" kata aan

"kamu liat mereka misahin kita, kamu liat ayah aku gasuka sama kamu" jawab ku sambil nangis

"maaf om, mas sebelum nya. Saya tau saya tidak pantas buat anak gadis om dan saya tidak satu agama dengan anak gadis om, tapi saya sayang dan cinta sama tata om" kata aan sambil menatap ayah

"kamu tau apa soal cinta dan sayang" jawab ayah

"ayah tanya ke aan dia tau apa soal cinta dan sayang, kita tau. Kita pacaran hampir 4 taun dan gaperna berantem dan ayah sekarang nanya kita tau apaa soal cinta dan sayang" jawab ku sambil nangis

Ayah diam.

"kenapa aku? Ayah pikir mas dengan mbawin satu agama? Engga kan. Aku tauu" kata ku

"kamu boleh pulang an" kata ayah

"kenapa ayah jadi ngusir pacar aku?" jawab ku sambil pegang tangan aan

"udah malam de" kata ayah

"kalo ayah usir aan, berarti ayah juga ngusir aku" kata ku sambil tetap memegang tangan aan

"gapapa ta aku pulang, udah malem" jawab aan

"engga" jawab ku sambil membentak aan

"gapapa ta" kata aan sambil senyum ke aku

"kalian tuh cuma mikirin kebahagiaan kalian tanpa mikirin aku. Ayah emang kasi semua apa yg aku mau, tapi apa perna ayah kasih kebahagiaan ke aku? Aku butuh kasih sayang lelaki, khususnya ayah tapi ayah gaperna ada, dan aku dpt kasih sayang cuma dari aan. Ayah paham ga!" kata ku sambil nangis

Ayah pergi ke kamar dan mama ikut ayah ke kamar..

"bukan ini yang mas mau de, tapi ini karna ayah buat kebaikan ade" kata abang ku

"kebaikan apanya? Misahin hubungan yang udah di jalin 4 tahun itu baik?ha" jawab ku

Aku masih memenang tangan lelaki ku dan menggenggam erat tangan nya yang memandakan kalau aku tidak mau Ia pergi ..

"maafin keluarga aku, jangan pergi ya an" kata ku sambil nangis bicara ke aan

"aku gaakan pergi, kita berjuang sama sama ya sayang, aku pulang dulu gaenak udah malem, nanti aku telpon" jawab aan dan langsung keluar rumah ku

Aku masi menanggis dan di peluk oleh istri abang ku..
Ku lepas pelukannya dan langsung naik ke kamar atas ..

Ku banting pintu menandakan kalau aku marah..

Telpon ku berdering dan ternyata itu aan

"jangan nangis sayang, jelek ih kalo nangis" kata aan sambil meledek ku

"an maaf" kata ku

"gapapa sayang, udah ya jangan nangis lagi" kata aan dengan suara yang seperti habis nangis

"kamu nangis" kata ku dan langsung mengubah telpon menjadi vidio call

"ko mata nya sembab" sambung kata ku

"tadi aku kelilipan di jalan trs anginnya masuk masuk mata gitu ay jadi perih mata ku" jawab aan

Aku diam dan aku tau dia bohong

"an gimana yaaa, apa aku ikut agama kamu aja" kata ku

"eh kaga. Jangan ngelawan takdir" kata aan

"aku gatau harus apa" jawabku

"aku tau aku cuma karyawan swatsa dan aku bukan polisi. Tapi aku bakal tunjukin kalo aku bisa sampe nikah sama kamu, soal cara biar aku yg pikirin" kata aan

Aku hanya bisa diam.

"udah, tidur yaaa, bye sayang. Jangan nangis lagi. Aku sayang banget sama kamu" kata aann

Dan langsung mematikan telpon nya

semua karna PersijaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang