*Duarr!!*Terdengar suara halilintar menyambar nyambar dilangit biru dan cerah hari itu.
"Dokterku mana?! Kenapa dia tidak datang juga?!". Amuk si raja kecil dikamarnya.
"Yang mulia....., sabar yang mulia. Tuanku wakil raja utama thara akan segera tiba". Salah satu pengasuh tin memohon si raja kecil agar bersabar.
"Apa kau bilang! Aku bilang panggil dokter terbaik! Bukan panggil thara! Kenapa kalian sangat bodoh!". Siraja kecil kembali mengamuk mengutuki kebodohan pengasuhnya.
*klik*
Sosok yang ditunggu para pengasuh si raja kecil akhirnya menampakkan sosoknya. Yah, wakil raja utama thara tiba!.
"Huft.....". Thara menghela napasnya panjang ketika mendapati si raja kecil mengenakan pakaian hangat sebanyak 5 lapis, sesuatu yang ditempelkan didahinya untuk menurunkan demam, dan berselimut tebal. "Ada apa ini?". Tanya thara pada pengasuh tin yang duduk disebelah kasurnya.
"Tuanku thara....., syukurlah anda tiba tuanku". Pengasuh siraja kecil tersenyum legah.
"Thara! Kenapa kau yang datang?! Kau tidak datang sendirikan? Kau membawa dokter bersamamukan?".
"Dokter? Untuk apa?". Tanya thara menatap malas kepada tin.
"What?! Kau tidak lihat? Aku sakit thara! Aku butuh dokter!".
"Oh wow....". Sekali lagi thara merespon dengan nada dan ekspresi malas.
"Oi.......!! Aku serius thara! Aku akan mati! Aku bisa merasakannya!! Ada yang salah dengan jantung dan mataku! Tidak! Seluruh tubuhku aneh! Panggil dokter sekarang juga!!".
"Unik! Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mendengar sang raja bisa sakit dan membutuhkan dokter". Ledek thara membuat wajah tin merah padam.
"Ok! Aku tau kalian tidak akan paham! Aku akan pergi sendiri dan mencari dokter!". Tin berdiri dari kasurnya bersiap pergi.
"Ok, baiklah!". Thara menghentikan tin dan memanggil salah satu pengawalnya untuk melakukan perintahnya.
*15 menit kemudian*
"Tuanku thara..., saya membawa tuan muda pete". Kata salah satu pengawal thara membawa pemuda manis itu masuk kekamar tin.
"Nah, ini dia. Jika yang mulia sakit saat ini, maka ini, saya bawakan langsung obatnya kehadapan anda". Thara mendorong pelan pete mendekat pada tin.
"Oh? Ada apa yang mulia? Apa terjadi sesuatu saat tadi yang mulia berteleportasi?". Tanya pete penasaran dan khawatir. Well, tentu saja dia hanya ingin tau apa tin berhasil bertemu dengan ae.
*hening*
Tin terdiam sejenak mengkerutkan dahinya tidak puas menatap pete kemudian kembali mengalihkan tatapannya pada wakilnya.
"What the fuck thara! Apa aku terlihat sedang bercanda sekarang?". 😠
"Hah?". Diluar perkiraan thara, respon tin tidak sesuai harapannya ketika disodorkan pete. Thara begitu yakin pete adalah alasan dibalik keanehan siraja kecil tadi pagi dan saat ini. "Wait? Bukan dia?".
"The fuck u talking about?!". Tin bertambah kesal.
Pada akhirnya, karena tidak menemukan jawaban dan menyerah pada perilaku aneh tin, thara memanggil dokter terbaik untuk memeriksa kondisi si raja kecil.
Sesungguhnya thara bisa saja langsung mengatakan pada si raja kecil bahwa dia tidak sakit melainkan sedang jatuh cinta. Namun untuk orang sekaku thara, menyampaikan hal tersebut terasa sangatkah sulit.