Ketika pagi menyingsing keesokan harinya, thara sebagai orang dengan posisi terkuat nomer dua sebelum digantikan oleh Ae sudah bersiap siap menuju gedung penampungan tamu sementara yang tak jauh dari sekolah para calon wakil raja.Sekolah itu adalah sekolah yang telah lama tidak dihadiri oleh raja tin, ae, pete, dan juga can setelah mereka lulus satu tahun lalu.
Secara akademik pete menempati peringkat pertama, sedangkan ae ada diperingkat kedua. Namun tetap saja ae dianggap sebagai lulusan terbaik dan secara resmi dipilih menjadi wakil raja utama setelah tuan thara. Pete sendiri ditempatkan sebagai penasehat ae *ekhem!* karena menurut ae kepintaran pete akan sangat berguna kedepannya.
Yups, mereka semua tau itu hanya alasan ae agar bisa bersama ae sepanjang hari.
Namun ada yang unik dipenempatan posisi yang diatur oleh thara dan tin ini. Sebagai raja yang mutlak dan absolut, biasanya tin hanya memiliki satu wakil utama yang akan selalu ada disampingnya dan banyak wakil untuk diposisikan sebagai kepala dibeberapa wilayah bagian.
Kali ini, raja tin memiliki dua wakil utama resminya. Ae dan can.
Ae sebagai wakil utama yang bekerja menggantikannya menghadapi permasalahan dengan manusia, dan can sebagai wakil utamanya yang!, Harusnya!, Bekerja menggantikannya mengurusi perihal keseimbangan bumi.
Namun!. Namun! Dan namun!.
Wakil utama itu terlalu sibuk makan, bermain, dan memikirkan masa depan percintaannya, hingga thara meyerah berharap pada can. 🤦♀️
Secara resmi can adalah salah satu wakil utama raja tin medhtanan, namun realita menunjukkan tetap tin langsung yang mengerjakan tugas can sebagai wakil utamanya dibantu oleh Valc dan thara.
Oh!. Bagaimana dengan Jorm?.
Oh ayolah!.
Jorm adalah makhluk anti sosial. Dia dengan tegas menolak patuh untuk raja tin dan memilih menjadi teman bermain can setiap hari. 😎
*klik*
Thara tiba diruangan yang sudah dihadiri tiga orang saja karena beberapa dari mereka sudah mati dimakan oleh jorm diperjalanan.
Thara melirik malas pada jorm seakan meminta penjelasannya mengapa dia dengan lancang membawa orang asing ke kawasan yang cukup dekat dengan kediaman sang raja.
"Mereka ingin bertemu penguasa bumi ini". Jorm berjalan mendekati thara dengan sosok manusianya.
"Lalu?". Thara menatap jorm seakan perkataan jorm ada hal paling bodoh sedunia.
"Siapa yang tau masa depan thara...., bisa saja yang mulia dalam waktu dekat ingin makan sesuatu. Aku menyisakan bagian yang terbaik". Sekali lagi jorm berkata hal yang diluar topik.
"Huh?". Salah satu dari tamu tak diundang yang berhasil selamat itu merespon dengan tidak suka. "Apa maksudmu makhluk bengis?. Maksudmu kau mau menjadikan kami makanan rajamu?!. Kau sengaja menjebak kami!". Tanyanya dengan nada marah.
"Jaga sikapmu!". Nomma, satu satunya perempuan di antara tamu tak diundang itu memaki saudaranya ketika dirasanya muncul aura kelam dari jorm. "Sekali lagi mohon maaf atas sikap saudara saya. Dia hanya stress karena berada ditempat asing". Nomma berusaha tetap sopan dan tenang ditengah teror setelah kematian saudara saudaranya, ini adalah harga mahal yanh harus dibayarkan demi keinginan terpedam yang hanya diketahuinya.
Thara hanya menatap ketiga tamu itu dengan ekspresi malasnya satu persatu dan mengarahkan mereka untuk duduk dikursi yang tersedia.
"Lalu apa keperluan kalian ke bumi kami?". Thara duduk sendirian disisi meja lainnya.