*Tin Pov*Perasaanku sangat gusar.
Rasa takut, marah, dan sedih bercampur aduk didalam dadaku.
Puluhan skenario terancang dipikiranku mengenai mengapa can berbeda. Namun semuanya selalu kembali pada satu titik yaitu .....
Can kamungkinan besar raja terdahulu yang bangun dari tidurnya.
Tapi bukan tidur namanya jika dia menutup matanya dan bangun beberapa bulan kemudian kan?.
Berdasarkan catatan yang dibuat thara, raja terdahulu lenyap begiu saja beberapa bulan sebelum aku terlahir.
Beliau memberikan nyawa dan tahtanya sebagai raja padaku yang saat itu hanya janin manusia yang lemah.
Berdasarkan informasi yang juga pernah diceritakan oleh pete, can kemungkinan juga lahir dua bulan sebelum pete terlahir. Tapi jujur saja, pete sendiri juga tidak begitu yakin.
Alasan pete tidak begitu yakin karena kedua orang tua pete dan keluarganya ibunya yang membesarkan mereka berdua berkata can memang muncul begitu saja dari dalam tanah dan dilindungi oleh untaian akar pohon yang memebentuk kepompong.
Nama keluarga can didapat can dari pamannya pete yang berasal dari pihak ibunya.
Yah nama itu adalah kirakorn, nama belakang ibu pete. Sedangkan asal nama can? Pete tidak tau, ibu pete hanya pernah berkata bahwa nama can terpikir begitu saja dalam benak mereka.
Aku sudah mencatat semuanya.
Semua cerita penduduk desa dan pete mengenai can. Juga semua hal yang secara pribadi ku alami sendiri.
Secara garis besar, jika aku mengaitkan semuanya, jawaban akhir yang pasti adalah can bukan manusia biasa.
************
Untuk mengkonfirmasi indentitas asli can, aku butuh informasi tentang masa depan dan masa lalu.
Raja terdahulu.
Can kirakorn dimasa ini.
Dan can yang menghancurkan masa depan bersama dua makhluk mengerikan itu.
Aku harus mencari kaitan ketiganya.
Berjalan ke arah perpustakaan pribadi milik thara, aku bulat memutuskan akan menyelesaikan ini sendiri.
Aku memang manusia, dan aku masih muda, tapi aku masih sang raja bumi ini yang sah!.
Raja terdahulu yang memilihku dan memberikan semuanya padaku.
Siapapun can, dan apapun hubungannya dengan raja terdahulu, aku tetap akan menjadi raja.
Yah....! Aku tidak perlu meragukan itu.
Setelah berjam jam aku membaca buku tulisan thara tentang raja terdahulu, aku memyadari bahwa tidak banyak yang mengetahui tentang raja terdahulu.
Nama, usia, dan wajahnya...., tidak ada yang tau. Bahkan orang yang nyaris selalu bersamanya seperti thara tidak mengetahui seperti apa wajahnya.
"Tsk! Sok misterius!". Yups, sedikit kesal tidak salahkan?.
"Thara, jika kau tidak pernah melihat wajah raja terdahulu, bagaimana caramu tau dia adalah rajamu ketika dia muncul dihadapanmu? Apa dari auranya?". Tanyaku pada thara yang menyusulku ke perpustakaannya. Aku tau thara diam diam mencoba mencari tau apa yang aku dan ae rahasiakan darinya.
"Aura?". Thara sejenak diam seakan mengingat ngingat sesuatu. "Yang mulia terdahulu memiliki eksistensi yang hampir mirip dengan anda yang mulia. Tidak persis tapi cukup mirip. Kalian sama sama mendominasi namun juga memberi kenyamanan bagi kami manusia. Jika bicara perihal aura, sejujurnya yang mulia terdahulu tidak benar benar mengeluarkan aura". Jelas thara membuatku seketika mengingat seseorang.