Dedaunan yang rontok dari dahan pohon, persekian detik selalu mengotori jalanan. Padatnya jalan raya di pagi hari membuatnya sedikit kesal.
Musim gugur sudah hampir tiba dan aktifitas makin hari makin mencekik dirinya. Choi Beomgyu, melirik kanan kirinya sambil menyeberangi jalan raya bersama rombongan penyeberang jalan lainnya.
Ibu kota makin hari makin padat, bahkan gedung tinggi makin banyak jumlahnya di setiap sudut kota. Tak hanya itu, semua toko yang dulu hanya biasa saja kini lebih modern.
Seratus tahun yang lalu, masa ia masih duduk di tahun kedua sekolah menengah atas—masa-masa suram yang terdapat rasa penyesalan yang terus menghantui, bahkan niat untuk bunuh diri ada dipikirannya.
Tapi, masa-masa itu bisa ia lewati, mengingat kata-kata terakhir Nameun, kalau jangan ada kata menyesal dalam hidupnya membuat ia tetap bertahan di dunia ini.
"Beomgyu!" Panggilan itu mengehentikan langkahan kakinya. Menoleh kebelakang mendapati sosok laki-laki yang sangat ia kenali.
"Hey awas!!"
Suara memekik itu membuat Beomgyu menoleh kearah sampingnya, dan betapa terkejutnya dia sebuah sepeda datang kerahnya dengan kecepatan tinggi.
Ciittt
Brukk
"Aish,"
Kecelakaan tak dapat dihindari, hal hasil gadis itu terjatuh dengan sepeda kesayangan, sedangkan Beomgyu tetap berdiri kokoh ditempatnya. Tentunya ia bisa selamat dibantu kekuatannya.
"Gwaenchana?" Tanya teman Beomgyu yang memanggil tadi. Bahkan membantu gadis itu berdiri, padahal bukan dirinya yang berbuat salah.
"Aku tidak apa." Jawab gadis itu dengan ramah, kemudian mendirikan kembali sepedanya.
"Syukurlah,"
"Ne. Tapi," Gadis itu menjeda—menatap si pelaku yang membuatnya seperti ini dengan tak sukanya. "Apa orang itu tidak ada niat untuk meminta maaf?"
Beomgyu yang tadinya membuang muka, kini menatap gadis itu karena merasa terpanggil.
Deg
Apa...ini?
"Eoh?" Beomgyu tersentak kaget melihat potret wajah gadis itu.
Ini nyata?
"Hey! Apa kau tidak mau meminta maaf karena seenak jidat berdiri diam di tegah jalan?"
Beomgyu tak menanggapi, dia terbatu. Membuat temannya Beomgyu menepuk pundaknya keras untuk menyadarkannya.
"Eh? Wae?"
"Ck, kau minta maaf sana." Perintah temannya.
Beomgyu kembali menatap gadis itu dengan lekat. Mengedip cepat, ia merasa tak percaya dengan sosok didepannya.
"Ada apa dengannya? Apa dia punya penyakit sakit mata?"
Teman Beomgyu—Kim Jaeyun, mengehela nafas panjang. Menyusahkan sekali memiliki teman sekaku Beomgyu.
"Baiklah, bi—"
"Nameun?" Beomgyu menyambar secara tiba-tiba. Jaeyun jelas tekejut, apa lagi mendengar Beomgyu menyebut nama yang tak ia kenal sama sekali.
"Eh? Darimana kau tahu nama ku?" Gadis itu juga ikut tekejut lantaran namanya bisa diketahui oleh orang tak ia kenal. Padahal, ia belum memperkenalkan diri.
Ini aneh.
"Kau... benar-benar Yeo Nameun?"
Alis gadis itu lantas menekuk. "Maaf, aku bukan Nameun yang kau kenal. Nama keluarga ku Lee bukan Yeo."
Beomgyu menunduk. "Begitu rupanya." Gumamnya.
Gadis itu—Nameun berdehem kecil. "Tidak perlu minta maaf. Aku pergi." dinaiki kembali sepedanya, mengayung pelan, pergi dari kedua laki-laki itu. Ia cukup ngeri namanya bisa diketahui oleh orang yang baru ia temui.
"Beomgyu!" Jaeyun memanggil. Lagi-lagi anak itu terkejut karena melamun. "Ayo pergi ke sanggar, nanti kita terlambat." Beomgyu mengangguk, membawa kakinya berjalan kembali ke tujuan awalnya.
Sesekali pikirnya kalut dengan gadis itu.
Apa tadi nyata? Apa benar-benar Nameun telah reinkarnasi?
Ku harap begitu
Mungkin, takdir memang menginginkan mereka bersama.
Karena pada dasarnya,
Choi Beomgyu dan Yeo Nameun adalah takdir benang merah yang tak dapat diputuskan.
'Selamat datang dilembaran ikatan takdir yang baru'
continued to season 2
~|•END•|~Wowow ending dong :") setahun lebih akhirnya selesai. Inget banget ini ke buat saat TXT masih masa perdebut :)
Btw gantung gak endingnya? Wkwk sengaja emang.
Tapi, kali ini aku tidak sejahat itu (TT) di cerita lain aku biasanya buat gantung tapi di sini rasanya agak gimana gitu:"
Jadi, aku buat season kedua. Yang jelas di Book baru. Kalau banyak yg minat aku bakal publish, tapi kalau dikit. Ya udh, gini aja endingnya.
Nah, pada setuju gak nih, ada saeson kedua?
Dan, terima kasih banyak buat kalian yang sudah mendukung cerita ini. Tanpa semangat kalian mungkin cerita ini udh lenyap :(
Sekian dulu. Salam hangat dari Soo~
See you💚
⬇️ Announcement season 2⬇️
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Angel, My Killer
VampireApa jadinya nyawa mu yang berharga ada di tangan vampir? Seperti Yeo Nameun, gadis yang masih duduk dibangku menengah atas ditahun ke dua. Kehidupannya yang buram makin buram ketika makhluk beda spesies dengannya menginginkan nyawanya. •Fantasixfiks...