Anak laki-laki itu memainkan bolanya dengan malas dengan mata menatap sang ibunda yang sibuk dengan kekasihnya.
Pada hari ini seharusnya hari yang spesial karena ibunya datang kemari untuk seharian bersamaannya, menepati janji ulang tahunnya kemarin.
Beomgyu, bocah berumur lima tahun itu sudah mengalami yang namanya broken home dan harus tinggal bersama ayahnya karena hak asuh jatuh di tangan sang ayah. Maunya Beomgyu tetap tinggal bersama wanita yang melahirkannya, tapi takdir tak mengizinkan.
Meski begitu, Beomgyu masih bisa bertemu dengan ibunya, namun tak lama. Hanya sapaan singkat yang selalu didapatnya setiap berjumpa, sehingga tak sepenuhnya melepaskan rasa rindunya.
Makannya Beomgyu sangat menantikan hari ini, tapi sayangnya sang ibu sibuk dengan pria lain yang baru ia cintai.
Selalu, selalu begitu.
Beomgyu benci pria itu, sama seperti membenci ayahnya yang memiliki sifat yang kurang ajar yaitu, merusak hubungan orang.
Laki-laki macam apa yang berselingkuh dengan wanita lain? Begitu pikirnya.
Ketahui lah, Beomgyu masih berumur belia, tapi pemikirannya sudah sematang anak berusia sepuluh tahunan. Itu terjadi tentunya karena tekanan di keluarganya yang hancur.
Karena sedari tadi tak di perhatikan, akhirnya Beomgyu berusaha mencuri pandangan sang ibunda dengan melemparkan bolanya sekuat mungkin ke arah ibu dan pria itu-yang mana sedang duduk di bangku taman.
Maunya tepat mengenai sang ibu, namun lemparannya malah melayang tinggi dan malah terpental ke arah jalanan.
Menyadari bola Beomgyu yang melintas ke arahnya membuat wanita itu berdecak kesal karena terganggu.
"Kau ingin mencelakai ibu hu?" Ucap wanita itu penuh penekanan.
Beomgyu terdiam, sangat takut menjawab sang ibunda.
"Sana ambil bola mu, lain kali hati-hati." Setelah itu, ibunya kembali sibuk dengan kekasihnya.
Sesingkat itukah ibunya marah? Beomgyu mau lebih! Tak peduli itu dengan kata makian yang penting dia diperhatikan. Namun, sepertinya mustahil.
Ia tidak dipedulikan lagi, apa boleh buat? Terpaksa Beomgyu harus mengejar bolanya yang sudah pergi cukup jauh.
Dengan kaki kecilnya, Beomgyu berlari ke arah bolanya pergi. Tepat di trotoar pejalan kaki, ia melihat kerah seberang jalan. Ada seorang pria berbadan tegas sedang memegang bolanya-menatap dirinya dengan lekat.
"Paman! Itu bola ku!" Teriak Beomgyu dengan pelafalan yang kurang baik.
Pria itu mendengarnya, itu terlihat jelas dengan respon pria itu mengukir tenyum manis, dia seperti menyambut perkataannya.
Beomgyu pikir, pria itu akan datang menghampiri dirinya dan memberikan bola kesayangannya. Tapi nyatanya, tidak. Malahan bola itu di buang begitu saja ke tegah jalan, sontak membuat Beomgyu langsung mengejar bola yang tergelinding tanpa peduli sebuah mobil besar datang menghampirinya dengan kecepatan tinggi.
Sangat cepat...
Ciitttt
"Choi Beomgyu!"
Beomgyu tersentak kaget, bahkan yang memanggilnya juga ikut kaget karena ia tiba-tiba terbangun dengan keadaan seperti habis berlari.
Keringat bercucuran dan nafasnya memburu.
Beomgyu medarkan pandangannya, seluruh mata memandanginya, bahkan ibu guru juga-yang entah sejak kapan hadir di ruang kelas. Seingatnya, sebelum ia tertidur dikelas, Pak Park yang mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Angel, My Killer
VampirosApa jadinya nyawa mu yang berharga ada di tangan vampir? Seperti Yeo Nameun, gadis yang masih duduk dibangku menengah atas ditahun ke dua. Kehidupannya yang buram makin buram ketika makhluk beda spesies dengannya menginginkan nyawanya. •Fantasixfiks...