Bab 7

128 11 1
                                    

Sinar matahari menyinari kamar gadis yang masih nyaman dengan bantal, guling, dan selimutnya.

"What? Jam 7, aduh kenapa kesiangan sih. Untung lagi pms, kalau enggak gak sholat deh" Afwa

Afwa pun segera mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa rambut yang di kuncir kuda, menggunakan topi, memakai kaos warna navy bertulis good girl, dan jelana jeans yang pas di Afwa, dia hanya memakai bedak tipis dan libbam.

Dia ingin sedikit tampil cantik. Karna hari ini adalah hari terakhir bazar. Setelah hari ini dia akan kembali kerja ke kafe nya seperti biasa.

"Yah kok aku di tinggal, tapi gapapa ding. Ada makanan gratis" celoteh Afwa

Setelah sarapan dia langsung menuju ke tempat bazar. Dan dia bertemu adik nya yang sedang memasak.

"Heh dek, kok kamu ninggalin kakak?" tanya Afwa

"Kakak sih kok kebo" Daffa

"Kakak mu capek daf, dari magrib kan dia siap siap bahan buat sekarang" sela Aldo

"Makasih ya kak dah buatin sarapan" Afwa

"Enak aja, yang masak tuh aku ya kak" Daffa

"Massa iya seorang Daffa mau masak buat sarapan kakak kakak nya" ucap Afwa sambil mendekatkan wajah nya ke Daffa

"Iya dia yang buat af" kak Aldo

"Hebat" ucap Afwa sambil mengacung kan 2 jempol nya

Jangan salah ya, cowok pun bisa masak. Mereka semua bisa masak itu dari ibu nya, tapi yang lebih paham Afwa. Makanya dia ngajarin kakak dan adik nya. Karena, siapa tau dia lagi di mana dan mereka ingin makanan yang tidak ada di warung/ makanan online. Kan repot.

*****

Tiba tiba sosok cowok memanggil Afwa.

"Tuh ada yang dateng kak, kakak yang layanin. Biar aku sama kak Aldo yang masak, nanti gantian" jelas Daffa

"Oke" ucap Afwa, dan langsung ke meja cowok itu yang manggil

"Mau pesan apa ya mas?" tanya Afwa ramah

"Cappuccino cincau 1 pakai es ya mba sama nasgor seafood level 2 ya, mba yang buat ya" ucap cowok itu tanpa melihat ke Afwa, dia hanya menunduk sambil melihat menu

"Owh oke" ucap Afwa yang langsubg menuju ke kedai nya

"Dek minggir, aku mau masakin tuh cowok!" perintah Afwa

"Ekhem, yang punya cowok baru nih" goda Daffa

"Dia yang minta dek"

Adik nya hanya beroh ria. Saat Daffa hendak pergi, Afwa mencegah nya.

"Daff buatin cappuccino cincau dong, pakai es ya"

"Mas nya minum 2?" tanya Daffa heran

"Enggak, itu sekalian. Kakak juga mau" ucap Afwa sambil senyum

"Ii dasar kakak, pecinta kopi. Emang gak ada selain itu apa yang kakak suka?"

"Ada sih. Makanan yang ada mie nya kakak suka, terus jus alpukat, mangga, sama jambu juga kakak suka. Eh iya ketinggalan bakso,sate juga suka"

"Ih makanan pinggir jalan semua"

"Eh bodo amat, penting halal dan murah. Kan gak boros juga, gak kayak situ tuh. Yang ngajakin gebetan nya makan keluar tapi uang nya sok ketinggalan" sindir Afwa

"Maksud kakak loli?"

"Ya iya lah siapa lagi gebetan youu"

"Mit amit dah kak, dia tuh musuk gue satu satu nya"

"Awal nya musuk, ntar demen. Ah lu mah dek kayak cerita di drama anak remaja aja" canda Afwa

Daffa yang kesal atas ledekan kakaknya, dia pergi tanpa menjawab kakak nya. Sedang kan Afwa terkekeh melihat tikah adik nya itu.

Tanpa Afwa sadari cowok yang menyuruh Afwa membuat makanan tadi mendengarkan dan melihat secara diam diam ke Afwa.

*****

Afwa melanjutkan aktivitas nya. Sekitar 5 menit masakan nya sudah matang, dan siap di hidangkan.

"Nih" ucap Daffa sambil menyodorkan 2 Cappuccino cincau

"Makasih sayangg" ucap Afwa yang langsung pergi meninggalkan nya

"Ih dasar, punya kakak kelamaan ngejomblo kayak gitu tuh"

"Heh kakak denger ya" sahut Afwa

"Upss" ucap Daffa sambil menutup mulut nya

******

"Nih mas, selamat di nikmati"

"Ya" cuek cowok misterius itu

Cowok itu pun melahap beberapa suap makanan ke mulut nya

"Enak, sesuai selera gue" batin cowok itu

"Emm mba, ke sini sebentar" panggil cowok itu ke Afwa

"Iya mas, mau pesan apa lagi?" tanya Afwa

"Kan besok hari terakhir bazar, mba nya gak kerja lagi?"

"Owh saya punya kafe mas"

"Ada di mana?"

"Sebelah mall rembulan kiri nya"

"Nama kafe nya?" tanya cowok itu lagi

"Kafe carzy"

"Owh oke"

Kakel [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang