Bab 10

130 11 1
                                    

"Kamu sendiri yang memberiku harapan:)"
                            
                            Tiara Afwa oktavia

*

*

*

*

*

*

*

*

"Woy Afwa kenapa tuh muka? Galau yaa" tanya Devi

"Sst sini, gw mau bilang ke kamu. Tapi jangan kasih tau yang lain dulu ya"

"Iya, cerita lah af"

"Aku suka sama kak Habib" lirih Afwa

"Hah!?" kaget Devi

"Aku gak tau dev, kenapa aku harus suka sama orang itu" jawab nya sambil menunduk

"Udah af. Kalau kamu emang suka sama dia, seenggak nya kamu harus berusaha buat dapetin dia. Tapi kalau emang kamu gak bisa, ikhlasin dia." jelas Devi

"Aku bingung dev, kamu liat fisik ku sama dia. Apa iya dia mau?" jawab Afwa dan tak terasa cairan bening itu jatuh dari mata Afwa

"Ya seenggak nya kamu berusaha dulu. Kalau emang hasil nya gak ada, ya kamu harus coba ngelupain dia" jelas Devi sambil memeluk teman nya

"Ya udah lah aku bakal berusaha dulu"

"Hwaiting"

"Hwaiting" ucap Afwa sambil tersenyum

"Eh mereka dateng, cepet af hapus air mata mu" Devi

"Hay halo guyss" sapa Indah

"Haii" Devi

"Af mata mu kenapa?" tanya Kirana

"Ini tadi kelilipan, tiupin dong" bohong Afwa

"Huh" tiup Kirana

"Eh kir, kamu abis makan jengki yaa?" tanya Afwa

"Hehe iya"

"Pantesan dari tadi nyium bau gak enak, ternyata dia" ucap Devi menunjuk ke Kirana

"Hehe maaf"

Tak terasa bell masuk pun berbunyi, dan mereka mengikuti pelajaran. Tak lama bell istirahat berbunyi.

"Af duduk di sebelah kak Habib yuk" aja Kirana

"Eh, gak ada tempat lain lagi gitu" elak Afwa

"Tuh liat gak ada" jawab Kirana yang menunjuk ke semua arah kantin

"Aduh jantung gw gimana nih" batin Afwa

"Udah ah ayok" ajak Kirana sambil menarik Afwa

"Permisi kak, boleh kita duduk sini?" tanya Kirana

"Ya" jawab Habib dingin

"Udah duduk af" ucap Devi dan menyuruh nya duduk di sebelah Habib

"Nih orang gak bisa di ajak kompromi" batin Afwa

"Ngapain lo masih berdiri? Mau makan sambil berdiri" tanya Habib

"E eh, enggak kak" gugup Afwa

"Kalian pesen apa guys" Indah

"Mie ayam sama jus alpukat 4" Afwa

"Ganti kenapa sih af, makan mie mulu. Suka sih suka tapi jangan keterusan" Indah

"Udah lah itu aja, aku lg males makanan yang lain"

"Sakit derita lo sendiri ya"

Habib yang mendengar itu, dia segera pergi tanpa bilang ke yang lain. Padahal makanan nya masih setengah.

Sekitar 5 menit, Indah datang membawa makanan. Dia menyodorkan satu persatu makanan dan minuman ke sahabatnya. Saat ingin memberi ke Afwa, tiba-tiba ada tangan yang mendahului nya.

"Nih, gak sehat makan mie terus" ujarnya sambil menyodorkan 1 piring nasi goreng ke sukaan Afwa

"Eh gak usah kak, Indah dah beliin aku makanan"

"Makan atau gue suapain"

"Lah ini?" tanya Afwa polos sambil menujuk mangkuk mie ayam

"Nanti gue makan."

Karna Afwa masih bingung mau makan yang mana. Tanpa izin Habib mengambil piring nya, dan menyuapi Afwa. Semua orang kaget melihat momen langka ini

"Engg kakk, aphaa inhi" tanya Afwa yang masih mungunyah makanannya

"Lo lama"

Setelah Afwa menelan nya, tanpa izin lagi Habib menyuapinya lagi. Sedang kan Afwa yang melihat nya, hanya mengunyah sambil berpikir

"Ini halu atau mimpi atau nyata" batin nya

Tak terasa diam nya Afwa itu lama, hingga nasgor nya habis.

"Dah kan habis" Habib

"Gw kurang kak, pengen mie" batin Afwa

Tidak di sangka, entah dari mana Habib bisa tau isi pikiran Afwa

"Aaa" ia menyuapkan bakso bekas nya ke Afwa

Afwa kaget, apa lagi teman teman nya. Semua orang pun sama seperti mereka. Keadaan kantin yang pertama nya riuh, sekarang menjadi sepi seperti tidak ada orang nya.

"Itu mulut lo" Habib menunjuk ke sebelah bibirnya Afwa

Afwa yang merasa peka pun, langsung segera membersihkan makanan nya.

"Sini gue bersihin" ucap Habib dan tangan nya mulai menyentuh sudut bibirnya Afwa

Jangan tanya kan jantung Afwa kayak gimana, intinya udah gak karuan.

Tidak terasa bell masuk berbunyi, semua murid segara bergegas masuk ke kelas nya masing masing.

"Makasih ya kak" ucap Afwa dengan tersenyum

Tanpa memberi jawaban, Habib segera meninggalkan Afwa

"Kamu sendiri kak, yang buat aku berani buat deketin kamu" batin nya

Kakel [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang