malsel🌈

121 9 1
                                    

Kejadian tadi pagi masih membuat Afwa membatu. Sampai sekarang Afwa masih saja melamun.

"Af, Afwa" panggil Aldo

"E eh apa kak?"

"Beliin makanan Afwa"

"Owh oke kak"

"Guys ayo keluar cari makan" ajak Afwa

"yoookkk" all member

"Kak ikut" pinta Daffa

"Terserah mu lah"

Mereka berlima pun segara berkeliling mencari makanan.
Akhirnya mereka menentukan membeli bakso. Setelah membelinya mereka lanjut ke toko buku. Ternyata Daffa ingin ikut itu karna dia ingin membeli bahan untuk tugasnya, karna Daffa bingung jadi Afwa membantu nya.

"Lem nya udah belom?" tanya Afwa

"Udah kak"

"Ya udah ke kasir yuk" ajak Afwa

Saat hendak membayar Afwa bertemu dengan Habib

"Ha hai kak" sapa Afwa
Tanpa menjawab Habib pun pergi.

"Eh halo loli" sapa Daffa

"Halo juga" ucap Loli

"Haha muka lo jelek kalau senyum" ejek Daffa, padahal dalam hati nya
"Manis"

"Biarin, daripada lo. Buluk"

Hampir saja Daffa ingin menjawab, malah di duluhi kakak nya Loli yaitu Habib.

"Loli cepetan kakak gak ada waktu."

"Iya kak sebentar"

"Ya udah, sampai ketemu besok. MUSUH"

"Hm"

Daffa pun segera menyusul kakak nya yang sudah selesai membayar.

Merekapun melanjutkan perjalanan pulang, tapi Devi menyetopnya. Dia ingin ke mini market. Dan semuanya pun juga ingin.

Setelah selesai membeli, mereka pulang.

"Assalamualaikum kak"

"Waalaikum salam, cepet sini. Kakak dah siapin mangkok nya"

"Makasih kak" ucap Indah sambil tersenyum

Afwa yang melihat nya hanya berfikir, apa Indah suka dengan kakaknya???
Dan teman nya juga berfikir seperti itu.

Setelah makan, Afwa dan yang lain ke ruang dance. Mereka latihan, ngeghibah, dll.

"Afwa buka wa mu!" suruh Devi

"Emang ada apasih" ucap Afwa sambil membuka wa nya

"Haa!?" kaget Afwa

Squad crazy girl
Indah: 7 foto
Kirana: 10 foto
Devi: 1 video 3 foto

"Ih kalian nih" kesal Afwa

"Eh kita tuh membuat momen yang sangat berharga" ucap Devi santai

"Ya udah lah makasih" ucap nya malas, padahal hatinya berkata lain

"Nee" Devi

****

Keesokan hari nya, mereka bersekolah seperti biasa. Sebagian murid sudah tiba di sekolah, seperti Devi.

Saat Devi ingin ke kelas nya, tiba tiba ada bola yang melayang dan terkena kepala nya Devi. Yang lebih parah nya lagi di kejedot tembok, karna waktu pas jalan, dia jalannya mepet tembok.

"Ehh" kaget seorang cowok yang umur nya sekitar lebih tua 1 tahun dari Devi

"Ya ampun pingsan lagi ni cewek" lanjutnya

Karna sekolah masih sepi dan yang bertugas di UKS belum datang, otomatis cowok itu yang membawa Devi ke UKS.

Setelah 15 menitan dia mulai sadar.

"Eh dek, lu gapapa?" tanya cowok itu

"I iya kak, em siapa ya kak?"

"Owh iya lupa, kenalin gue Aldi. Temen nya Habib badminton, tau kan"

"Owh, aww"

"Eh iya gue lupa ngobatin, sorry ya. Gara gara gue kepala lo berdarah" lirih Aldi

"Emm gapapa kok kak"

"Sini gue bantuin obatin, tapi lu duduk dulu" ucap Aldi sambil membantu Devi duduk

Walau Devi setengah sadar, tapi jantung nya udah gak karuan. Pusing iya, tapi jantung nya dag dig dug

"Aww kak, pelan pelan, sakit"

"Eh sorry sorry"

Sekitar 5 menit Devi sudah tidak pusing dan luka nya sudah di obati.

"Akhirnya selesai" Aldi

"Makasih kak"

"Iya sama sama, buruan masuk gih. Dah mau jam ke 2 pelajaran"

"Ha!?" kaget Devi

"Lu takut ya?" tanya Aldi

"I iya kak, gimana ya? Guru ku pak bambang lagi" kata Devi sambil menepuk jidat nya

"Ya udah gue izin, tunjukin aja kelas lo di mana?"

"Oke kak"

Mereka pun jalan ke kelas Devi. Di perjalanan hanya ada kesunyian, tidak ada yang berbicara. Setelah sampai Aldi dulu yang masuk ke kelas mya Devi.

"Misi pak"

"Iya Aldi ada apa ya?"

"Ini Devi pak, tadi bantuin saya beresin buku di suruh bu Ika. Makanya telat"

"Owh ya sudah masuk saja"

"Makasih pak" ucap nya sopan

"Masuk gih, dah di kasih izin"

"Makasih ya kak"
Saat Devi ingin masuk tapi tangan nya di cegat

"Gue mau tanya bentar, apa lo sekelas sama Afwa?" tanya Aldi

"Iya kak"

"Owh ya udah, selamat belajar" ucap nya sambil tersenyum ke Devi

Jangan tanyakan jantung nya, yang pasti tuh muka udah kayak kepiting rebus


Kakel [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang