Bab 14

114 9 0
                                    

"Ayo guys lari lagi" ajak Afwa

"Ya allah af, kita tuh capek udah keliling 3 komplek" ucap Devi sambil mengelap keringat nya

"Ya udah kita istirahat di bawah pohon itu dulu"

"Sipp" Devi

"Eh aku lari lagi yaa, nanti aku kesini lagi"

"Terserah mu lah" Kirana

Afwa pun melanjutkan lari nya, sedang kan yang lain kipasan,main hp, dan minum.

Selang beberapa menit kak Habib lewat di depan mereka.

"Kak Habib" sapa Indah
Yang di panggil pun menengok ke arah si pemanggil

"Ya?" tanya Habib yang melihat sekitar mereka. Ternyata yang di cari tidak ada

"Afwa lari kak" Devi pun menjawab

"Kak titip minum nya Afwa, tadi dia lupa bawa" ucap Devi sambil memberikan minumnya Afwa

"Ya"

Habib pun mencoba mengejar Afwa, dan terlihat lah gadis nya sedang duduk di bawah pohon.

"Cantik"
Tanpa sadar Habib mengucapkan nya.
Habib pun segera jalan menuju nya.

"Hai" sapa Habib

"Ehh" kaget Afwa

"Nih"

"Ini apa?" tanya Afwa

"Lo punya mata kan?" tanya Habib dengan nada tinggi

"I iya kak" jawab Afwa sambil nunduk

"Sorry" ucap Habib yang berjongkok di depan nya sambil memberi minum

Afwa nunduk bukan karna takut atau gimana, tapi dia menetralisasi jantung nya.

"Permisi kak" pamit Afwa tanpa mengambil minuman dari Habib

Habib kesal melihat tingkah Afwa yang seperti itu. Dengan sengaja dia menarik tangan Afwa. Karna Afwa tidak seimbang mereka pun jatuh. Dengan posisi Afwa di bawah dan Habib di atas.

Jangan tanya kan tentang jarak mereka, jarak mereka sangat lah dekat. Afwa terkunci di sana, dia ingin bangkit tapi tidak bisa. Al hasil mereka saling pandang pandang. Hampir saja Habib khilaf ingin mencium bibir Afwa.

Akhirnya dia hanya mencium kening nya, dan segera meninggal kan Afwa yang masih diam membatu di sana.

Di sisi lain, teman teman nya sibuk memotret mereka. Walaupun 2 teman Afwa tidak tau, tapi mereka peka kalau Afwa keliatan suka sama Habib.

"Ihh gila, gue banyak banget foto mereka" ucap Kirana

"Sama" Indah dan Devi bebarengan

"Tapi gue videoin mereka dari awal juga" Devi

"Ha serius dev?" tanya Indah

"Iya ndah, nih" Devi pun melihatkan rekaman nya tadi

"Ih gila, kalau siswi sekolah tau. Pasti Afwa bakal di bully" Kirana

"Kita simpen aja sendiri, kita kirim ini ke Afwa. Tapi sebelum itu kita pindah dulu ke flasdish, terus kita cuci foto ini" saran Devi

"Bener tuh dev, langka yang kayak ginian" seru Indah

"Ya udah yuk kita samperin Afwa, kayak nya dia syok. Hahaha" ejek Kirana, dan yang lain hanya terkekeh dengan ejekan Kirana

Mereka pun pura pura lari

"Astagfirullah Afwa" kaget Devi (pura pura)

"E eh kalian" ucap Afwa tiba tiba langsung bangun

"Kamu ngapain tiduran af?" tanya Indah

"Ee ta ta tadi a aku jatuh" jawab Afwa gugup

Padahal batin teman nya

"Bisa bisa nya ngibulin orang kayak gitu" Devi

"Alasan je bang" Kirana

"Hahaha alasan mu af, tidak masuk akal" Indah

Mereka pun segera pulang ke rumah Afwa

Kakel [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang