Vote dong!
Komen yang banyak!***
Kamu hanya akan tahu bagaimana rasanya ditinggalkan saat kamu sedang sendiri. Jadi, jangan coba untuk tidak setia.
***
Tentu saja Nantha pulang minta diantar Luthfa, dengan paksaan dan cek-cok dulu. Secara, kan, Luthfa adalah ketua dari ekstrakurikuler Pecinta Alam yang mana harus bertanggung jawab terhadap keselamatan anggotanya. Hal itu terjadi setelah ribut mencari kunci motor.
"Karena gue dididik buat bersosialisasi dan membantu orang yang kesusahan, bukan malah menyusahkan orang lain dengan bermanja," jawab Luthfa dengan entengnya kala cowok itu digoda oleh yang lain sebelum melaju ke rumah Nantha.
Mulut lelaki itu memang belum kapok kalau belum dikasih minum air comberan. Nantha benar-benar sedang dalam mode senggol bacok dengan wajahnya yang seseram bocah marah. Seram sih, tapi imut. Tapi juga ... membuat haters jadi ingin muntah saja. "Emang dasarnya cewek penggoda mah ada aja alasannya," ucap seorang cewek bersama teman-temannya. Bukan seorang, melainkan geng kakak kelas 12 yang tadi melabrak Nantha.
"Iya, palingan juga sengaja lupa naruh biar bisa diantar sama Luthfa. Udah dikasih wejangan segitu belum paham juga dia." Literally, tidak hanya mereka yang membicarakan Nantha. Melainkan hampir seluruh orang di SMA ini, membicarakan Nantha di belakang. Tidak terang-terangan seperti ini.
Kembali pada Nantha dan Luthfa. Acap kali mereka berboncengan, Nantha bingung harus bagaimana ia naik ke jok belakang. Sehingga menyusahkan karena lama sekali, kemudian dibantu oleh Luthfa tentunya.
"Gitu aja nggak bisa."
Para gadis yang tadi bergosip memang berada di dekat parkiran dengan berpura-pura tidak tahu kalau orang digosipkan masih di sana. Kemudian salah satunya berucap lagi. "Guys, kita ngomongnya terlalu keras, nggak, sih?" Dengan suara keras agar Nantha mendengarnya.
"Iya, duh, maaf deh ... sengaja. Hahaha ...."
Kemudian tawa mereka berlalu dari telinga Nantha karena ia sudah memakai helm dan pergi dari sana dengan diiringi deruman motor Luthfa.
"Sebenarnya lo nggak perlu marah. Nggak perlu kesal sama mereka yang gunjingin lo," ucap Luthfa di tengah-tengah kegiatannya mengendarai motor.
Nantha tersadar dari diamnya, mendekat ke depan agar bisa mendengar apa yang dikatakan Luthfa. Karena ia hanya bisa melihat gerakan kepala cowok itu yang sedikit menoleh ke belakang. Sedangkan ia sendiri tidak mendengar yang tadi dikatakan.
"Oh iya, lo kenapa sih sebenernya? Emang di rumah suka manja juga, ya?"
Hening, Luthfa hanya mendengar suara angin dan kendaraan di sekitar mereka. "Woi!"
Kali ini Nantha sedang menatap lurus ke depan jadi tidak memerhatikan kalau Luthfa sedang mengajaknya berbicara dengan menoleh ke belakang. "Nantha?" Akhirnya, karena kesal ucapannya tak direspons, Lutfa menepuk paha Nantha dan langsung menarik kembali tangannya sembari menggumam, "khilaf mak."
"Haah? Nggak denger." Barulah Nantha tersadar dari lamunannya dan berusaha mendengar apa yang dikatakan Luthfa selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendaki Menuju Hatimu [TAMAT] ✓
Teen FictionDipanggil 'cewek manja' oleh mereka yang keluarganya lengkap dan dipenuhi kasih sayang. Sebenarnya, ia hanya merasa lelah dengan kehidupannya, ingin dilihat dan diperhatikan oleh banyak orang. Namun, sikapnya yang salah justru membuat orang-orang se...