Hal Tak Disangka

15 0 0
                                        

"Lah.. emang apa salahnya ngefollow? gue juga follow Mazaya sama Lana kok? Gaboleh kalo ngefollow Tara nih?" Air wajah  Varo mulai berubah, tidak bisa di tebak, terkejut namun kebingunan dan tentunya.. salah tingkah.

"Tau lo pada, lebay banget.. semua aja di hebohin" Sambung Tara seolah-olah mendukung apa yang Varo katakan.

"Lagian lo Tar, ngapain dihebohin sih cuma perkara gue follow lo?"Tiba-tiba Varo menyalahkan Tara, seolah-olah Tara yang sengaja membeberkan hal ini kepada teman-temannya.

"Loh kok lo jadi nyerang gue?, gue gak nyebarin, gue jelasin ya....." Ucapan Tara terpotong oleh Varo.

"Aduh Tar gapapa gausah jelasin, lo emang yang ngasih tau kan? jujur aja sama gue, Gue udah biasa diginiin sama cewek-cewek" Potong Varo sambil menunjukkan ekspresi dan tingkah laku yang terlihat memamerkan kharismanya dan... tebar pesona.

Tara hanya memutarkan kedua bola matanya dan memasang ekspresi malas atas tingkah Varo barusan. Lalu Tara berdiri dari kursinya, berjalan, menyingkirkan Varo dan Lana dari hadapannya menggunakan kedua tangannya, pandangan Tara lurus kedepan sambil berkata..

"Bubar-bubar, gak asik" 

Tara berlalu, Semua teman-temannya kini melemparkan pandangan kepada Varo.

"Apalagiii?? gue harus bujuk dia biar gak ngambek?"

"Lo kalo mau deket sama dia, cara begitu tuh gak ampuh.." Mazaya membuka suara.

"Gak ada juga yang mau deketin dia.. duh emang kacau nih anak Ilead" Ujar Varo yang disertai kepergiannya dari gerombolan tersebut, dan pergi meninggalkan kelas.

"Hmm.. semua ngambek pusing deh gue" Ucap Putri setelah Varo pergi meninggalkan mereka.

" Baru hari pertama sekelas, udah begini , jangan sampe deh mereka berdua ribut melulu" Ucap Dina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Lo sih Nal, baru dateng, mulutnya bocor juga.. " 

"Iya Nal, masalahnya sebelum lo dateng si Tara tuh udah kena ledekan kita juga.."

"Halahh, Si Tara ini dia tuh gak beneran marah, paling dia ke kantin, atau ke perpustakaan, bentar lagi juga bel masuk" Balas Nala yang sudah disalahkan oleh teman-temannya.

_________________________________________

Sementara itu, setelah Tara keluar kelas ia berjalan menuju kantin untuk membeli air mineral. di sepanjang koridor beberapa orang memperhatikannya, apalagi saat melewati kelas 11 & 12. karena masih jarang sekali siswa baru berkeliaran atau berjalan sendirian di lingkungan sekolah. Biasanya, masih sering bergerombol dan berkelompok. Namun, Tara terlihat tidak peduli akan hal itu.

Sesampainya ia di Kantin,  ada beberapa anak kelas 10 yang tidak ia kenali, dan beberapa kakak kelas yang sedang duduk bersama teman-temannya. Tara yang sendirian langsung membeli air mineral, dan duduk di salah satu meja yang kosong. Ia meneguk minuman yang baru saja ia beli, sambil mengeluarkan ponsel dari saku rok nya. 

Tara memainkan ponselnya. menatap satu kontak di whatsapp-nya, cukup lama. seperti sedang menimbang-nimbang untuk menghubunginya atau tidak. berkali-kali Tara menyalakan dan mematikan layar ponselnya, wajahnya terlihat gusar. hingga pada akhirnya, ia hanya menatap layar ponselnya lalu menaruh kepalanya diatas kedua tangan yang terlipat diatas meja dan memejamkan mata.

Tiba-tiba..

Datangnya seorang laki-laki di hadapan Tara. Namun, Tara belum menyadarinya. Lelaki tersebut membawa 2 roti dan satu susu kotak di genggamannya. Beberapa kali memperhatikan Tara, hingga akhirnya membuka suara.

MemoriaWhere stories live. Discover now