Kata orang, terutama yang baru patah hati menjadi bijak, walaupun belum sama sekali memulai, ia sudah kehilangan harapan karena terlalu akan yakinnya bahwa harapan itu terletak pada diri sang pujaan.
Sinar Mentari pagi hari ini sangat membuat Alecia hangat. Biasanya baru 15 menit dijemur di lapangan ia akan mendengus kesal karena teriknya panas ditengah lapangan. Bagaimana tidak hangat? Pasalnya ia baru saja bertemu sang Sinar hati! Ia senyum-senyum sendiri sedari tadi. Mengikuti apel pembukaan MPLS tahun ini dengan hikmat hingga tak terasa panas untuk seorang Alecia.
-----------------
Semenjak kedatangannya, dan pertemuannya dengan wanita itu, ia enggan untuk mengenali atau bertanya kepada siapapun tentangnya. Ia memilih untuk memendam rasa penasarannya. Ia pikir, bagaimana bisa ia jatuh hati secepat ini. "Tidak tidak" perasaan itu segera ditampik oleh batinnya kesal. Lalu ia berjalan kembali ke kelasnya usai apel pembukaan tadi. Ditepuknya bahu Arnon "Hei bro! Lo dari tadi kemana aja? Gue cari lo tau gak?". Tanya teman lelaki itu yang menepuk bahunya tadi.
"Eh bangke, gue dari tadi nungguin lo ga nongol-nongol tau gak? Gue jadi cri sendiri kelas gue. Beruntung gue tadi berani nanya sama cewek! "
Ia kelepasan sedikit bung! Temannya menaikkan alisnya satu dengan heran ia bertanya kepada Arnon, "cewek? Ciwi yang mana nih? Widihhh bakalan jadi populer lo pasti! "
"Idih apaan sih lo biasa aja kali. Emang gitu ya disini gitu? " tanya Arnon bertubi-tubi.
"Sans bro! Kalo laki sih gua kira rata semua! Sama. Sama sama dikecewain ciaelah! "
"Gue serius bangke, " ditatapnya malas
"Iya iya Arnon, iya. Kalo laki emang gaada yang beda. Palingan. Ya ada beberapa. Adek kelas lah yang kutu buku. Tapi kalo cewek sih ada, hmm comel-comel lagi enengnya geulis pisan euy,,! " kata Zidan
"Oke ntar lagi, gue masuk dulu. "
"Yang rajin bangke! " teriak Zidan.Ia sudah kenal dengan Zidan sebelumnya, yang meminta ia datang ke sekolah ini dan pindah siapa lagi kalau bukan Zidan. Teman semasa kecilnya sedari dulu.
--------------------
Alecia dan teman-temannya pun sekarang sedang nimbrung di kantin Cak Basri .
Kantinnya bisa dibilang agak mewah sih karena menyajikan banyak pilihan yang cita rasanya sangat enak. Dan harganya tentu harga pelajar .
Ia sedang mood makan banyak dan sedang ingin berbagi bahagia dengan teman-temannya.
"Eh guys, gue traktir ya! Alasannya karena gue kangen sama kalian hehe" dia cengar cengir ke teman geng nya itu . "Ciaelah! Lo kenapa? Tumben traktir tanpa diminta haha" ucap Stevia. "Lagi itutu kesemsem sama si sinar sang surya!" ledek Lattusya.
"Udah dong guys, jangan gitu liat tuh si Alecia sayang jadi merona pipinya.. " ujar Giarine. Dan obrolan lainnya yang menarik bagi kaum hawa pada umumnya. Entah fashion beauty, healthy, food etc.
Sepanjang obrolan mereka bertujuh, berenam sih lebih tepatnya Alecia hanya termenung sambil senyum senyum tipis membayangkan bagaimana ia dengan sang sinar surya tadi dan nanti. Lalu, muncul pikiran, oh ya! Itu kan kelas Renon brarti dia sekelas sama Renon! Pucuk dicinta ulam pun tiba! Ia segera tersadar dan berpikir untuk menghampiri ke kelas Renon namun, bel tanda masuk sudah berbunyi. Jam pelajaran pertama untuk semester awal tahun pelajaran baru akan dimulai. Alhasil, Alecia mengurungkan niatnya untuk menghampiri kelas Renon itu.--------------------------
Ketika Arnon baru sampai, tadi ia asal menaruh tasnya dismebarang tempat. Tapi sekarang tas nya sudha pindah didekat lelaki tampan mempesona yang berperawakan rambut rapih. Ia menengok ke dalam kelas, dan segera memasuki kelas. "Tas gue,." belum selesai bicara teman barunya langsung mengulurkan tangannya "kenalin bro, gue Renon. " tersenyum tipis. Arnon pun menjabat tangan Renon mantap "panggil aja Arnon, " mereka tertawa sedikit. "Iya tas lo gue pindahin tadi, habis tas lo di deket pintu,kek pajangan aja! " Renon mengatakannya lalu tertawa kecil, "haha sorry lah tadi gue nyari kelas ini, sebenarnya ga telat gue mah, cuma nungguin temen gue katanya mau ngasih tau arahnya eh ga dateng-dateng dianya yaudah gue muter nyari. Beruntung gue dibantu tadi. "
"Temen lo yang mana? Sekelas atau gimana? " tanya Renon bertubi-tubi
"Itu si Zidan, kelas 12 "jawabnya datar
"Oh iya iya gue kenal. Lo kok bisa kenal Zidan? "
"Gue temennya dari kecil bro. "
Renon hanya manggut manggut mendengarnya sambil bibirnya membentuk huruf o. Entah ada perubahan muka air Arnon. Bukan apa-apa ia hanya sedang mengingat kejadian itu. Setiap ia bercerita mengenai bagaimana perjalanannya menuju kelas ini, ia selalu langsung teringat akan sosok gadis cantik nan mempesona memikatnya namun, Arnon mengurungkan niat untuk bercerita dan bertanya kepada Renon. Biarlah, sekali lagi ia meyakinkan diri agar ia dan tuhan saja yang tahu tentang bagaimana speechlesnya ia ketika bertemu gadis itu.Kesan pertama baginya adalah mengagumkan, maka dari itu ia takut hanya kagum sesaat kepada gadis itu. Ia tak mau melukai gadis sebaik dan secantik Alecia.
Pelajaran pun dimulai, awalnya kelas Arnon yang ricuh menjadi hening ketika ada sang walikelas datang ke kelas mereka. Bu Jeni, ia adalah guru baik dan disegani oleh murid-muridnya di sekolah. Guru matematika yang sabar, biasanya guru matematika itu killernya minta ampun kan ya, namun berbeda dengan SMAN 74 . Guru killer terletak pada pelajaran penjaskes dan setiap guru jurusan masing-masing. Arnon pun diminta untuk memperkenalkan dirinya sebagai murid baru tahun ini. Ia sangat percaya diri, tenang, santuy sekali!
Teman-temannya memberikan applause untuknya karena berulangkali dipuji oleh B Jeni karena mukanya dan penampilannya yg kesannya tidak menonjolkan bahwa ia anak orang berada. So simple!------------------
Pelajaran pun berlangsung hingga jam istirahat pun tiba 09.45 para siswa berhamburan keluar untuk beristirahat dari pelajaran. Ada yang ke kantin, ada yang ke perpustakaan, ada yang masih dikelas. Contohnya, si Alecia. Ia daritadi hanya diam gusar, hatinya bingung tak menentu. Bagaimana bisa ia tenang jika hatinya masih penasaran dengan sang sinar suryanya. "Hei, bengong mulu! Kesambet tau rasa lo! " ujar Mona. "Apasih Mon, kalo ngomong jan ngaco deh ya! Siapa yang ngelamun itu?, jelas jelas gue lagi mikir! "
"Yaelah, baru juga ketemu sekali udah dipikirin ber detik-detik. " kata Mona sambil menyikut lengan Alecia.
"Heh lo berdua ga pada laper apa? " tanya Natasha mengagetkan mereka berdua. "Eh iya ya udah bel istirahat, yaudah ayok! " Mona hanya memutar bola matanya sedangkan Natasha berdecak sebal. "Ini nih akibat mikirin sang sinar surya! Jadi lupa waktu " kata Natasha.
Mereka menghampiri teman-temannya yang menunggu didepan kelas.
Sang most wanted pun muncul dengan muka sumringah, bersiap sekaligus jantungnya berdetak hebat karena ia pasti akan menemukan Sang Sinar suryanya dikantin.Hola! Ketemu lagii! Maaf ya ,menurut kalian ngebosenin ga sih cerita aku? Gimana dong cerita kesan pertama baca per part nya? Kalo ada yg kurang masukin saran di kolom komentar ya jangn lupa juga follow ig aku @alzaaaz_ jika ada yg ingin ditanyakan. jangan lupa Volas! Vote like and share! Komen juga boleh, follow akun ku boleh juga readers. Thank u kalian baca bikin aku semngat terus!! 😍terimakasih banyak saranghae!!
KAMU SEDANG MEMBACA
How Long Can I Conquer You? 366Day!
Tienerfictie#5 days (03 april 20) #29 usaha. #863 sajak #97 haru dari 1.05cerita #224 nonfiksi #331 kecewa Butuh waktu untuk saya dan kamu menjadi kita. Semua ini tentang mereka yang menjadi kata kita pada awalnya. Namun siapa sangka! ia sang wanita termasuk...