Chapter 2 dr. ILY

47 5 0
                                    

Happy Reading..

Hari demi hari ku lalui merawat Felis dibantu oleh Bik Nah dan sus Devi Beby siter Felis. Tidak mudah memang, menjaga bayi yang beranjak balita, terlebih lagi felis yang sudah mulai bisa berkata Ma, Pa, Mumi (Mommy).

 Setiap Felis berkata "Ma" atau "pa" aku akan angsung sedih. Felis tidak menangis saat mengatakan nya, hanya saja aku yang selalu terbawa perasaan.

 Seolah tidak terima dengan takdir sekarang, aku bukan tidak terima karena aku harus menjaga Felis, aku tidak terima Bayi mungil seperti Felis harus sudah merasakan kehilangan yang amat besar seperti sekarang ini.

 Mungkin sekarang Felis belum mengerti, tapi suatu saat nanti bagaimana caraku menjeaskan kepadanya tentang semua ini.

Tetapi kembali lagi, aku yakin Felis anak yang kuat. Bahkan aku yang harus banyak belajar dari Felis, da aku harus menjadi contoh yang baik untuk Felis. 

Sudah sebulan aku dan Felis hidup bersama kedua asisten rumah tangga kami Suster Devi yang alhamdulillah masih mau membantuku dalam menjaga dan merawat Felis, bik Nah yang setia dan tetap berada di rumah ini walaupun majikan mereka sekarang sudah bertukar dari kedua kakak ku dahulu menjadi aku.

 Awalnya aku takut mereka akan mengundurkan diri dan pulang kampung, tapi Allah tetap menolong ku dengan stay nya Bik Nah dan Sus Devi di rumah ini.

Soal kedua orang tua ku, mereka masih selalu menelfon untuk menanyakan kabar aku dan Felis. Kalau kalian bertanya mengenai keluarga kakak Iparku, kedua orang tuanya sudah lama meninggal dan sanak saudaranya juga tidak ada, mungkin Family jauhnya ada tapi tentu tidak mungkin Felis akan kubiarkan bersama mereka, Felis adalah tanggung jawabku, Felis adalah anakku sekarang.

Sore ini rencananya aku akan mengajak Felis untuk duduk- duduk di taman komplek, berhubung cuaca sore tidak terlalu panas dan tidak hujan karena aku yakin Felis bosan berada di rumah seharian.

Sebelum pergi ke taman, aku dandani Felis dengan gaun mungil bermotif bunga- bunga kecil berwarna Pink dan tak lupa bandana pita berwarna senada, kuberi wajah mungil itu bedak bayi dan terakir aku usapkan parfum bayi menambah kesan segar dan bersih. 

Kalau kalian bertanya kenapa aku yang memepersiapkan Felis, kenapa tidak susternya saja? Jawaban nya sederhana, aku ingin belajar untuk bisa mengurus Felis sendiri supaya terbiasa jika ada keadaan mendesak kelak misalnya sus Devi sedang pulang Kampung Lebaran atau sejenisnya.

Tetapi yang paling aku inginkan adalah aku bisa lebih banyak mengahbiskan waktu Bersama Felis layaknya Quality Time dan ya aku bisa melakukan ini juga karna di ajari oleh suster Devi.

Tapi untuk mempersiapkan kelengkapan seperti memasukkan stroler dan beberapa mainan serta susu dan keperluan Felis ke mobil aku meminta bantuan suster Devi.

Jalan- jalan sore kali ini tidak hanya ada aku, Felis dan Sus Devi saja, tetapi aku juga mengajak Bik Nah, berhubung pekerjaan bik nah di rumah juga sudah selesai. 

Aku sudah menganggap Bik Nah dan Sus Devi seperti keluarga, aku tidak bertingkah seperti majikan yang hanya menyuruh- nyuruh, karena tanpa aku suruh, mereka berdua sudah tau dengan tugas dan kewajiban mereka. Jadi aku tidak harus banyak perintah, membuat kami menjadi mudah dekat.

Lucu memang, namanya jalan- jalan sore, tetapi kami semua naik mobil menuju taman, jarak nya tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat. 

Sesampai di taman baru aku Sus Devi mengeluarkan stroler dan aku mendudukkan Felis di dalamnya. Aku mendorong Felis mengelilingi taman, dimana banyak anak- anak bermain. Ada yang bermain perosotan, ayunan dan jungkat- junkit, dan ada juga yang bermain kejar- kejaran. 

dr. ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang