05. SECRET GIRL

2.6K 159 6
                                    

Happy Reading

-oOo-

"Keyra awas?!" teriak Tristan diseberang sana. Keyra yang mendengar ucapan dari Tristan langsung memejamkan matanya. Dengan cepat Tristan berlari dan menarik tubuh Keyra.

Brak!!

"Bego?!" bentak Tristan saat sudah menyelamatkan Keyra. "Kalau mau nyebrang tuh lihat jalan, kalo gue tadi gak nolongin lo gimana ha."

Keyra yang mendapati Tristan membentaknya langsung merubah wajahnya dengan datar, "sorry".

Tristan yang menyadari perubahan wajah Keyra mencoba tidak peduli. Toh bukan urusannya kan.

"Anterin gue pulang" ucap Keyra ketus

"Apa?"

"Anterin gue pulang! budek ya lo"

"Santai dong. Gue telfon temen-temen gue dulu"

Sambil melirik ke arah Keyra, Tristan mengambil hp disaku nya dan menelfon teman-temannya.

"Dimana lo?" tanya Tristan.

"Di basecamp bos, kenapa? lo sekarang dimana sih?" jawab seseorang diseberang sana.

"Cepet lo bawain mobil gue di jalan daerah belakang sekolah."

"Lo gak ape-ape kan bos?"

"Bawel lo, cepet anterin mobil gue."

"Otw". Setelah telepon temannya terputus, tatapan Tristan beralih pada wajah Keyra datar. Sebenarnya ada apa sama tuh cewek, masa gara-gara gue bentak tadi. Tapi kan dianya yang salah.

Setelah lima menit menunggu, akhirnya mobil Tristan datang. "Lah kenapa tuh cewek." tanya Dimas saat melihat wajah Keyra yang sudah siap mengajak perang.

"Wah si bos gercep amat" celetuk Chandra.

"Bacot. Cepet minggir gue mau anterin nih cewek pulang dulu".

"Semangat ya bos, semoga lancar" teriak Chandra saat Tristan sudah memasuki mobil.

"Semangat buat apa anying?" tanya Dimas bingung.

"Semangat buat jadi supir" jawab Chandra cengengesan.

"Dasar. Gue aduin bos tau rasa"

"Eh jangan macem-macem ya"

"Bodo. Gue aduin lo ntar"

"Jangan di aduin dong. Gue traktir deh, gimana?"

Dimas berpikir sejenak, "Oke. Tapi traktir gue satu minggu ya. Deal?"

Chandra melotot mendengar perkataan Dimas. Tapi demi keselamatan jiwa dan raganya dia harus menerima syarat itu. "Deal" ucap Chandra dengan lesu.

"Asik makan gratis satu minggu" ujar Dimas kegirangan. "Yuk ah balik"

Setelah diberitahu alamat rumah Keyra. Tristan mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang dengan pelan. Dia melaju sangat kencang, tidak perduli dengan orang yang menyumpah serapah i dia karena mengendarai mobil dengan ugal-ugalan.

Saat sudah tiba didepan rumah Keyra, dia langsung memencet klakson mobilnya. Tak berselang lama satpam yang berjaga pun membukakan pagar.

Tristan menoleh ke arah Keyra, ternyata dia sudah tertidur. Cantik. Tristan dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa sih ngaco.

Dengan ragu dia menggendong Keyra dengan bridal style. Saat memasuki rumah Keyra keningnya mengernyit bingung. Kenapa rumahnya sepi. Kemana orang tua Keyra. Masa iya Keyra tinggal sendiri. Gak mungkin.

Masih dengan perasaan ragu dia menggendong Keyra menaiki tangga. Saat sudah didepan pintu berwarna putih sesegera ia membukanya, ia yakin itu kamar Keyra. Karena di depan pintu ada papan yang tertulis.

Keyra's Room

Tristan menaruh Keyra di atas ranjang dengan sangat pelan. Kemudian dia dengan cepat meninggalkan kediaman Keyra.

-oOo-

Dengan langkah pelan Tristan memasuki rumahnya. Sebenarnya ia masih penasaran, kenapa Keyra tiba-tiba jadi kayak gitu. Ngapain mikirin dia sih. Dia kan emang nyebelin.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Udah pulang Tan?" ucap seorang wanita yang muncul dari arah dapur.

"Udah ma," jawab Tristan menyalimi mamanya.

"Cepet mandi, habis itu turun makan," suruh Dira.

"Iya ma, aku ke atas dulu"

"Langsung turun ya Tan, jangan nunggu mama manggil dulu" teriak Dira.

Selesai mandi Tristan menuruni tangga menuju meja makan. Di sana ternyata udah ada papa dan adiknya. Tristan kemudian duduk di sebelah gadis perempuan yang memiliki wajah imut sedang meminum jus jeruk.

Dengan gerak cepat Tristan mengambil jus itu kemudian meminumnya.

"Ihh kak itu punyaku tau" ujar dengan wajah cemberut.

"Gak papa lah sedekah, haus banget gue"

Marsha mendengar perkataan kakaknya langsung cemberut. Enak saja main minum jus orang, pake dihabisin segala.

Tristan mengusap wajah adiknya yang masam. "Tuh muka gak usah kayak gitu, jelek tau"

"Bodo"

"Dih ngambek, sebagai gantinya kakak beliin es cream deh gimana?"

"Gak mau. Aku bisa beli sendiri."

Tristan menggaruk kepalanya tidak gatal, "terus maunya apa dong?"

"Marsha mau kakak beliin baju, sepatu, jam tangan, dan tas titik." ucap Marsha ketus.

Tristan melongo mendengar perkataan adiknya. Itu mah bukan minta namanya tapi ngerampok. Tetapi demi kebahagiaan adiknya dia rela.

"Oke-oke besok kakak beliin"

Marsha sontak saja memeluk kakaknya dengan erat. "Yeay! kakak baik deh, tapi sayang masih jomblo" ujar Marsha dengan dengan memelankan ucapan terakhirnya.

Tristan melotot tak terima saat ia di bilang jomblo sama adiknya. Tristan itu sebenarnya enggak jomblo tapi dia single. Orang tua mereka menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kakak beradik itu.


-oOo-

CHAPTER LIMA

Saat baca chapter 5 kesannya gimana?
Semoga kalian suka❤

Next? Spam komen❤

Jangan lupa vote sebelum membaca dan Komen setelah selesai membaca,

Kasih saran boleh asal sopan. oke?

INSTAGRAM :

revidaresy_

Wattpadsy_

Love,

Revidaresy.

Secret Girl [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang