Chapter 01 : Prologue

222 34 14
                                    

"Bagaimana hasil analisisnya?", tanya seorang dokter. "Sangat bagus, pak. Golongan darahnya langka dan mampu menghancurkan sel-sel yang rusak. Dan lebih hebatnya lagi adalah bagian otot dan dagingnya yang dapat beregenerasi dengan sangat cepat jika terjadi luka.", jelas seorang dokter yang lain. "Bagus. Kita bisa ambil sampel darahnya... dan sedikit sampel ototnya. Kurasa kita membutuhkannya.", ujar dokter yang tampak tua serta berpangkat tinggi dibanding dokter lainnya.

"Baik, pak. Pengambilan sampel segera dilakukan.", salah satu dokter wanita mulai mengontrol alat canggih untuk mengambil sampel dengan teliti tanpa cacat sekalipun. "Oh ya, jangan lupa untuk mengetes darah pasien lain. Jika ada, langsung ambil saja.", perintah dokter tua itu. "Baik, pak.", sahut tiga dokter yang sibuk mengurus pengambilan sampel tersebut. Sang dokter sekaligus profesor itu pun melangkah keluar dari laboratoriumnya seraya melepas jas putihnya. Ia berjalan pelan menuju ruang pribadinya dan menaruh jas putihnya di sofa dekat sudut ruangan.

Sang profesor berdiri tepat menghadap gedung-gedung di depannya. Ia mengamati bangunan tersebut dengan mata cekungnya yang termakan usia. "Sebentar lagi..", gumamnya.

Forbidden ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang