Hadohh guys maap yak kelupaaann huhuu:"(
Jangan sampai dilewat ya part yang sebelumnya👆, because nanti kalian bakal nggak ngerti kalo langsung baca ke part yang ini.
Jangan lupa vomment nya dong, hihiiHappy reading..
Putra:"heh mommyyyy, udah ah balik ke awal, kata siapa coba aku cape?"
Nayya:"kata aku lah, udah Ja tidur aja, besok kata kamu ada rapat pagi juga kan?"
Putra:"iya, tapi kan jam 9, aku bisa tambah jam tidur aku sampai jam 8, udah cepet omongin sekarang aja, bentar, kamu belum ngantuk juga kan?"
Nayya:"ya aku sih belum ngantuk, yaudah deh, tapi jangan marah yaa"
Putra:"kebiasaan kamu tuh, belum juga mulai, udah bilang jangan marah"
Nayya:"em.. Soalnya aku takut kamu marah"*gumamnya sangat pelan dan menundukan kepalanya.
Putra:"kok gitu? Coba aku tanya, pernah gak aku marah sama kamu dalam hal apapun itu?"Nayya menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap Putra.
Nayya:"tadi siang ada yang bertamu kerumah kita Ja.."
Putra:"siapa?"
Nayya:"emm,,, dia sama orang tuanya"
Putra:"dia siapa?"Nayya bangun dari tidurnya lalu mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang.
Nayya:"...."
Putra:"siapa mommy?"
Nayya:"c-chilla Ja.."Putra seketika bangun dari tidurnya dan duduk bersandar sembari memasang wajah geram. Sangat terlihat oleh Nayya kini rahangnya mengeras, menatap tajam kearah nayya.
Nayya langsung memeluk selimut yang menutupi tubuhnya, tubuhnya bergetar ketakutan, Putra memang penyayang, tapi jika sudah ada yang membuatnya marah, emosinya tidak bisa dikalahkan.
Nayya:"Jaa.. Please jangan kaya gini dong, udah ya, kita tidur aja, heuu takut jaa.."
Putra:"aku gak marah sama kamu, tapi sama mereka, lihat sini mommy"
Dengan hawa ketakutan yang sudah menyebar keseluruh tubuhnya, Nayya memberanikan diri menatap Putra di sampingnya dengan wajah sendu.
Putra:"ceritain semuanya sekarang! Mereka ngapain datang kerumah kita?"
Nayya:"m-mereka datang sambil bawa surat wasiat itu lagi Ja"Putra mengusap wajahnya dengan kasar, ia sangat tak habis pikir dengan 1 keluarga ini, mereka benar-benar seperti benalu di hidupnya.
Putra:"terus?"
Nayya:"y-ya mereka paksa aku, untuk tanda tanganin surat g-gu--"Nayya tidak bisa berkata dengan lancar, ia terlalu takut dengan masalah ini.
Putra menatap manik Nayya dengan sangat dalam, meyakinkan Nayya agar berani menceritakan semuanya.
Nayya:"mereka paksa aku untuk tanda tanganin surat gugatan cerai ja!"*ucapnya sangat cepat dengan wajah yang semakin memerah karena takut.
Deg.
Putra sangat tak menyangka dengan ini semua, ia harus menghentikan ini semua, ia tak mau kehilangan Nayya dalam hidupnya!.
Putra:"really?"*tanyanya dengan napas yang memburu.
Nayya mengangguk, matanya mulai memanas dan sudah berkaca-kaca. Nayya menatap kosong kedepan, ia tak kuat lagi membicarakan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Kah? [Completed]
Teen FictionBiarkan takdir yang menentukan semuanya -NayPut. //Tahap revisi//.