NEVER

24 8 0
                                    

Vilkezter kedatangan alumni dua tahun diatas mereka. Arseno, ketua Vilkezter dulu datang bersama Zaki, wakilnya. Yang membuat Revan sedikit bingung. Ada keperluan apa Seno dan Zaki mendatangi Revan pulang sekolah ini ke warung Bi Iyem atau tepatnya basecamp belakang sekolah mereka. Hal ini membuat Bagas turun tangan karena Revan sedang ada PM kelas 12

"Gua denger, Vilkezter kemaren menang lagi lawan Schlivien, Werdost, sama Gouvers" kata Seno.

"Iya, Bang. Vilkezter menang lagi" kata Bagas.

"Dan pas melawan Schlivien, Vilkezter bener-bener tangan kosong, right?" tanya Zaki.

"Iya, Bang" kata Bagas.

"Selama ini Vilkezter gapernah ngerahin cewek pas ribut sama sekolah laen" kata Seno.

"Lu wakil Revanza, kan?" tanya Zaki. "Mana Revanza?"

"Lagi ada PM, bang"

"Menurut lu aja deh, Davero. Bagus gak sih cewek jadi benteng pertahanan Vilkezter?" tanya Seno. "Gua sih gamasalah kalo Vilkezter menang. Tapi, strategi kita bakal kebaca"

"Ceweknya kebetulan pengatur barisan, kok, Bang. Dan selama ini Vilkezter gapernah kalah karena kita pake strateginya" kata Bagas.

"Gua mau tau? Siapa anaknya?" tanya Zaki.

Bagas menunjuk ke arah jam tiga. Disana Sakura sedang duduk di atas Versys-nya sambil mengeluarkan asap vape nya pada Killa.

"Namanya Sakura, Bang. Kelas 11 IPA 2. Atlet taekwondo sekolah, jago ribut, dan gapernah punya rasa takut" jelas Bagas.

"Barbar. Gua suka" kata Seno tersenyum tipis.

Bagas mendapatkan firasat tidak enak ketika Seno tersenyum tipis sambil menghampiri Sakura yang masih duduk di atas motor Versys nya.

"Lu yang namanya Sakura?" tanya Arseno. Sakura menghentikan vape-nya.

"Maaf siapa, ya?" tanya Sakura.

Keadaan mendadak hening. Arseno diam saja. Ia melayangkan tinjunya pada Sakura. Sakura tidak siap dan akhirnya tersungkur.

"LU SIAPA SIH, HAH?" Sakura balas meninju Arseno. "DATENG DATENG LU LANGSUNG MUKULIN GUA LU PUNYA MASALAH HIDUP APA?!" tanya Sakura. Meninju makin keras. Hidung Arseno mengeluarkan darah. Tapi Arseno sama sekali tidak membalasnya.

Bagas langsung menghentikan Arseno dan Sakura.

"Bang, lu kenapa mukulin Sakura? Dia cewek, bang" kata Bagas.

"Ternyata lu cocok buat jadi pengatur barisan, Sakura. Lu bukan cewek lemah. Kenalin, gua Arseno. Ketua Vilkezter dua tahun yang lalu" kata Arseno, membersihkan darah di hidungnya.

Sakura terdiam. Jadi dia baru saja memukuli ketua Vilkezter dua tahun  lalu? Mengapa Sakura sangat bodoh sampai meninju Arseno.

"Maaf,bang. Gue ga sengaja. Abisnya lu nonjok gua duluan sih" kata Sakura.

"Santai. Gapapa. Orang yang kayak lu dicari buat penerus Vilkezter. Anggep aja pukulan tadi salam kenalan dari gua. Semuanya, gua cabut dulu, ya. Sakura, maaf tadi udah mukul." kata Arseno, lalu meninggalkan anggota Vilkezter yang masih mematung

"Bodoh banget sih. Kenapa gua bisa kelepasan coba?" kata Sakura kesal.

"Gapapa, Ra. Lu kan gatau" kata Bagas. Menenangkan.

"Lagi dia begitu banget salam perkenalannya anjir" kata Sakura. Belum habis lebam yang kemarin, ia sudah ada lebam lagi di wajahnya.

"Emang sebelumnya Vilkezter gapernah nyerahin cewek buat ikut ribut sama sekolah laen. Dan tahun ini bener-bener bikin alumni Vilkezter geger soalnya lu dan Killa udah berkali-kali ada di Garda terdepan. Awalnya dia gapernah percaya sama kekuatan lu sama Killa. Akhirnya dia buktiin sendiri. Makanya pas dia nonjok lu biar dia sadar sendiri. Dan akhirnya dia percaya bahwa lu cewek yang kuat dan ngizinin Vilkezter buat bawa cewek di garda depan" kata Bagas.

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang