WHY?

25 9 0
                                    

Pengunjung restoran hari ini lumayan sepi. Sakura sedang duduk di bangkunya. Memainkan ponselnya.

"Lu udah makan belom?" Lucas, teman serekannya duduk di depan Sakura. Sakura hanya tersenyum. Lalu meletakan ponselnya.

"Udah, kok" jawab Sakura.

"Belakangan ini, gua sering banget ngeliat lu ngelamun, Ra. Lu ada masalah?" tanya Lucas lagi.

"Ah, gaada kok. Cuma gua pusing sama tugas sekolah aja" kilah Sakura. Mana pernah dia peduli soal tugas sekolah? Masuk saja jarang.

Lucas Adriel, anak dari seorang pengusaha sukses, yang bekerja disini karena tidak ingin terlalu bergantung pada orangtua. Wajahnya tampan, dibanding pegawai lainnya. Orangnya juga supel dan ramah. Orang yang dekat dengan Sakura disini. Orang yang pertama kali membantu Sakura di hari pertamanya bekerja. Lucas yang sangat penasaran dengan Sakura. Sakura cewek yang cantik. Dan Lucas cowok normal yang mengatakan Sakura cewek yang cantik. Namun sikapnya yang jauh dari kata feminim. Naik motor besar, galak, pokoknya tidak ada anggun-anggunnya sebagai perempuan. Yang membuat Lucas masih bertanya-tanya pada Sakura sampai saat ini.

Dan kabarnya, Lucas berniat mendekati Sakura. Tapi Sakura tidak pernah ambil pusing dengan hal itu. Menurutnya, Lucas benar-benar baik.

"Nanti pulang sama siapa?" Lucas membuka obrolannya lagi.

"Gua bawa motor, kok" jawab Sakura.

"Lu bawa moge?" Tanya Lucas.

"Iya. Motor gua kan cuma itu" kata Sakura.

"Keren loh. Jarang gua liat cewek bawa moge"

"Ah biasa aja" kata Sakura. Ia melihat ke pintu. Tiga cewek-cewek datang. Aurin dan gengnya.

Sakura bangkit. Ia tidak mau melayani Aurin. Yang ada ia malah ribut disini.

"Cas, lu yang layanin ya. Gua pusing banget" Sakura bangkit.

Mau tidak mau, Lucas bangkit. Melayani tiga remaja itu. Walaupun ia sedikit heran dengan sifat Sakura.

"YAAMPUN GUA BARU TAU ADA PEGAWAI BULE DISINI" jerit Selin histeris. Lucas hanya tersenyum kecil.

"Kalo gitu, kita tiap minggu makan disini aja, Rin" kata Irene.

"Iyalah. Recommended kan?" Kata Aurin bangga.

"Oh, iya, Mas. Saya pesen lasagna 3, smoothies mangga, sama waffel 1  ya. Smoothiesnya engga usah manis-manis. Soalnya liat masnya udah manis" goda Aurin. Lucas lalu mencatat pesanan dan segera bergegas ke dapur. Tidak peduli dengan godaan Aurin dan teman-temannya, sudah biasa menghadapi remaja-remaja labil yang menggodanya.

Sakura hanya berdiri mematung dari tempatnya. Melihat jelas tingkah Aurin yang terang-terangan menggoda Lucas.

"Ga Bagas, ga Lucas. Semua diembat" gerutu Sakura. Ia lalu memainkan ponselnya. Ada pesan dari Bagas. Notif yang belakangan ini ia tunggu-tunggu.

                                 BAGAS😡
Dmn?
Kumpul kuy sama anak Vilkez
Klo mau lngsng cus aja rmh bang Re

                                        Nnti gua nyusul ya

Ok

Kadang Sakura heran sendiri dengan Bagas. Memang sih dua tahun ini sifat Bagas care padanya. Ya wajar dong? Care sebatas teman.

Sakura juga tidak berani untuk mengutarakannya duluan. Tapi sampai kapan ia berjuang sendiri? Berharap pada Bagas? Bagas saja tidak pernah pacaran.

SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang