([AUTHOR NOTE : Mulai dari episode ini dan seterusnya, untuk kenyamanan Author dan pembaca, Author akan menggunakan PoV 3, terima kasih.])
Setelah beberapa saat kemudian, Adi pulih dari rasa terkejutnya dan menatap kosong ke arah halaman yang telah di tinggalkan oleh pria muda itu. Melihat para bawahannya berbaring di rumput, dia menggelengkan kepala dan mendesah dengan berat, dia tahu masalah ini sepertinya telah keluar dari tangannya.
"Kalian bawa para tentara ini, dan rawat mereka dengan baik." Kata Adi yang kemudian beberapa sosok keluar dari tempat persembunyian dan membawa rekan mereka untuk di rawat.
"Ayo masuk." Kemudian Adi berkata kepada orang yang tersisa.
Rendi masih tidak mampu membungkus apa yang baru saja terjadi, dia tidak mengerti bagaimana bisa seorang anak laki-laki bisa melawan dua puluh tentara elit dalam sekejap. Namun dia adalah teman dan bahkan seperti saudara bagi Adi, jadi dia sedikit mengerti tentang kekuatan unik yang di miliki beberapa orang.
Ketika semua orang sudah masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa, Adi menarik napas dalam-dalam dan mulai menjelaskan beberapa hal kepada keluarganya dan saudaranya itu.
"Jangan sampai masalah ini bocor keluar, dan bersikaplah seperti tidak ada yang terjadi." Adi berkata dengan serius.
"Rendi, apakah kamu yakin dengan latar belakang anak itu seperti yang kamu katakan padaku?" Tanya Adi kepada saudaranya.
"Ya, aku sudah meneliti tentang dia sebelumnya. Ayahnya adalah seorang manager di PT. Santika Electronic, sedangkan ibunya adalah seorang dokter di rumah sakit swasta. Juga, tidak ada yang mencurigakan di dalam penyelidikan itu." Kata Rendi menjawab, kemudian dia berpikir sejenak dan melanjutkan, "Apa yang sedikit mencurigakan adalah Lina, seorang gadis yang di bawa Andrean setelah dia selamat dari kecelakaan terjatuh ke sungai di daerah Kota Bogor."
"Hm... Masalah ini terlalu rumit. Aku juga tidak tahu siapa sebenarnya identitas anak itu. Untuk saat ini, pantau saja gerakan gadis itu dari jarak jauh, jangan terlalu dekat, aku tidak tahu seberapa jauh indra ke enam miliknya mampu mendeteksi keberadaan kita." Adi berkata setelah berpikir.
"Aku akan segera mengaturnya, Kak." Rendi menjawab dengan tegas.
"Juga, jika ada indikasi bahwa orang-orangmu telah terdeteksi, segera menjauh, jangan mengambil tindakan apapun, saat ini yang harus di prioritaskan adalah pemantauan."
"Aku mengerti, Kak. Tapi siapa identitas Andrean yang sebenarnya? Apakah Kakak sudah menebak?" Tanya Rendi dengan serius, ini adalah apa yang ingin dia tanyakan.
"Aku tidak begitu yakin, namun ada kemungkinan 80% kalau pemuda itu adalah anggota inti organisasi itu." Kata Adi menyimpulkan.
"Organisasi itu... Maksud Kakak... " Rendi terkejut mendengar jawaban kakaknya, dia sedikit tahu tentang organisasi yang di maksud kakaknya itu. Nama organisasi itu tidak mudah di ucapkan oleh sembarang orang, hanya dengan mendengar nama organisasi itu, orang yang mendengar bisa langsung ketakutan.
"Ya, itu Organisasi Heaven Punishment. Fakta bahwa dia mengetahui kode namaku, itu saja sudah menjadi bukti kalau pemuda itu adalah anggota inti Organisasi. Hanya saja... " Adi masih sedikit ragu tentang identitas Andrean, dia sedikit memahami tentang beberapa peraturan keras yang tidak boleh di langgar oleh anggota inti, seperti memiliki keluarga. Namun dia juga memiliki dugaan kalau keluarga Andrean bukanlah keluarga kandung, melainkan beberapa orang dari organisasi untuk membantu misi Andrean.
Sayang sekali, Adi tidak mengetahui kebenaran dari semuanya. Jika dia tahu kalau Andrean bukanlah anggota inti organisasi seperti yang dia pikir, dia mungkin akan segera kehilangan rambut di kepala karena terlalu banyak berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE : REBORN From The Future
AcciónSebagai seorang agen rahasia, berjalan diatas tipisnya jembatan kehidupan dan kematian sangatlah biasa baginya. Hingga suatu hari, dia masuk ke dalam perangkap yang telah diatur dengan baik oleh bawahan yang sangat dia percayai. Tanpa diduga, traged...