Aku melirik ke belakang dengan sudur mataku, dan segera menghela napas lega, beruntung para petugas itu tidak memperhatikan kata-kataku.
"Kamu tidak bisa... " Arin menggelengkan kepala dengan sedih.
Arin terkejut mendengar bahwa pria di depannya ini mengatakan ingin membunuh para pelaku. Kemudian dia mengingat dukungan di belakang para pelaku dan tidak bisa tidak khawatir. Jika pria di depannya melakukan balas dendam untuknya, maka kematiannya akan sia-sia dan hanya membuat masalah untuk pria di depannya.
Dia tidak tahu siapa pria di depannya, dan juga sepertinya belum pernah melihat pria itu di sekolah, namun hatinya merasakan kehangatan ketika melihat tatapan tegas di mata pria itu. Meskipun pria itu telah memarahinya secara habis-habisan sebelumnya, dia tidak merasa marah sama sekali.
"Katakan siapa yang melakukannya. Jika kamu tidak mengatakan hal itu, aku tidak akan tahu binatang mana yang melakukan perbuatan keji seperti itu." Aku benar-benar ingin membunuh binatang seperti itu. Tindakan pemerkosaan sangat menjijikkan di mataku. Lebih baik membayar pelacur dan memainkannya sampai puas, kenapa harus memperkosa seseorang?
"Adit, Raffi, Nathan, dan Suki." Arin berkata dengan suara rendah. Saat ini, dia merasa bahwa beban berat di hatinya telah di lepas setelah menyebutkan nama-nama itu.
"Apa?? Empat orang?" Aku benar-benar terkejut kali ini. Aku pikir itu hanya dua atau maksimal tiga orang, aku tidak pernah menduga kalau itu ternyata empat orang.
"Tunggu di sini, aku akan menarik meraka!" Hatiku meledak penuh amarah. Meskipun aku biasanya bertindak tenang, saat ini aku tidak bisa. Kasus pemerkosaan adalah apa yang paling aku benci melebihi yang lain. Aku tidak bisa diam saja melihat korban bahkan sampai bertekad bunuh diri.
"Jangan... !" Aku mendengar suara gadis itu ketika aku berbalik dan akan pergi mencari para binatang itu.
"Aku sudah puas membicarakan hal ini denganmu. Bisakah kamu memberi tahu aku namamu?" Gadis itu tersenyum padaku dan bertanya.
Saat ini senyuman itu adalah senyum paling indah dan alami yang pernah aku lihat, bahkan di kehidupan sebelumnya, aku belum pernah melihat senyum seperti itu.
"Namaku Andrean." Aku bertekad di dalam hati untuk menyelamatkan senyum itu, senyum yang paling indah dan alami. Aku tidak akan membiarkan senyum itu menghilang, dan aku harus menghapus keberadaan binatang yang mencemari senyum itu.
"Terima kasih Andrean, aku akan selalu mengingat nama ini. Selamat tinggal."
Tiba-tiba gadis itu melambai dan terjatuh dari atap.
Sial! Ini benar-benar turun ke situasi paling buruk.
"Ahh!!!!"
"Tidak!!!"
Banyak jeritan menusuk telingaku seperti gemuruh petir. Dalam seper sekian detik itu, aku melompat dan mengaitkan kait di besi pembatas dan melompat.
Aku memanfaatkan dorongan kaki yang menendang besi pembatas, sehingga kecepatan jatuh milikku lebih cepat dari gadis itu.
"Lihat!! Seseorang menyusul!!"
"Apa??"
Semua orang terkejut melihat orang kedua yang melompat dari atap sekolah, mereka bahkan tidak berpikir akan ada orang lain yang akan bunuh diri tepat setelah seseorang melakukannya.
Aku menangkap gadis itu tepat di samping lantai dua, beruntung aku masih bisa menangkapnya, karena hanya dengan perbedaan milidetik saja, maka aku akan gagal.
Aku menendang tembok lantai dua untuk menyeimbangkan tubuhku yang memegang erat tubuh gadis itu. Kemudian aku perlahan mengulur tali untuk turun sedikit demi sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND CHANCE : REBORN From The Future
AksiSebagai seorang agen rahasia, berjalan diatas tipisnya jembatan kehidupan dan kematian sangatlah biasa baginya. Hingga suatu hari, dia masuk ke dalam perangkap yang telah diatur dengan baik oleh bawahan yang sangat dia percayai. Tanpa diduga, traged...