4. Murid Pindahan

9 0 0
                                    

Karena waktu sudah malam, Ibu segera menyarankan untuk istirahat dan melanjutkan pembicaraan besok.

Sudah di putuskan, Ibuku akan tidur bersama Lina, sedangkan ayah tidur bersamaku.

Yah, seperti inilah Ibuku, dia adalah pemegang kekuasaan mutlak di rumah, bahkan ayahku tidak mampu menolak apa yang sudah di putuskan oleh Ibuku.

Di kamarku.

"Bagaimana kalian berdua, bertemu?" Ayahku tiba-tiba bertanya padaku.

"Yah, seperti yang telah aku katakan, dia membantuku ketika aku terseret oleh arus sungai."

"Hm... Apakah kamu menyukai gadis itu?"

"Apa yang ayah katakan? Aku bahkan belum memikirkannya sampai kesana." Aku menggelengkan kepalaku. Sepertinya Ayahku tidak percaya dengan apa yang aku katakan.

Memang di usia 15 tahun, setiap anak sudah mulai di berikan pelajaran Sex Education. Namun aku belum memikirkan sampai hal itu.

Ketika aku di latih di markas besar organisasi, bahkan sampai ketika aku menjadi anggota inti organisasi, aku tidak pernah memiliki hubungan serius seperti cinta. Salah satu peraturan keras di organisasi adalah tidak memiliki hubungan ketergantungan apapun, bahkan hubungan keluarga tidak di perbolehkan.

Jika hanya hubungan biologis antara pria dan wanita, itu adalah hal yang biasa, karena aku sering menyamar. Tapi hubungan itu adalah hubungan yang tidak berdasarkan cinta.

"Ayah, aku lelah dan ingin istirahat." Kataku pada Ayahku. Aku memang sangat lelah hari ini. Tubuhku masih sangat lemah dan aku harus melatih tubuhku segera mungkin.

Keesokan harinya, aku terbangun dan segera membersihkan tubuhku. Baru setelah memakai seragam sekolah, aku turun ke bawah untuk sarapan pagi.

"Untuk apa kamu memakai seragam itu?" Ibuku berkata dengan tatapan aneh di matanya.

"Sekolah?"

"Sekolah apa? Ibu sudah mengeluarkanmu dari sekolah itu. Sekolah apa yang bahkan tidak mampu menjaga muridnya dan membiarkannya menghilang?" Ibuku berkata dengan marah.

Apa yang terjadi di sini? Aku menatap ayahku untuk mencari penjelasan.

"Ketika Ibumu mendapatkan berita tentang kehilanganmu, dia segera menuju sekolah dan memarahi para guru disana. Kemudian dalam kemarahan Ibumu, dia mencabut hak siswa milikmu. Jadi saat ini kamu bukan siswa di sekolah itu lagi."

"Ugh... Lalu bagaimana dengan proses belajarku?"

"Ibu, dan Ayahmu telah memutuskan, bahwa kamu akan pindah ke sekolah Tirta Yudha. Hari ini, kamu dan Lina akan mendaftar ke sekolah itu bersama." Kata Ibuku dengan santai. Sepertinya dia telah memikirkan hal ini.

"Lina juga?" Tanyaku bingung. Gadis ini belum pernah sekolah, apakah dia mampu mengikuti pelajaran yang ada?

"Ya, apakah ada yang salah dengan itu?" Ibu melotot ke arahku.

"Ah... Tidak."

"Makan, Ayah akan membawa kalian berdua ke sekolah nanti untuk mendaftar." Kata Ayahku berusaha meringankan suasana.

"Baik." Hal itu sudah di putuskan oleh orang tuaku, jadi aku hanya bisa menerimanya.

Setelah selesai sarapan pagi, aku mengganti pakaian dan bersiap untuk mendaftar ke sekolah baru bersama Lina.

"Ayah, aku bisa mendaftar sekolah sendiri. Bukankah Ayah harus pergi bekerja?" Dalam kehidupan sebelumnya, aku telah meninggalkan kedua orang tuaku. Meskipun saat itu aku memiliki kekuatan untuk menemukan kedua orang tuaku, aku tidak bisa melakukannya karena salah satu aturan organisasi. Sekarang, setelah aku di hidupkan kembali, aku berjanji pada diriku sendiri untuk berbakti kepada orang tuaku.

SECOND CHANCE : REBORN From The FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang