11

11 2 0
                                    

Tangis nasya semakin terdengar menyakitkan di telinga fias, saat fias tak kuasa menahan geram.

"gue tau sya, gue tau lo benci sama gue karna gue deket sama kak Trio. Tapi lo ga seharusnya kaya gini sya, lo terlalu egois buat liat situasi dengan sudut pandang lo doang!" sentak fias, yang sedari tadi menahan marahnya.

"maafin gue as, iyaaa gue tau gue terlalu egois. Tapi hatigue masih ga bisa nerima. Kenapa lo selalu dapetin apa yang lo mau as, sedangkan gue? Lo tau sendiri, gue udah naksir kak Trio dari awal masuk. Tapi kak Trio malah naksir sama lo as, dunia gak adil. Gue pengen lo ngerasain apa yang gue rasain, itu aja as." jelas nasya, masih dengan tangis.

Fias hanya terdiam, ternyata semenyakitkan itu yang di rasakan nasya.

Tiba-tiba saja sisil datang bersama salwa.

"sya, gue tau lo sakit hati sama fias. Tapi lo tau ga sih? Fias lebih sakit hati saat lo harus jadi musuhnya dibandingkan dia harus kehilangan rehan" jelas salwa.

"mikir dong lo jadi orang, lihat sekitar lo, jangan mikirin diri sendiri mulu, Egois lo." ucap sisil sedikit kasar.

"sil, wa, udahh cukup. Sekarang kita tunggu nasya sadar aja, seberapa jahat gue udah rebut kak Trio dari dia" ucap fias dengan tatapan tajam pada nasya.

........

Beberapa menit setelah salwa, fias, dan sisil meninggalkan nasya. Nasya semakin sesenggukan menyesali perbuatannya,

"bego! Lo egois sya! Lo benci sama orang sebaik fias! Kenapa! Gue bencii sama diri gue sendiri!" teriak nasya di balik bilik kamar mandi.

Saat nasya sedang menyesali perbuatannya, tiba tiba saja terdengar teriakan di luar kamar mandi.

*Tok.. Tok.. Tok...

"syaa buka pintunya" ucap lembut seseorang di balik pintu

Nasya tidak menyahut panggilan itu, dia tau di balik pintu itu pasti salwa. Ia takut untuk berbicara dengan siapapun saat ini.

"sya gue tau lo di dalem, gue tau lo lagi butuh temen cerita." ucap salwa

Tidak ada sahutan dari dalam bilik itu.

"sya cerita yuk ke gue, gue tau lo takut cerita sama siapapun, gue tau gue ngerti, tapi kalo lo terus pendem semuanya, lo bakalan stress sya."

Tak lama kemudian setelah salwa selesai bicara.

*cklekk*

Salwa melihat nasya yang mengelap airmata dan ingusnya oleh lengan seragamnya.

Salwa tersenyim dan membentangkan tangannya pada nasya, tanpa berfikir panjang nasya membalah bentangan tangan salwa dengan pelukan erat.

"wa, gue takut, gue takut semua orang benci sama gue. Gue takut terkucilkan lagi wa..." rengek nasya di bahu salwa.

"gue tau, itu bukan keinginan lo kan? Gue tau lo orang suruhan nanda."

"iyaa wa, gue di suruh nanda. Gue terpaksa kaya gini, karna gue egois. Gue sempat benci fias, karna dia rebut kak Trio dari gue" jelas nasya.

"gue harap lo bisa berubah jadi nasya yang dulu setelah kejadian ini." ucap fias yang sudah berdiri di ambang pintu toilet.

"as sumpah, gue baru sadar sekarang, gue di perbudak nafsu kemarin. Maafin gue yaa as, gue janji mulai sekarang, gue bakalan jadi nasya yang dulu lagi" jelas nasya sembari menghampiri fias.

Fias memeluk nasya dengan erat

"gue ga akan bikin lo sakit hati lagi, maafin gue juga ya sya" ucap fias.

Salwa tersenyum melihat nasya dan fias akur kembali.

.........

Bagaimana hari ini?
Aku tahu ini terlalu kejam.
Tapi,
Aku hanya ingin kau kembali menjadi seseorang
Yang bisa ku percayai.

-fias

.........

Haloo guys, i'm come back.
Sorry lama terus update an nya.
Sedang proses mencari refensi soalnyaa, mweheheh.

Tetep stay sama "siapa gue?" yaaaa guyss. ❤

siapa gue ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang