Hay 🖐
Ini cerita pertama bagi putritelat ya
So, bagi kalian yang baca cerita ini harap klik ☆ supaya cerita ini sering aku update
.
.
.______________________________________
tuk.. tuk.. tuk..
suara sepatu yang digesek ke lantai terasa terdengar nyaring di sebuah ruangan tidak ada lagi suara teriak-teriak, bisik-bisik bahkan suara tertawa. semuanya terasa sepi dan sunyi yang hanya menghiasi mereka dengan selembar kertas berisi soal-soal yang harus mereka jawab, tidak ada yang berani melihat kesamping apalagi ke belakang jika ada pun dipastikan bahwa dia akan diperhatikan oleh seseorang yang sejak tadi berjalan jalan mengawasi mereka
tang...
suara spidol jatuh ke lantai mengalihkan fokus mereka untuk mencari keberadaan suara tersebut orang yang menjatuhkannya hanyalah tersenyum dan mengambil apa yang sengaja ia jatuhkan tadi
"ibu hanya mengetes kalian tadi, ternyata telinga kalian masih berfungsi" tersenyum, lagi lagi senyum yang menghiasi wajahnya membuat orang lain ikut tersenyum melihatnya
"ya kali kita tuli bu?" jawab siswa didepan dipojok kiri
"ya kirain ibu gitu, tadi ada yang manggil tapi gak dijawab sama orang yang dipanggil."
"siapa bu?" tanya siswa kompak membuat yang lain menoleh penasaran
"kepo kalian, lima menit lagi waktunya habis yang sudah boleh kalian kumpulkan di meja ibu dan boleh istirahat." ucapnya menuju meja tempatnya yang dekat dengan pintu
" yah... ibuuuu" koar mereka serempak
lima menit berlalu mereka pun bergegas mengumpulkan ulangan harian mereka hanya ulangan harian bukanlah UTS maupun US. ketika semuanya sudah mengumpulkan seorang siswa menawarkan diri untuk bantu membawa tapi dia tolak dan menyuruhnya untuk mengisi waktu jam istirahat entah itu dengan makan di kantin atau sekedar ngobrol ngobrol dengan teman temannya.
tidak pernah dia bayangkan akan bekerja seperti ini, menjadi guru matematika di sebuah sma swasta di kota jakarta. dulu, dibayangannya dia duduk ditemani layar komputer yang menyala tapi takdir berkata lain tidak ada komputer hanya ada buku, pensil, pulpen dan sepidol yang sering ia bawa sama seperti waktu dia sekolah cuma beda posisi siswa dengan guru.
oh iya sebelum lanjut ke cerita harap perkenalan terlebih dahulu saya Lilis seperti yang dijelaskan tadi saya guru matematika di sebuah sma swasta dengan nama sma bakti kencana, umur 24 tahun dan terakhir saya belum menikah.
jam istirahat sudah berakhir sejak tadi dan semua siswa pun sudah pergi ke kelas mereka masing-masing kecuali pelajaran olahraga mereka akan ada dilapangan bersama guru olahraga yang bisa dibilang__ 'ganteng' tapi sayang sudah ada yang punya.
Lilis sedang menuju kantin yang bisa dipastikan kantin lumayan sepi karena sudah waktunya jam belajar, hanya ada beberapa siswa yang dikantin
"Lo kan tahu gue gak bisa di bohongin kayak gini rasanya tuh sakit tau vi sakit.." - Silva
"ya gue juga tau tapi___ Eh ibu, mau makan bu?"- Devi
"iya nih."jawab lilis setelah memastikan tidak ada objek yang ditanya selain dirinya "Mih.. soto satu ya?" ucap lilis ke penjual dikantin yang ditanggapi sebuah anggukan
"kita pergi dulu ya bu?" pamit Silva menarik tangan Devi
"eh.. tunggu_" Lilis mencengkal tangan Devi "ibu baru datang kok malah pergi? duduk dulu duduk" lanjutnya sambil menepuk bangku yang mereka duduki tadi. mereka pun hanya pasrah dan kembali duduk ke tempatnya tadi Lilis tersenyum melihat kedua siswinya itu yang satu masih dengan tampang ngambeknya dan yang satu lagi dengan tampang bersalah karena hendak pergi disaat gurunya baru datang.