BAB #32

2.5K 81 11
                                    

Queen baru saja selesai membereskan pakaian rayn dan lea yang baru datang diantar supir pribadi milik rayn. Seusai merapikan pakaian tersebut, queen memilih duduk di balkon kamarnya dan menikmati angin yang berhembus. Ia ingin memutar semuanya dari awal bertemu rayn sampai sejauh ini, matanya
tertutup mencoba merasakan hembusan angin yang seolah membantunya untuk mengulang kembali.

"Apa yang kau lakukan disini hm?" Tiba-tiba suara berat milik rayn membuat queen tersadar dan membuka matanya. Rayn menatap queen dari samping sembari tersenyum. "Bersiaplah, malam ini kita berangkat. Jika kau keberatan dengan liburan ini, anggap saja demi Alice dan Lea" queen diam dan tetap memandang ke depan.

"Sepertinya mudah bukan?" Tanya queen membuat rayn bingung, "mudah menanamkan luka lalu meminta maaf dan bersifat seolah tidak terjadi apapun. Hahah aku yang bodoh terlalu lemah berada di depanmu" matanya menatap rayn penuh luka. "Aku tau kau bermain dengan banyak wanita saat menyandang status sebagai suami dari merlina, tidak hanya itu. Aku tau sem—" ucapan queen tercekat ketika melihat mata rayn yang sayup seolah memohon untuk mencoba menghilangkan luka tersebut. "Aku lelah denganmu" queen memilih pergi keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur.

Ia menemukan chat rayn dengan seorang wanita di tab milik rayn, yang berisi kata-kata menjijikkan. Membuat queen lagi dan lagi menanggung pedih seorang diri. Terduduk di lantai dapur dengan tangisnya, otaknya terputar mengingat apa yang ia baca.

"Aku menunggumu di hotel pukul 8"

"Uangnya sudah masuk tuan, hubungi aku jika kau menginginkan lainnya"

"Aku menikmati nya tuan, trimakasih"

"Tuan, boleh aku mencintaimu? Hubungan kita sudah sejauh ini"

"Aku siap jika harus menjadi istri ke duamu, asal denganmu"

"Kenapa harus begitu rayn. ." Lirih queen masih dengan tangisnya.










💛💛💛








"Semuanya siap?" Tanya rayn. Queen, Angel, jela, Ara, Amira, Cindy, heize, Rey , Revan , refangga, Jimin, rangga dan lino serta anak mereka sudah siap. Mereka memasuki bandara dan segera di tuntun masuk ke dalam pesawat. Queen masih diam, perasaannya mulai berubah-ubah setelah kejadian tadi siang.

Rayn duduk bersama jimin. entah apa yang rayn rasakan, ia juga lelah begini terus. "Ada masalah lagi?" tanya Jimin, yang tidak di jawab oleh rayn. Queen melirik rayn sebentar lalu menutup matanya. "kalau dia sayang sama kamu, dia bakal paham dan kasih bukti kalau hal yang kamu liat itu ga bener" bisik angel di telinga queen membuat sang empu terkejut. Angel tersenyum, yap akhir-akhir ini angel seolah cenayang.

"Kemarilah, duduk bersamaku. vio kamu duduk sama Alice dan Lea ya" ucap Angel kepada sang anak yang langsung di turuti, angel membawa queen ke tempat duduk di belakang. Ia mengelus rambut queen sayang. "Berapa tahun kamu diam hm? mau sampai kapan kamu diam dan menyimpan bebanmu queen? Apa ada hal yang buat kamu ragu akan cinta rayn? Bisa jelaskan?" Queen menggelengkan kepalanya. Angel tersenyum. "Curahin semuanya. . . azeel" perkataan angel dan nama 'azeel' yg angel sebutkan membuat pertahanan queen runtuh.

Dipeluknya tubuh queen, "kenapa dia ga paham? angel kenapa harus aku yang rasain ini, Alice butuh rayn dan aku ragu.. Angel ku mohon.. ini sulit" lirih queen diangguki angel. "Jangan katakan sekarang, aku paham. menangis lah. ."














💛💛💛










Mereka sampai, tepat di sebuah pulau. dan berbeda waktu, mereka mengalami malam lagi. Semuanya berpencar ke villa pinggir laut milik masing-masing, Alice dan Lea sudah memasuki kamar dan istirahat.

Nikah Sama CEO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang