CHAPTER 7. Sugar

11.4K 585 15
                                    

"Kau mengambil ponselku?!" Umpat Ava saat melihat ponselnya berada di tangan kanan Damian. Ava menyingkirkan selimut tebalnya dan beranjak menghampiri Damian. Mata Damian tertuju pada kaki kecil Ava yang telanjang tanpa mengenakan apapun. Begitu putih dan__

Sedikit menggoda...

Ava mendorong dada Damian setelah berhasil mengambil ponselnya tanpa perlawanan dari tangan Damian. Ava sempat berpikir jika Damian akan mempermainkannya untuk sekedar mengambil ponselnya. Ternyata dugaannya salah. Pria itu dengan datar membiarkan tangan Ava mengambilnya begitu saja.

Ava mengecek ponselnya dan ia dibuat terkejut dengan pesan Heater yang sudah terbuka. Dan...

"Apa kau membalas pesan Heater?!"

"Pacarmu?"

"Bukan urusanmu," gumam Ava lirih. Wajahnya menunjukan sedikit kekesalannya karena pria bernama Damian dengan seenaknya membuka ponsel dan membalas pesan dari Heater. Padahal ia sedang menghindari Heater mati-matian, tapi Damian malah membuatnya semakin jengkel dengan membalas pesan yang tidak seharusnya dijawab dengan kata-kata menyakitkan seperti ini. Ia tidak pernah mengatakan kalimat kasar seperti yang Damian berikan pada Heater seperti ini. Ini keterlaluan dan Ava tidak menyukainya.

Tapi belum sempat Ava memulai pembicaraan yang lebih panjang dengan Damian, Ava melupakan sesuatu. ia tidak memakai apapun selain gaun tidur tipis yang membalut tubuhnya. Seketika Ava terlonjak dan mengambil bantal besar untuk menutupi dadanya.

"Aku sudah melihatnya dan tidak ada yang istimewa di dalam sana." Damian tampak begitu santai saat mengatakannya kemudian ia menuju sofa dan mengambil sesuatu di balik sofa berwarna ungu.

"A-apa yang kau lakukan padaku" Ava terbata. Ia menelan salivanya saat Damian mengangkat tangannya dan memperlihatkan sesuatu yang ada di tangannya, pakaian dalam Ava. Oh shit!

"Apa yang kau lakukan padaku, sialan!" Teriak Ava lagi dengan lantang. Ia semakin menutupi tubuhnya dengan selimut yang ada di hadapannya. Ia meringkuk dan tidak akan membiarkan Damian melihat warna merah di wajahnya. Ava malu sekaligus marah saat melihat Damian dengan santai memperlihatkan pakaian dalamnya yang ada di tangannya.

Damian terdiam seperti biasanya, ia tidak menghiraukan umpatan ataupun teriakan Ava. Pria itu selalu sangat tenang saat bersama Ava. Dan Ava tidak tahu apakah Damian menyadari jika dirinya sangat mengerikan jika hanya berdiam diri seperti itu.

"Jangan melihatku!" Teriak Ava saat telinganya mendengar langkah kaki Damian yang sepertinya sedang mendekat ke arahnya. 

Akan tetapi bukannya mendengarkan larangan Ava, pria itu justru semakin mendekat. Dan beberapa detik kemudian, tubuh Ava terasa melayang, Damian mengangkatnya dengan tenang. Tangannya berada di bawah paha yang menggantung. Ava dapat melihat dengan jelas bulu-bulu halus yang ada di dada Damian, dan Ava merasa jantungnya mulai bermasalah saat ini. Ia kehabisan napas saat tangan Damian menarik gaun tidur super tipis milik Ava dengan cepat. Ava hampir saja berteriak sebelum Damian membungkam mulutnya. Pria itu kembali mengangkat tubuh Ava dan menuntun Ava untuk duduk di bath up dengan taburan mawar merah begitu banyak. Aroma sabun yang sama dan aroma ruangan yang sama sepertinya memenuhi ruangan ini.

Ava menelan ludahnya, ia kembali meringkuk saat tangan Damian menyentuh punggung Ava dan membelainya dengan lembut. Tanpa Damian sadari Ava sedang menahan napas saat itu. Ia tidak bisa berlama-lama dengan pria bernama Damian.

"Sugar..."

"Ava, namaku Ava. Kenapa kau selalu memanggilku sugar?"

"Kau hanya membutuhkan sedikit polesan untuk membuatnya menyesal karena telah menyakitimu."

LITTLE SUGAR (21+)| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang