7 • Gotcha!

1.4K 384 337
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ekspresi datar cenderung malasnya itu benar-benar angkuh. Kurasa aku baru pertamakali bertemu gadis sepertinya.

Sebenarnya dia itu siapa sih? Apa dia anak pemilik sekolah ini sampai seenaknya begitu. Membolos di jam pelajaran dengan begitu santai dan malah bermain piano segila itu.

Anak kelas berapa sih dia memangnya? Kenapa pula sesombong itu tak mau memberitahukan namanya. Gayanya sok misterius sekali.

Memangnya jika aku tahu namanya, aku akan langsung tahu segala hal tentangnya hanya dengan mencarinya dalam kolom pencarian? Huh, seperti artis atau orang penting saja.

Eh, tunggu. Tapi memang bisa saja kan? Kurasa aku memang harus mencari tahu siapa sebenarnya gadis itu.

Tapi pada siapa aku harus bertanya? Dan bagaimana juga aku menyampaikan maksudku tentang gadis seperti apa yang kucari?

"Yoongi!"

"Uhm.. kau.."

"Aku Namjoon! Kim Namjoon. Aku maklum kok kalau kau masih belum mengingatku."

Ah.. iya, pemuda tinggi berlesung pipi ini namanya Kim Namjoon, sang ketua kelas.

"Ada apa, Namjoon-ssi?"

"Hey, tidak perlu terlalu formal begitu! Panggil saja aku Namjoon. Oh iya, kau dipanggil guru biologi."

Duh, pasti karena masalah bolosku kemarin.

"Ah, begitu. Baiklah. Aku permisi dulu, Namjoon."

Baru aku sampai di ambang pintu, suara Namjoon kembali memanggilku.

"Hati-hati, Bang Sonsaeng-nim agak galak!"

I think I'm in trouble right now.





Hah.. benar saja, kini aku mendapat hukuman untuk mengantarkan buku paket biologi ke kelas-kelas yang akan diajarnya selama satu minggu penuh.

Oh, bukan itu saja, tapi aku pula-lah yang harus membawakan buku para muridnya yang mengumpulkan tugas. Juga terkadang membawakan laptop serta buku-buku yang ia perlukan.

Dasar, bisa-bisanya si beruang itu memanfaatkan anak muridnya begini.

Ah, kalau begitu mulai sekarang aku harus hati-hati agar tidak lagi membolos di  kelasnya. Bahkan mungkin tidur di kelasnya pun takkan kulakukan kalau begini caranya.

Sesaat setelah Shin Sonsaeng-nim meninggalkan kelas, aku segera berlari keluar dari kelasku untuk mengambil buku paket biologi dari kelas sebelah menuju kelas sebelas IPS dua yang berada di gedung sebelah.

Terhitung dalam hari pertama masa hukumanku, ini sudah kedua kalinya aku menjadi tukang antar bukunya Bang Ssaem.

Dan aku tak menyangka jika aku akan bertemu kembali dengan gadis itu ketika tengah menjalani hukumanku.

Ah, jadi kau di kelas sebelas IPS dua. Baiklah, jadi aku hanya tinggal mencari tahu namamu saja. []

Me, Piano and Her ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang