Semakin mendekati ending, kalo mau cepet up, ayo ngerusuh! Sama follow aku juga hehe(｡•̀ᴗ-)✧
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namjoon terkejut dengan mata membulat serta mulut yang terbuka membentuk huruf 'o', sedetik kemudian lelaki itu terpekik kaget, "Astaga! Kau serius Yoon?!"
"Ini buktinya! Tapi anehnya.." Yoongi mengacungkan kalung berbahan emas murni tersebut ke hadapan Namjoon.
"Apa yang aneh??" Namjoon mulai penasaran sepertinya dengan ucapan Yoongi yang sedikit mengambang.
"Kau lihat 'kan kalung ini? Secara fisik ada di genggamanku kan? Tapi kalau kau lihat Miki, kalung yang serupa ada di lehernya, lalu—hmph!" Tiba-tiba saja Yoongi dibungkam Namjoon menggunakan telapak tangan besarnya.
"Sstt! Aku takut kalau dia bisa saja mendengar apa yang tengah kita bicarakan saat ini karena 'perwujudan' dirinya alias kalung ini berada di sini." jelas Namjoon masih dengan membungkam erat mulut Yoongi.
Yoongi memukul-mukul tangan Namjoon, bermaksud menyuruh pemuda itu melepaskan telapak tangannya dari wajah Yoongi.
"Ish, Namjoon! Tanganmu bau keringat!" gerutu Yoongi kesal sesaat setelah Namjoon melepaskan bekapannya.
Namjoon terkekeh, "Maafkan aku. Habisnya aku panik."
"Lagipula kenapa kau pikir dia bisa mendengarkan pembicaraan kita? Kau pikir kalung ini alat penyadap?"
"Bukan begitu. Tapi 'kan hanya takut saja jika mungkin jiwanya ikut terseret kemari, secara mungkin itulah salah satu benda yang menghubungkan dirinya dengan dunia ini."
"Uhm.. kalau begitu, apa menurutmu masih ada benda lain yang membuatnya tertahan di dunia ini?"
Namjoon berpikir sejenak, "Ya aku juga tidak tahu pasti. Tapi kurasa ruang musik itu ada hubungannya. Kau tahu sendiri di mana tempat favoritnya untuk bersemayam selama ini." Lelaki itu mengangkat bahunya.
"Lalu bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?" Yang dimaksudkan Yoongi adalah mengenai kalung berbandul cantik milik Miki—yang sebenarnya secara teknis itu adalah milik Ibu Yoongi— yang ada di tangannya saat ini.
"Kau menemukannya di mana?! Cepat taruh kembali di sana. Sebelum dia tahu dan dia marah. Kau tahu, di film-film atau buku yang suka kubaca, biasanya hantu atau monster akan marah besar saat tahu benda keramat mereka diambil, dibawa, dicuri atau apalah itu oleh manusia. Dan benda itu bisa saja membawa bencana atau kesialan bagi orang yang menyimpannya jika memang sang pemilik barang tidak menyukai ketika benda mereka berpindah tempat."
Yoongi hanya menatap Namjoon datar selama pemuda berlesung pipi itu sibuk bercuap panjang-lebar. Entah, mungkin hal itu tidak cukup untuk membuatnya bergidik ngeri.
