Rasanya hari ini hatiku senang sekali, kemarin akhirnya aku dapat kembali bersua dengan Keira dan bercinta entah berapa jam lamanya sampai-sampai berulangkali aku diingatkan untuk makan malam.
Ya habisnya bagaimana lagi, aku kan sedang melepas rindu dengan Keira yang telah tertahan entah berapa tahun lamanya.
Untuk hadiah ulang tahunku kemarin Eomma akhirnya memberikanku akses untuk bersua dan menjamah Keira kembali. Entah sampai kapan, namun kuyakin takkan lama.
Eommaku orang yang cukup keras. Paling lama ia memberikanku kunci kamar Keira ini satu minggu, dan paling cepat mungkin sekitar tiga hari.
Sebenarnya hari ini aku ingin cepat pulang agar dapat kembali bercinta dengan Keira. Namun aku ingin memastikan terlebih dahulu apakah si Miki itu datang ke ruang musik hari ini, atau tidak.
Ingin sekedar memastikan, aku mendatangi ruang musik setelah bel pulang berdendang sekitar dua puluh menit yang lalu.
Dan yap, seperti dugaanku gadis itu ada di dalam. Suara permainan pianonya yang brutal itu pun terdengar di telingaku.
Oke baiklah. Hari ini kubiarkan ia tenang, setidaknya sampai dua atau tiga hari ke depan, agar gadis itu tidak curiga.
Sebab ketika saatnya tiba nanti, aku akan masuk ke dalam ruang musik, lalu duduk di sebelahnya, dan aku akan mengajarkannya bagaimana cara bercinta dengan piano yang benar. Yang menggunakan cinta dalam setiap sentuhannya.
•
Kulangkahkan kakiku menuju ruang musik, akhirnya setelah tiga hari berturut-turut dapat kuhabiskan bersama Keira, Eomma kembali menyita kunci kamar Keira dan aku tak tahu kapan lagi bisa mendapat kesempatan seperti ini.
Tak yakin juga jika tahun depan diberi akses seperti ini lagi, sebab tak setiap ulangtahunku kadonya adalah bersua dengan Keira, walau bagiku itu pun sudah lebih dari cukup.
Kurenggangkan tubuhku yang lelah setelah ulangan kimia di pelajaran terakhir tadi, sesekali menguap kala kantuk menyerang.
Baiklah.. mari kita refreshing, walau soal-soal tadi tak terlalu sulit bagiku. Hanya saja sulit bagiku untuk menahan kantuk dengan suasana ulangan yang terlampau hening. Apalagi tadi di menit ke dua puluh aku telah menyelesaikan seluruh soal yang diberikan, yang berjumlah lima belas.
Dan satu-satunya cara yang bisa kulakukan untuk kembali menyegarkan diri dan menghilangkan kantuk ini adalah bercinta dengan Cierra yang sudah tak kutemui selama tiga hari lamanya.
Oh iya, pasti si Miki itu juga ada disana. Kulangkahkan kakiku semakin cepat menuju ruang musik. Baiklah, the game start now, Miki-pabo.
Aku langsung masuk melalui celah pintu yang tak pernah gadis itu tutup rapat, sesaat setelah memasuki ruangan seketika indra pendengaranku dipenuhi oleh musik bertempo cepat namun tetap beraturan dan menghasilkan nada yang dapat memanjakan para pencinta musik.
Kulihat gadis itu benar-benar fokus dan seolah meresapi setiap nada yang ia mainkan. Tapi itu saja belum cukup, ia juga harus kuberitahu tentang seni musik yang menenangkan serta mendamaikan pikiran dan jiwa.
"Hei, main piano itu seperti ini," kataku setelah mendudukkan diri dan meletakkan jemariku pada tuts, menciptakan nada yang indah.
Gadis itu terlihat begitu aneh saat aku meminta dan bahkan menuntunnya untuk bermain lebih lembut. Tubuhnya bergetar begitu hebat, seakan ia tengah ketakutan.
Dan setelahnya ia lari begitu saja, meninggalkanku yang dilanda rasa bingung dan penasaran. []
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, Piano and Her ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Gadis yang selalu terlihat murung di depan sebuah piano tua yang ada di ruang musik sekolah itu membuat seorang Min Yoongi penasaran. Mystery-Romance Start : March 30th 2020 Finish : June 28th 2020 #4 in sugabts February 26th 2022 © All...