08

78 18 9
                                    


Happy Reading!
.
.
.

"Mau bapak bantu neng?" tawar pak Nono yang saat ini sedang berada di samping Killa.

"Enggak usah pak." tolaknya sopan menerbitkan senyum tipisnya.

"Bener neng? Entar bawa belanjaannya berat lho." tanya beliau memastikan.

"Enggak usah pak Nono,bapak nunggu didalem mobil aja"

"Yakin neng?" tanyanya memastikan.

"Makasih pak Nono,yakin cius gak boong,"

"yowes kalo gitu,bapak tunggu disini ya."

"oke deh pak."

Agak tidak kesorean. Killa pun bergegas masuk  kesupermarket untuk membeli kebutuhan perbulan dan titipan beberapa barang dari bi Inah tadi.

Ia melihat,mencari,memilih barang,buah atau pun sayur yang dicarinya,melewati rak-rak tertata rapih tetapi ia juga belum menemukan tepung jagung pesanan bi Inah,ia kembali berputar mencari dengan seksama pada akhirnya tepung itu ditemukan terdapat diatas rak urutan pojok kanan paling atas.

"Nah ketemu" Killa menunjuk  tepung jagung yang ada dirak paling atas dengan jari telunjuknya.

"Tapi kok tinggi banget,apa minta tolong aja ya sama yang ditoko." fikirnya

Tak fikir panjang ia langsung mencari bantuan penjaga toko agar mengambilkan tepung jagung itu,tak butuh waktu lama penjaga toko pun membantunya tak lupa ia mengucapkan terima kasih.

Lalu memasukkan tepung itu kekerangjang belanjaan,ternyata lumayan berat ia merasa ceroboj kenapa tidak menggunakan troli saja kan enak ia merutuki kecerobohannya itu. Waktu berjalan semakin sore ia mencoba untuk mengangkat keranjang belanjaan sampai tak memperhatikan sekeliling,hingga tak sengaja menabrak seorang pria.

Beberapa barang yang ada dikeranjang jatuh,kecerobohan itu terulang lagi cepat-cepat ia mengumpulkan beberapa yang jatuh.

"Maaf gak sengaja" ucap Killa kepala masih tertunduk.

"Maaf ya kak,enggak sengaja." ucapnya berulang kali namun kepala killa masih tertunduk.

"Tidak papa kok." sahut pria itu singkat.

Barang kembali kekeranjang dibantu pria itu,mereka beranjak,Killa mengucapkan maaf untuk sekian kalinya saat ia mendongakan kepalanya,tak sengaja manik matanya bertemu dengan manik pria tersebut.

Pria yang terlihat masih seumurannya,mata biru pekat,tinggi semampai,Kulit kuning langsat.itu yang difikirkan oleh Akilla sekarang keadaan masih saling menatap tak lama Akilla merasa entahlah seperti merasa aneh buru-buru iya memutuskan tatapannya terdebut.

Mengedipkan kelopak matanya,mengatur agar tak terasa aneh,sedetik kemudian

"Maaf kak enggak sengaja" ucapannya sekali lagi lalu melenggang pergi melewati pria tersebut dengan kepala masih tertunduk tangan kanan mengangkat keranjang barang dengan sekuat yang ia bisa.

Setelah Killa melenggang pergi melewatinya, tanpa disadari pria itu membentuk senyuman tipis tercetak pada wajah tampannya.

 Akilla [rencana Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang