13

60 11 9
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Waktu Jamkos atau jam kosong dapat dibilang seperti surganya para siswa,waktu langka menjadi dambaan setiap siswa dikala otak sudah lelah berfikir akhirnya sekarang waktunya tiba juga.

Semua guru sedang rapat dari jam habis istirahat makan siang sampai nanti pulang enaknya dunia,toh juga enggak diberi tugas sama guru mapel jadi bebas untuk menghibur diri.

Ada yang sekedar duduk sambil bergosip ria,ada yang lari - larian tak jelas,ada yang bermain gitar atau sekedar bernyanyi bergerombol,bagi anak kutu buku otak encer seencer susu kental manis memilih untuk mengulang atau pun berlatih mengerjakan contoh soal.

Akilla and the geng memilih untuk menggerombol menjadi satu dibangku Akilla dan Zara, karna bangku Lala dan Silla hanyalah berada didepan mereka jadi mudah tinggal puter balik kursi. Simple aja hidup itu.

Silla sedikit memajukan kursi mulai buka topik baru "Gue masih gak percaya ..."

Zara hanya melirik Silla yang kebetulan berada didepannya menunggu kelanjutan arah pembicaraan.

"Gak percaya apaan?" tanya Killa yang sedari tadi membaca novel.

"ngemeng jangan setengah mulu." titah Lala.

Silla membenarkan posisi duduk agar lebih nyaman, setelah sekiranya nyaman ia kembali melanjutkan pembicaraan yang belum sempat ia lanjutkan tadi.

Silla sedikit mengambil nafas "Gue masih enggak percaya aja ..... Itu beneran Kevin anak baru yang gue ceritain?"

Lala langsung faham arah jalan pembicara mulai serius untuk acara mengghibah ini,semoga enggak dosa kan cuma flashback kemarin doang.

"Eh iya gue masih belum percaya gilak aja empat cowo cakep gabung sama kita dikantin." tambah Lala

"Rafki cakep parah kalo dari deket." ujar Zara gemas.

Killa menaruh novel diatas meja "gue gak percaya entar musrik jadinya."

"ya bukan gitu juga anjir,kaga di sembah kok musrik." sarkas Lala.

"berasa mimpi huaaaaa." gemas Zara menggigit jempol tangannya.

"deg-deg an gue sumpah lah,Kevin ternyata uhhh ganteng juga sesuai ekspetasi." seru Silla dengan raut wajah sulit diartikan.

"masih tetep gak percaya gue."

Menurut Lala ini topik terbaik yang pernah mereka alami berasa seperti mimpi,hal yang terduga hanya bisa menatap dari kejauhan dan hanya sekedar tau tetapi kemarin entah ada angin dari mana semua itu terjadi menjadi pusat perhatian di kantin.

"terus gue heran waktu itu Kevin natap lo terus La." Lala mengingat kejadian waktu itu menatap Akilla intens "Lo nyadar gak?grogi kaga?" lanjutnya.

Akilla merasa tujuannya dikantin waktu itu hanyalah memuaskan para cacing diperutnya ia sampai tak mengubris tentang hal kemarin,sabodo teing lah intinya laper.

Silla dan Zara pun ikut berpartisipasi atas apa yang dikatakan Lala itu memang benar,mereka langsung membenarkan posisi duduk mereka menatap Akilla penuh harap agar ia menjawabnya acara mengghibah semakin memanas.

Akilla yang tiba-tiba ditatap mereka merasa risih sampai tak dapat fokus dengan novel yang saat ini dibacanya,ingin sekedar bodo amat tetapi mereka semakin mendekatkan diri mereka meminta jawaban atas pertanyaan yang mereka lontarkan.

glek!

Apa ni berasa tersangka abis nyolong gue batin Akilla.

Akilla mulai merasa risih karna posisi muka mereka yang semakin dekat dengan posisinya sekarang,Silla menaik-naikkan alisnya,Lala menyenggol-nyenggol lengannya, bagaimana dengan Zara?

 Akilla [rencana Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang