The coffee and cups
weren't made to fit together
But they realized that
they had to stay with each other• • •
Jeje mengambil buku catatan kecil di meja belajarnya. Buku ini memiliki banyak sejarah, karena setiap melakukan misi stalkernya ia selalu mencatat di dalam buku itu.
Mengingat kejadian tadi siang, ia menyimpulkan bahwa Roy adalah laki-laki yang baik hati, perhatian, tapi sayangnya terlalu bodoh dan tidak cepat tanggap.
"Je kok dibawah rame sih?" Jeje yang sedang menulis langsung menengok ke arah suara. Rupanya Calantha. Ngomong-ngomong, sejak kapan dia disitu?
"Lah lo kapan kesini?"
"Barusan?"
"Barusan banget"
"Kok gue gak perhatian"
"Ya lo sibuk sama buku itu"
"Emang?"
"Iya, gue udah manggil-manggil lo daritadi"
"Ohh, mungkin dibawah lagi ada temennya Mbak Puput" Jawab Jeje asal.
"Emang Mbak Puput punya temen?"
"Parah lo, emang Mbak Puput keliatan kayak orang yang gak punya temen ya?"
"Gak juga sih Je, tapi suaranya ramai cowok-cowok"
"Oh temennya abang gue kali–"
"TEMEN ABANG GUE? OH IYAAAA, YAAMPUN CAALLLLL" Jeje berteriak panik sambil meloncat-loncat diatas tempat tidurnya.
"Kalem Je anjir, pusing denger suara lo. Kenapa sih emangnya sama temen abang lo? Geng Bangsat Berkelas kan"
"Ya iya, Cal. Tapi, duh, lo belom gue ceritain ya?"
"Soal apa?"
"Roy"
"Royce Sterling"
"Iya, nih" Jeje menceritakan bagaimana Cindy meminta bantuannya untuk mencari tau tentang Roy, yang ternyata disukai oleh teman satu gengnya, Mila. Lalu bagaimana tadi pagi ia tertidur di bangku dan dibangunkan oleh Roy.
"Anjir kaget loh gue. Tapi gue pengen nanya Je"
"Apa?"
"Katya gak jadi kesini?"
"Katanya nanti agak malem, tadinya Katya berdua aja sama lo disini soalnya gue pengen buntutin Roy ke rumahnya. Tapi, gara-gara dia ditonjok abang gue jadinya dia pulang lebih cepet. Rencana gue gagal Cal"
"Gapapa Je, besok masih bisa. Lo bersemangat banget kayaknya, hati-hati"
"Apaan?" Jeje tau kata selanjutnya yang akan diucapkan oleh Calantha
"Nanti baper" Balas Calantha yang sudah diprediksi Jeje.
Setelahnya,
Ceklek
Jeje dan Calantha menengok kearah suara pintu terbuka itu.
"Jeje dan Calantha yang Alaric sayang, kalian ngapain berdua? berisik banget kedengeran sampe bawah. Ngomongin Roy ya?"
Jeje dan Calantha berpandang-pandangan.
"Emang kendengeran bang?" Tanya Jeje, mendadak sekujur tubuhnya berkeringat. Panik.
"Gue kan tadi lagi ke kamar sebentar, ya kedengeran lah"
"Kedengeran sampe bawah gak?"
"Harusnya sih enggak"
![](https://img.wattpad.com/cover/217934136-288-k967734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
Novela JuvenilIbarat jatuh cinta itu, seperti hujan. walaupun jatuh berkali-kali, ia tidak pernah lelah untuk mengulangnya kembali. Begitu juga dalam cerita cinta Jessie Evangeline, remaja cantik yang tergolong populer disekolahnya karena memiliki pekerjaan sampi...