Season 1 Chapter 2 Act 1 : Situasional

294 21 3
                                    

Pada saat Gazo membuka matanya, dia terkejut tiada terkira. Karena ia melihat dirinya terbaring di kasur dan dikelilingi oleh 8 orang asing yang memiliki sayap di punggungnya. Karena kebingungan dia histeris dalam diam, matanya melirik kiri kanan dengan raut wajah yang dipenuhi kekhawatiran. Saat itu orang yang berdiri nomer 3 dari kanannya menanyakan keadaanya,

"Dik Angela, apa anda baik baik saja? adakah yang masih sakit dari tubuhmu?" kata orang itu sembari menggenggam tangan kanan Gazo.

Disambung dengan pertanyaan dari orang nomer 1 dari kirinya,

"Syukurlah, hampir mustahil bocah 7 tahun terjatuh dari menara jam setinggi itu, tetapi jiwanya tidak hancur dan bisa sadar. Kekuatan Tuhan memang tiada duanya". Ujar orang itu.

Gazo semakin bingung dengan keadaanya yang sekarang. Dalam hati ia terus menanyakan siapa mereka dan siapa yang dipanggil Angela itu. Dalam hati ia berkata,

("Siapa orang - orang aneh ini? Dan siapa yang mereka panggil Angela?")

Dengan cepat Gazo melepaskan tangannya dari genggaman orang di kanannya itu. Keterkejutannya telah mencapai batas ketika itu, karena melihat tubunya menjadi kecil, ramping, serta rambutnya menjadi panjang. Dengan histerisnya ia berkata,

"ha...haaaaaaaaaa, apa yang terjadi padaku?".

Sontak dia beranjak dari kasur itu dan berlari menuju kamar mandi yang ada di ruangan itu. Ketika ia melihat ke cermin, ia melihat pantulan dirinya yang telah berubah menjadi perempuan seutuhnya. Berambut pink se pinggang dengan mata biru dan sayap kecil berwarna putih di punggungnya. Orang - orang di luar kamar mandi itu terus menanyaka keadaanya dan terus mengetuk pintu supaya Gazo bisa keluar dari sana. Di sinilah Gazo mencoba tenang dan berfikir kritis. Meski matanya berlinang air mata ia terus memikirkan apa yang terjadi. Tak lama setelah itu dia memikirkan sebuah siasat kecil untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Dalam hati ia berkata,

"Tenangkan dirimu Gazo, kamu pasti bisa melewati momen aneh ini. Yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi dari mereka dan sementara kamu harus mengikuti alur mereka. Mungkin saja panggilan Angela itu adalah panggilan untuk diriku."

Sementara itu, kedelapan orang asing itu terus mengetuk pintu dan menyuruhnya keluar. Gazo sudah menentukan tindakan apa yang harus dia ambil. Ia kembali bergumam dalam hati,

(" Mereka bilang Angela di sini telah selamat dari kejadian itu. Akan ku gunakan kesempatan ini untuk mengelabuhi mereka.")

Gazo membuka sedikit demi sedikit pintu kamar mandi itu, dengan wajah yang dipenuhi air mata serta baju yang berantakan. Orang - asing itu terdiam, salah satu perempuan dari mereka memeluk Gazo. Gazo saat itu bersandiwara seakan ia kehilangan semua ingatanya termasuk dengan orang - orang itu.

"Siapapun kalian, bisakah kalian memberitahuku, aku ini siapa, dimana, dan kenapa aku bisa seperti ini?". Kata Gazo sambil tersendat - sendat suarannya.

"Tidak apa - apa nak, asal kamu baik - baik saja, kami sudah cukup." , kata perempuan itu sambil berlinang air mata.

Kemudian Mereka menuntun Gazo untuk sampai ke kasurnya. Setibanya di kasur itu, Gazo menanyakan lagi pertanyaan yang sama.

"Bisakah kalian memberitahuku, aku ini siapa, dimana, dan kenapa aku bisa seperti ini?" sambil melihat wajah perempuan itu.

Secara bersamaan laki - laki yang berada di samping kananya berbisik kepada perempuan di sebelahnya.

"Hoi Sani, Apa mungkin dia kehilangan ingatanya?"

" Menurutku iya Zen, tidak terkejut sih, siapapun pasti akan mengalami hal yang sama. Sebenarnya apa yang difikirkan anak ini sampai ia menjatuhkan diri dari menara jam itu?!"

Perempuan itu bertanya kepada Gazo,

"Apa kamu mengenali kami?dan sejauh apa kamu bisa mengingat sesuatu saat ini?" tatapan matanya serius dan tertuju pada Gazo.

"Aku tidak tau apa yang terjadi padaku, Siapa kalian dan apa yang aku lakukan. Ketika terbangun kepalaku terasa sakit." kata Gazo sambil menangis dalam kebohongannya.

Perempuan bernama Sani itu mengatakan sesuatu kepada semua orang di sana,

"Sudah ku duga, anak ini telah kehilangan ingatannya akibat peristiwa itu. Bagaimana jika kita memulainya dari Nol dan menceritakan semua hal yang ada di sin? Fikirku, lebih baik kita memulainya daripada menunggu keajaiban yang belum pasti hasilnya."

Semua orang menyetujuinya, perempuan bernama Sani itu menceritakan semuanya kepada Gazo.

"Baiklah, Dengarkan aku, Namamu adalah Angela Veburi, terlahir dari ras Angel. Dan Pria di samping kiriku adalah pamanmu Zen, juga terlahir dari ras Angel. Aku adalah Sania Rashi, istri Pamanmu. Beda dengan mereka, aku terlahir dari ras Elf di Zona 4 : Flower hill. Di samping kananku adalah adik kandungmu Rika Veburi. Kalian lahir dihari yang sama dengan jarak waktu 1 jam. Di sampingnya ada sahabat dekatmu Vivi Esani. Meski bukan anak kandung kami, ia terlahir dari ras Dragon di zona 3 Green Mountain. Pria dan wanita disamping nya, dia adalah orang tuamu Haruka Veegi dan Reva Desita. Tanyakan aja pada mereka apa yang ingin kamu tanyakan. Disampingnya ada cowok kekar bernama Alan Cora, dia sama dengan ku, terlahir dari ras Elf. Dan disampingnya ada dokter sihir bernama.....".

Pembicaraan mereka tersela akibat suara ledakan dan gempa yang dekat dengan tempat mereka. Haruka ingin menunjukan sesuatu kepada Angela dan beberapa orang lainya. Ia berkata,

"Saat yang tepat. Reva, tolong jaga anak - anak ini. Aku,Zen, Sani, dan Angela akan menunjukan seperti apa lingkungan yang kita tinggali ini."

"Iya Pah, hati - hati di jalan. Angela, ikutlah ayahmu. Kamu akan melihat sesuatu yang luar biasa di luar sana.", kata Reva kepada Angela.

Mereka berempat berdiri di sekitar Haruka. Tak lama munculah cahaya putih membentuk dua belah ketupat yang bergerak dari bawah ke atas.

Apakah Angela bisa menerima penjelasan rumit dari mereka? kemanakah mereka akan pergi?

[Bersambung...]

Aku Terlahir Kembali Sebagai Perempuan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang