Season 1 Chapter 2 Act 4 : Sehari Sebelum Peristiwa Besar

92 14 4
                                    

(Sebelum mencoba dan melakukannya, jangan engkau bilang mustahil dan tidak bisa. Karena semua tergantung seberapa besar niat dan tekadmu)

Sesampainya di lantai satu, ia melihat tiga pintu yang sama.

"waah...banyak sekali ruangan ini. Aku ke mana dulu ya?" Kata Angela

Angela berniat memasuki pintu yang di kirinya.

(suara pintu geser) (Sreeet..) ia terdiam selama 3 detik. Ternyata itu adalah kolam pemandian di rumahnya. Ayahnya sedang mandi di sana. Haruka berkata,

"Selamat pagi Angela, mau bergabung?" Kata haruka dengan sedikit bercanda.

Angela langsung menutupnya dan mengatakan,

"(Jretttt...) Tidak akaaaaan..." teriaknya dengan wajah memerah.

Haruka menyambungnya dengan bicara sendiri.

"Waaah...putriku sudah tumbuh menjadi remaja sekarang. Mungkinkah ia akan menjadi sosok Tsunedere (Pemalu)?" Kata haruka dengan menghadap ke langit - langit.

Angela berhenti sejenak dan menghela napas. Ia berkata dengan lirih,

"Ampun dah. Mana mungkin aku mandi bersama ayah. (badannya merinding) heee..bikin merinding aja."

Islustrator:// Tsuka Ao

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Islustrator:// Tsuka Ao. Fb: Tsuka Ao


Ia melanjutkannya dengan membuka pintu yang ada di samping kanan dari arah tangga itu. Ia melihat ada paman dan bibinya yang duduk di sofa. Zen dan Sani melihat Angela membuka pintu. Zen berkata,

"Waduh, ada Angela. Selamat pagi nak, bagaimana kondisimu?"

Disambung Sani yang berkata,

"Angela, selamat pagi"

Dengan memperlihatkan kepala dan beberapa jari yang menyentuk pintu dan badan di balik pintu, Angela berkata,

"Selamat pagi, aku baik - baik saja."

Angela menutup pintu perlahan. Dalam hati ia berkata,

"Rupanya ruang tamu,"

Ia menuju pintu terahir yang belum ia buka. Sebelum ia membukanya, dari luar tercium wangi ikan yang sedang digoreng. Awalnya ia curiga,

"Bukannya hari ini jadwalku membuat sarapan?" Tanya Angela dalam hati.

Setelah ia membukannya, ia terkejut dengan yang dilakukan ibunya. Rambut Reva terlihat memegang bumbu dan beberapa bahan lain yang mungkin akan dituang dalam masakannya.

"(sreeet...) Ibu?"

Reva seketika menaburkan tepung di udara yang membuat Angela menutup mata dan sedikit batuk. Reva berkata,

Aku Terlahir Kembali Sebagai Perempuan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang