Happier

646 95 18
                                    

Dulu sekali, setiap kali pulang bersama melewati danau ini lalu menghabiskan waktu hingga matahari terbenam bersama wanita itu adalah hal yang paling Jennie sukai. Seringnya mereka duduk di rerumputan sambil berbincang tentang apa saja di hari itu. Sesekali Jennie akan merajuk meminta es krim atau meminta wanita itu membawakannya tteokbokki dan makan bersama menikmati suasana danau yang tenang.

"Itu cukup mengherankan Jennie ah, melihatmu makan apa saja dengan lahap namun tubuhmu tetap seindah sekarang..", ucap seseorang disebelahnya.

"Masa kau tidak tahu rahasianya, eonni? Ini sangat dasar loh..", Jennie menjawabnya.

"Rahasia??"

"Mm mm, rahasianya adalah olahraga bersamamu. Di ranjang."

Wanita yang ia panggil 'eonni' itu hanya tersenyum lalu mengusap kepala Jennie.

Sekelebat pikiran itu kembali menghantuinya. Katakanlah ia rindu separuh nyawa pada wanita itu, namun Jennie tidak yakin bisa memintanya untuk kembali. Bukan saja karena mereka sudah lama saling tidak berkomunikasi, tapi karena Jennie terlalu gengsi untuk memintanya karena perpisahan mereka di masa lalu disebabkan olehnya.

Mengingat itu, Jennie sangat menyesalinya. Ia sangat menyesal karena gagal menjaga wanita itu untuk dirinya. Sejauh yang ia ingat hanya wanita itu yang begitu memahaminya, memperlakukannya dengan sangat tidak biasa dan Jennie begitu jatuh hati padanya. Entah mengapa ia melakukan hal-hal yang kemudian membuat mereka berpisah dan kini ia sangat menyesalinya.

Jennie mengeluarkan susu kaleng dingin yang ia beli tadi dari dalam tas. Bunyi 'cklek' khas minuman kaleng mengetuk ingatannya yang lain. Diteguknya minuman itu perlahan dengan satu kenangan lain yang membayanginya.

"Jennie ah.."

"Ne?"

"Apa keluargamu tidak tersinggung? Apa kau tidak merasa bersalah karena itu?"

"Huh? Kenapa?", Jennie kebingungan.

"Bagaimana bisa seorang panda meminum susu beruang? Tidakkah itu ilegal?"

Jennie tertawa sangat keras hingga tidak tahan untuk menciumi pipi wanita yang ia panggil eonni itu. Korbannya hanya pasrah saja menerima ciuman yang bertubi-tubi dari Jennie.

"Eonni, berjanjilah untuk tetap lucu seperti itu. Sungguh aku menyukaimu yang seperti itu kkk..", Jennie masih terkekeh karena lelucon wanita itu.

Itu karena selama ini Jennie dijuluki panda dan wanita itu yang ia juluki beruang karena banyak alasan.

"Kalau aku yang seperti ini kau tidak suka?", wanita itu mencium bibir Jennie tiba-tiba.

Wajah Jennie memanas bukan saja karena ciuman itu, tapi karena teringat bahwa mereka sedang di luar.

"Eonni!!"

Jennie memainkan penarik tutup kaleng ditangannya. Wanita itu memang tidak sempat berjanji untuk selalu menjadi seseorang yang akan membuat Jennie tertawa. Ia belum sempat..

Jennie meneguk lagi susu kalengan di tangannya namun kali ini air mata jatuh bersamanya.

"Bogoshipda, Jisoo ya..."

Jennie berkata lirih di tengah tangisnya. Satu kalimat yang selama ini tidak pernah ia bisa akui dan ucapkan, sore ini begitu mudah ia lakukan karena desakan rindu yang maha besar di dadanya.

Jennie tidak kuasa menahan tangisnya, ia terus menangis sembari memeluk lututnya.

"Nado bogoshippeo, Jennie ah.."

Love PlaylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang