#30.perjalanan

3.5K 102 14
                                    

Kehening yang kini terus dirasakan aulia,entah apa yang terjadi antara arga dan surya.jika memang mereka berdua sepupu kenapa bisa  kejadian sebelumnya bisa terjadi di depan mata aulia.entah dia harus memikirkannya dari mana yang pasti itu membuat kepala aulia menjadi mumet dan pusing dengan apa yang terjadi.

Aku menatap arga yang masih fokus mengemudi  mobil,dia selalu diam dan tak berbicara sedikit pun berniat untuk menjelaskan apa yang terjadi saja tidak ,tentu aulia berhak bertanya tetapi rasa takut telah menyeraputi hatinya sehinnga tekad aulia untuk bertanya luntur lantaran takut.menatap saja masih takut apa lagi bertanya,nyali aulia terlalu ciut soal seperti ini.

Bukan aulia takut tetapi suasana dan kondisi kini telah berbeda,ditambah duka yang masih menyelimuti kami tetapi aku akan tetap mencari tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.

"Jangan dipikirkan apa yang terjadi,lupakan dan anggap saja tidak terjadi apapun."ucap arga yang masih fokus mengemudi tanpa menatap aulia.arga tau jika aulia terus saja memikirkannya walau didalam lubuk hati arga dia sangat takut kehilangan aulia.

"Baiklah"ucap aulia menunduk tak ingin membatah perkataan arga yang mengundang perselisihan antara mereka berdua"mas"ucapku lembut menatapnya kini menatap jalan.

"Kenapa?"ucap arga lembut yang masih fokus mengemudi mobil tanpa menatap aulia.

"Aulia mengatuk,boleh aulia tidur ?"tanyaku menatapnya dengan rasa takut"kalau tidak boleh,gak papa tetapi kita berhenti dulu buat membeli makanan kebetulan aulia lapar juga"ucapku yang diakhiri senyum.

Arga tersenyum mendengar perkataan aulia yang jelas ia mengizinkan istrinya tidur apalagi lokasi rumah dari tempat tinggalnya di dubai cukup jauh dari lokasi pemakaman silfia,tentu arga sangat paham jika aulia lelah apalagi dia sedang berbadan dua.semakin arga bersalah karna egonya yang terus menerus mendiamkan aulia karna apa yang terjadi aulia menjadi takut sehingga tak berani hanya untuk bertanya dan berbicara.

"Tidurlah"ujar arga menempuk pundaknya"nanti kalau sudah sampai di tempat makan,mas akan bangunkan aulia,tidurlah. "ucap arga tersenyum lembut menemput kembali pundaknya mengizinkan aulia menyederkan kepalanya dibahu arga.

"Baiklah"ucapku meneruti perkataannya dan tertidur di pundaknya yang membuatku merasakan kenyaman."jangan seperti itu lagi yah?,aulia gak suka"gumam aulia sembari mengenggam tangan arga lembut .

"Hm"jawabnya tampa menatapku"lupakan apa yang terjadi"sambungnya yang mengheratkan genggamanku beralih mencium pucuk rambutku.

"Baiklah jika itu maumu"ucap aulia mengheratkan pelukanya kepada arga yang berposisi tertidur dipundaknya.

Author's POV

akhirnya sampai juga rumah makan,didubai sangat luas bahkan negara ini sangat terkenal kekayaan ,hanya untuk menatap pemandangan saja itu sangat indah dan nyaman tetapi sayang teknologi disini sangat cangih ,gedung -gedung sangat tinggi itu pertanda jika ini sudah akhir zaman.

Entalah apa yang dipikiri aulia yang kini menatap sebuah restoran yang sangat megah dan indah sebuah rumah makan yang sangat ramai dikunjungi.

"Yakin kita makan disini?"ucap aulia menatap arga yang masih memandang restoran didepan mata"apa tidak terlalu mewah untuk kita?"ucap aulia.

"Disini ada temanku,sekalian  sirahturahmi dengan temanku kita bisa makan juga.lagi pula kita pulang langsung kebandara bukan?"ucap arga

"Apa kita langsung pulang?secepat itu.aku merasa lelah jika hari ini kita pulang"gumam aulia menolak permintaan arga dengan lembut agar arga tak marah padanya.

"Kenapa?bukanya kamu ingin sekali pulang,apa ada surya kamu tak ingin pulang?"ucap arga dingin enggan menatap aulia yang terkejut dengan perkataannya.

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang