#39.kenyataan yang pahit

2.3K 74 19
                                    

"Tetapi..."ucapku menjeda perkataanku,"jika mimpi itu akan jadi kenyataan,aku tidak kuat menahan rasa sedihku ..."tangisku kembali didalam pelukanya.

"Teruslah berdoa"ucap arga menatapku,"teruslah berdoa agar kita selalu ditakdirkan bersama di syurganya kelak,"ucap arga lembut menghapus kedua air mataku.

"Aku merindukan umi,rasanya aku ingin pulang ke indonesia.aku merindukan yang ada disana,"gumamku menatapnya.

"Baiklah.besok kita pulang."ucap arga tersenyum lembut beraihku kedalam pelukanya,"aku sungguh mengkhawatirkanmu,jangan membuatku khawatir lagi."ucap arga mengheratkan pelukanya.

Author's POV

Arga berangkat kerja hari ini,awalnya aku ingin sekali pulang ke indonesia hari ini.tetapi ada hurusan mendadak sehingga kita menunda penerbanganya.

Aku mencium tanganya sebelum ia berangkat,entah kenapa hari ini perasaanku tidak enak.tetapi aku berusaha membuang pikiran yang negatif,lagi pula aku  tidak mungkin melarangnya untuk bekerja,apalagi sudah sebulan arga selalu meluangkan waktunya untuku,rasanya aku malu jika harus memintanya tetap disisiku.

"Tutup pintunya jangan bukakan pintu sebelum aku pulang.aku sudah siapkan penjaga dan bibi juga mamang untuk tetap disisimu,jika ada sesuatu yang mencurigakan kamu langsung hubungiku,kau mengerti?"jelas arga menatapku dengan penuh kekhwatiran"rasanya berat sekali meninggalkanmu sendiri dirumah tanpaku.tetapi ada hurusan yang harus kuselesaikan,aku berjanji jika hurusanya selesai.kita pulang."ucapnya meyakinkanku.

Aku mengangguk sembari membenarkan dasi bajunya"tidak masalah.disini ada bibi sama mamang juga penjaga,aku akan aman.kau tidak perlu khawatirkanku,aku akan  baik-baik saja.jika memang ada sesuatu aku akan menghubungimu segera,"ucapku terenyum menatapnya dan meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkanku.

Arga menghelaskan nafas,sembari menatapku dalam"aku akan segera kembali.aku sangat tidak ingin meninggalkanmu sendiri,"ucap arga membawaku kedalam pelukanya.

"Sudah ku bilang.aku akan menjaga diri."ucapku tersenyum,berusaha meyakinkan arga untuk tidak mengkhawatirkanku lagi.

"Aku pergi dulu sayang..."pamit arga mencium keningku sembari tersenyum,aku mengangguk sembari tersenyum menatapnya yang kini tengah menjauh.

"Ya allah,semoga kau selalu melindungi suamiku dimana pun ia berada"benaku.

Author's POV

Aku membuka handpoheku kuras ada pesan yang masuk,aku terkejut membaca pesan tsb handphone ku terjatuh kelantai dengan cepat aku meraih handphoneku kembali.

Hal yang aku takuti lagi kini menjadi kenyataan,hal yang tidak aku inginkan kini menjadi kenyataan.rasanya aku tidak mampu untuk melanjutkan langkahku menuju luar rumah.

"Bibi!"teriaku menangis,aku hanya bisa menangis keras.aku lemah tidak berdaya,aku memang lemah,"bibi!mamang!"teriaku frustasi.

"Ada apa non? Ya allah,non tidak apa yang terjadi non?"tanya bibi khawatir melihatku terjatuh kelantai"biar bibi panggilkan mamang dulu,"ujar bibi berdiri yang ditahan tanganku.

Aku menggelengkan cepat "tolong bi,tolong antarkan aulia kerumah sakit.mas arga bi,mas arga kecelakaan..."tangisku sesak.

"innalilahi,baik non.bibi panggilkan mamang biar mengantarkan kita,non tunggu disini.bibi panggil mamang dulu,"ujar bibi meninggalkanku.

Aku menangis,aku sudah tidak kuat.kenapa hal yang aku takuti kini menjadi kenyataan,aku tidak tau lagi aku harus apa.aku hanya bisa menangis dan menangis dan hanya bisa berdoa semoga suamiku akan baik-baik saja.

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang