#42.kebahagian seutuhnya

2.9K 91 4
                                    

Aku menatap langit yang kini nampak cerah,rasanya sakit sekali disaat  detik ini aku benar-benar kehilangan sosok dirinya.

Ia,sudah sebulan berlalu ia tidak sadarkan diri bahkan aku takut dia melupakanku dan tidak mengingatku kembali.

Aku terduduk dihadapanya dan menatap wajah tampannya  yang kini tampak pucat pasi,aku teringat dimana mas arga selalu membuatku tersenyum dan memberikan sepucuk bunga untuk dipakaikan disisi telingaku.tetapi itu tidak bisa kurasa kan untuk kali ini dan itu membuatku sakit menahan segalanya.

"Sampai kapan aku harus menunggumu?sampai kapan aku harus berusaha kuat untuk semua ini,aku harus apa sekarang?apakah kau tega membiarkanku mengurus putramu seorang diri tanpa kehadiran sosok ayah disampingnya.aku tidak kuat mas..."lirihku meneteskan air mata.

"Aku merindukanmu mas...dan  sampai kapan kau akan terus menerus membuatku menunggu lama seperti  ini?aku sudah cukup terluka aku tidak mampu lagi menahanya dalam kesendirian,jadi kumohonlah sadarlah kembali demi putramu"ritihku memohon.

"Kumohon ...."

Aku menggengam tanganya perlahan aku membawa tanganya kedalam dekapanku,aku tidak kuat menahan kesedihan ini.aku sangat merindukanya dan aku tidak bisa berbuat apapun selain berdoa dan menunggu,berharap allah segara menjawab doaku.

"Jadi seperti ini rasanya menunggu tanpa kepastian? jadi seperti ini sakitnya disaat aku koma kau menungguku dan disaat itu  kau merasa bersalah terhadap apa yang terjadi. pasti  sangat menyakitkan untukmu mas tapi kau tetap kuat menahan semuanya dalam kesendirian.maafkan aku tidak seharusnya aku sadar dari koma memberkata seperti itu,dan terimakasih kamu masih tetap menungguku sadar kembali walau tanpa kepastian,"

"Jadi,cukup.ini sangat menyakitkan untuku...kau sangat kuat mas,aku bahkan tak bisa menahan air mataku untuk tidak menetes tetapi...tetapi  dengan ke egoisanku disaat  hari itu juga aku meminta cerai darimu pasti itu sangat sulit kau jalanin, tapi kau masih berusaha untuk membuatku  mempercayaimu,kau memang lelaki yang baik mas."tangisku terisak dipelukanya.

"Kumohon...kumohon sadarlah,aku merindukanmu mas..."tangisku memeluk erat.

Perlahan mata yang sudah lama tertutup kini terbuka dengan perlahan,air mata pun kini menetes membasahi tangan aulia.

Aku membangunkan tubuhku segera dan menatapnya dalam,aku tersenyum sembari menangis keras dan aku memeluknya erat kedalam  pelukanku dan menangis didalam pelukanya.

"Kau tidak membenciku'kan sayang?"ritihnya memegang kepalaku.

"Ah...apa maksudmu?aku sangat bahagia kau sadar kembali,syukurlah kau sadar aku akan panggilan dokter untuk segera memeriksamu"ucapku menghapus air mataku dan beralih meninggalkanya tetapi dia menahan tanganku untuk tidak pergi.

"Maafkan aku telah membuatmu menunggu lama..."lirihnya meneteskan air mata dan berusaha tersenyum.

"Haa..sudahlah jangan menangis yang terpenting kau baik-baik saja sekarang itu sudah cukup bagiku,aku akan kembali secepatlah, "ucapku meningalkanya.

Author's POV

"Apa kau baik-baik saja selama ini?"

"Hm,aku baik-baik saja.apa tidurmu nyenyak?kau tidur sangat lama sekali bahkan aku menganggap kau tidak akan bangun lagi"

"Apa kau membenciku aulia?"

"Apa maksudmu aku tidak mungkin membenci orang yang aku cintai dan untuk apa aku membenci orang yang sudah menyelamatkanku walau dia mempertaruhkan nyawanya untuku.terimaksih..."lirihku menatapnya dalam.

"Kemarilah"pintanya"kemarilah dan berbaring disampingku"ucapnya memperintahkanku untuk berbaring disampingnya.

Aku menggeleng "tidak.itu sangat sempit,lagi pula kau akan jatuh jika aku tidur disampingmu"ucapku tersenyum.

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang