#24.ajarkan aku

3.7K 126 13
                                    

Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan agamanya, maka ia mati syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan nyawanya, maka ia mati syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. Dan barangsiapa terbunuh karena mempertahankan keluarganya, maka ia mati syahid.” (H.R. Abu Dawud).

Melihat semua apa yang dialami aulia dan arga cukup membuat hyerin terharu dengan kesabaran aulia dan  dengan apa yang dialami mereka,apakah memang ujian rumah tangga memang pada dasarnya penuh lika liku didalam pernikahan,penuh cobaan ,penuh kesabaran dan ke ikhlas'an.

Melihat pemandangan dimana membuat hyerin merasa tersentuh,dimana arga juga aulia kini sedang berpelukkan menangis dan saling menguatkan satu sama lain.air mata'pun melolos dari mata hyerin,melewati ujian atas apa yang di alami aulia dengan keikhlasan dan kebasaran sangat'lah sulit dan menyakitkan bagi hyerin jika diposisi aulia,tetapi aulia yang sekarang sudah menjadi eonni,'kakak perempuannya'hyerin. Hyerin sangat salut dengan semua kejadiaan yang dialami aulia,dimana seorang istri yang rela mengikhlas'kan suaminya menikah kembali dengan keikhlasan dan kesabarannya.

Mungkin didalam hati aulia yang dalam aulia berusaha kuat ,berusaha ikhlas dengan apa yang menjadi takdir hidupnnya ,berusaha menerima semua kenyataan,tetapi bukan'kah seorang wanita tidak akan mampu menyembunyikan rasa sakit hatinya,menyembunyikan rasa cemburu terhadap seorang suami yang sudah bukan miliknya seorang diri.

Hyerin berharap allah selalu menguatkan aulia,dan hyerin selalu mendo'akan yang terbaik bagi pernikahan oppa dan eonni,

Author's POV

Setelah beberapa jam ,aulia dan arga menuju rumah sakit bersama dimana dia akan bertemu dengan silfa,awalnya sangat sulit untuk bertemu dengan silfia karna keadaan sudah berubah dimana silfia bukan lagi menjadi sahabat tetapj menjadi teman sehidupnya bersam arga,mau tidak mau aulia harus menemui silfia karna arga yang memaksa jadi  aulia harus menemui silfia walau'pun rasa nya sangat sulit hanya sekedar melihat saja membuat hati menjadi sedikit tergores mengingat dimana sekarang arga bukan menjadi miliknya seorang diri.

"Kamu tau pertama kali silfia tersadar dari koma dia menyembut nama siapa?"ucap  arga yang mulai membuka suara yang  kini masih mengenggam tangan aulia menuju kamar rawat silfia sembari tersenyum menatap aulia.

Aulia menatap arga kembali dan beralih menggelengkan kepalanya menunggu arga untuk menjawab nya pertanyaan  "kamu,dia memangil namamu."cibir arga menyentuh ujung hidung aulia sesambil tersenyum.

"Kenapa?bukan'kah yang dibutuhkan silfia,kamu?"ucap aulia berusaha tersenyum menatap arga yang kini tersenyum manis dimata aulia.

"Nanti juga kau tau."ucap arga menghentikan langkahnya yang sudah berada didepan kamar rawat silfia,menunggu arga membuka'kan pintunya, sebelum arga membuka pintunya,arga menatap aulia dengan penuh rasa mendalam sembari tersenyum sendu.

"Kenapa?"tanyaku menatap arga yang menatapku dengan tatapan yang mendalam.

"Aku mencintaimu..."lirih arga mencium keningku lembut sesambil  tersenyum  lembut menatapku dengan rasa yang dalam.

Aku terkejut dengan kecupan yang  arga berik'kan dengan cara  mendadak,tetapi aku tau dia berkata seperti itu dan mengciumku untuk menguatkan'ku untuk menemui silfia"oh ya allah..,aku mengerti bahwa suamiku sangat'lah tidak bermaksud untuk membuatku sakit seperti ini...sekarang, diriku paham ya rabb...bahwa semua ini hanya ujianmu,walau'pun sekarang arga bukan'lah miliku seorang diri tetapi kasih sayangnya dan cintanya tidak sedikit'pun pudar untukku rasakan,terimkasih ya rabb,kau maha adil.."benak aulia  membalas  senyumannya sembari menatap arga sendu.

"Ayo,masuk"ucap arga mengenggam tanganku sembari tersenyum dan aku  membalas genggaman yang arga berik'kan dengan erat.

"Assalamualaikum"salam kami.

NIKMATNYA PACARAN SETELAH MENIKAH(COMPLATED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang