Jimin mengendarai mobil dengan cepat. Untunglah mobil itu berhenti di lampu merah. Sora langsung bersyukur dalam hati. Tangannya terulur mengusap tangan Jimin yang sedang mengotak atik radio mobil. Pandangan Jimin teralihkan. Tapi ekspresinya tetap sama, datar.
"Jim, aku harus pulang sebelum matahari terbenam. Aku sudah berjanji dengan Baekhyun oppa"
"Lalu?" Tatapan Jimin menandakan bahwa ia tak peduli dengan itu.
"Kau pasti tau dari Yaemi tentang keadaanku, Baekhyun oppa pasti khawatir"
Jimin kembali menjalankan mobilnya setelah lampu hijau menyala. Sora mengigit bibir bawahnya bingung. Ia harus pulang sekarang, kenapa Jimin tak menggubrisnya dan justru terlihat dingin.
"Jimin, jebal"
"Aku akan mengantar mu ke apartemen"
Sora langsung tersenyum lebar mendengar itu. "Gomawo Jimin-ah"
Jimin tak menjawab apapun. Mobilnya terus melaju menuju apartemen Sora. Sesampainya disana, Sora langsung memeluk Jimin sekilas, lalu ingin keluar dari mobil. Tapi Jimin lebih dulu menahannya.
"Ada apa?" Sora mengerutkan kening karena Jimin hanya terdiam sambil menatap matanya dalam.
Cukup lama mereka saling menatap. Hingga akhirnya Jimin menarik tengkuk Sora. Bibir mereka bertemu satu sama lain. Mata Sora terbelak. Tangannya berpegangan pada lengan Jimin. Perlahan Sora menutup mata. Menikmati lumatan yang diberikan Jimin.
Pangutan mereka terlepas, Sora menatap Jimin tak percaya. Lelaki itu mengelus lembut bibir Sora. "Kenapa kau tak menemuiku seharian?"
"Apa kau mencariku?"
Jimin berdecak sambil menatap Sora dingin. "Kau tak menemuiku seharian, kemudian bersenang-senang dengan yang lain, kau melupakanku?"
"Tidak Jim, bukan---"
"Kau lebih bersenang-senang dengan kekasih baru mu itu?"
Sora menganga tidak percaya. Tentu Jungkook bukanlah kekasihnya. Jimin salah paham. Apa mereka terlihat seperti kekasih tadi? Sora rasa jawabannya iya. Siapa pula yang bermain dihutan dengan lelaki. Tapi sungguh, Sora tak memiliki hubungan spesial dengan Jungkook.
"Dia bukan pacarku Jim, sungguh"
Jimin terdiam menatap Sora dalam. "Lalu siapa? Sejak kapan kau punya teman lelaki selain aku?"
"Saat pergi ke Anyang. Disana aku bertemu Jungkook. Dia memberikanku sekeranjang strawberry"
"Kau tak pernah menceritakan nya" protes Jimin.
"Aku hendak menceritakan itu, tapi malam itu aku terlalu lelah untuk mengingat apa yang terjadi saat di Anyang"
Sora memalingkan wajahnya. Mengingat malam itu bersama Jimin. Mustahil bila pipinya tidak merona. Sora tak ingin Jimin melihat itu, dan kembali menggodanya seperti biasa. Suasana mobil menjadi hening.
Jimin mengeluarkan sesuatu dari samping kursi kemudi. Sora menoleh melihat apa itu. Jimin menyodorkan notebook berwarna ungu. Mata Sora berbinar melihatnya.
"Mianhae" ucap Jimin sambil memberikan notebook itu.
Sora menerima dengan tatapan bingung. Jimin hanya tersenyum seraya mengelus surai hitam Sora. "Mianhae, aku membentakmu kemarin, juga untuk salah paham tadi"
Jimin menarik Sora kedalam pelukannya. Sora yang masih terkejutpun hanya mengerjapkan matanya berkali-kali. Perhalan Sora membalas pelukan Jimin.
"Aku harus pergi sekarang" gumam Sora dalam pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Sky• [PJM]✔
FanfictionSemua akan terasa nyata bila salah satu dari kita pergi. "Pergi, satu pilihan yang tepat sekarang" -Sora "Dunia ini akan runtuh tanpa langit" -Jimin Kalian tau sesuatu yang mendominasi hidup Park Jimin?