Sora terdiam di meja kerja. Hari ini dia sama sekali belum menemui Jimin. Entahlah, ia tidak tahu harus menghadapi seperti apa lagi. Yaemi sedari tadi mondar mandir mengambili bahan kain. Sesekali memandangi Sora yang tak beranjak sedikitpun dari tadi siang.
"Hey kau kenapa?"
Sora tersentak Yaemi tiba-tiba berada dihadapan nya. "Gwe-gwenchana"
"Pergilah mencari udara segar, tidak baik jika terus melamun" tegur Yaemi.
Sora mengangguk lemas dan beranjak pergi menyusuri trotoar. Bibirnya terus mengerucut saat berjalan. Sora menghampiri taman kota dan duduk disalah satu bangku yang tersedia.
Jimin terus hadir dipikirannya. Hari sudah menjelang sore. Jam tangan Sora menunjukkan tepat dipukul tiga. Dan ia belum bertemu Jimin sejak kemarin malam. Sora tentu saja gengsi menemui lebih dulu seperti biasa.
Hari ini bahkan Sora tidak melewati cafe Jimin. Ia melewati jalan belakang dengan banyak pohon rindang. Jalanan nya cukup sempit, tapi Sora menikmati pemandangan hijau yang menyapa.
"Harusnya aku mengajak Yaemi kemari" gumam Sora tak bertenaga.
Sora mengerdarkan pandangan ke segala objek taman kota. Tak ada yang menarik. Banyak sekali pasangan yang berlalu lalang, beserta pedagang kaki lima yang dikelilingi pembeli.
Dengan hembusan nafas kasar Sora kembali ke butik. Tak ada sesuatu yang memperbaiki suasana hatinya. Mata Sora juga panas melihat pasangan kekasih dimana-mana. Bahkan yang masih menggunakan seragam sekolah pun ada.
"Cih, aku seharusnya pergi ke tempat sepi"
Kakinya melangkah dengan kesal. Suasana hati Sora memburuk. Lebih baik hambar seperti sebelumnya. Ia memutuskan saat sesampainya dibutik akan langsung berkemas dan menuju tempat yang sepi. Hanya dirinya seorang yang bermain.
"Kemana aku harus pergi setelah ini?" Gumam Sora.
Sora sudah sampai di depan butik. Ia tak segera masuk. Sora memperhatikan Yaemi yang sibuk mengerjakan dress dengan tatapan kosong. Perlahan matanya terpejam, merasakan betapa berisiknya jalan raya dan hembusan angin sore.
"Sora-ya"
Fokus Sora buyar karena suara ramah menyapa. "Eoh? Seok Jin oppa"
"Gwenchana?"
Sora menggeleng. "Aku lelah, tapi tak ingin beristirahat. Aku mengantuk, tapi tak ingin tidur. Aku...sedang tidak baik"
Seok Jin melongo, ia tak mengerti kenapa Sora meracau dengan mata mengantuk. Perlahan Seok Jin menyentuh bahu Sora. Memastikan bahwa wanita itu sadar.
"Kau mabuk?"
"Aniya, geunde..."
"Kau sakit?"
"Hum? Ah, aku perlu pergi ke suatu tempat"
Bruk!
Seok Jin dengan sigap menangkap tubuh Sora yang tumbang. Dengan segera Seok Jin menerobos masuk kedalam butik. Yaemi terkejut dengan bunyi pintu yang terbuka kasar. Sora meracau tidak jelas, bahkan saat Yaemi berteriak menyuruh Seok Jin menidurkan Sora di sofa.
"Apa yang terjadi?!"
"Molla, aku melihatnya memejamkan mata di depan butik, saat ku tanya ia justru meracau seperti sekarang"
Yaemi mengambil ponsel dan menekan nomer Baekhyun, tapi tidak dijawab. Yaemi langsung mematikan ponsel nya dengan gusar dan menatap Seok Jin tajam. Yang ditatap justru gugup sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Sky• [PJM]✔
Fiksi PenggemarSemua akan terasa nyata bila salah satu dari kita pergi. "Pergi, satu pilihan yang tepat sekarang" -Sora "Dunia ini akan runtuh tanpa langit" -Jimin Kalian tau sesuatu yang mendominasi hidup Park Jimin?