19. Not Fine 🍁

27 2 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul empat pagi. Hawa dingin sangat menusuk diwaktu seperti ini. Tapi itu sama sekali tak mengusik Sora. Ia tetap duduk disamping ranjang Jimin sambil memegangi tangan lelaki itu.

Tadi malam Sora sama sekali tak bisa tidur. Bahkan memejamkan mata saja enggan. Jimin tak kunjung sadar setelah operasi darurat tadi malam. Sora tak henti-hentinya merapalkan doa saat Jimin berada diruang oprasi.

Sora saat bahwa semalam hingga bertengkar hebat dengan Aerin. Yaemi harus membawa Aerin pulang agar keadaan tidak semakin kacau, sedangkan Jungkook menemani Sora.

"Aku marah padamu Jim, sangat." Sora memukul pelan lengan Jimin. Air matanya sudah kering. Tak ada air mata lagi dipagi buta seperti ini.

Nafas Jimin mulai teratur. Sebenarnya Sora tak sanggup menghadapi Jimin jika ia sudah bangun nanti. Sora akan disini selama Jimin belum sadar saja.

Perasaan Sora benar-benar kacau karena Jimin. Begitu pula pikiran Sora yang selalu tak fokus. Sungguh Sora tak sanggup jika seperti ini terus. Ia harus membenahi hidupnya.

"Pergi adalah satu pilihan yang tepat sekarang"

Sora membenahi tas kecil yang dia bawa. Isinya sangat berantakan karena panik mendengar kabar Jimin.

Bruk

Pergerakan Sora terhenti begitu melihat buku berwarna ungu jatuh tepat disamping jemari Jimin. Sora tersentak melihat itu. Hatinya kembali bergetar mengingat kejadian dibalik buku ungu tersebut.

"Ani ani, aku tak boleh goyah"

Sora menepuk pelan kepalanya agar tersadar. Ia mengambil buka tersebut. Sora membeku sebentar. Tak bisa dipungkiri bahwa semua yang ada disekitarnya berkaitan dengan Jimin.

Srek

Buru-buru Sora meribek selember kertas dan menuliskan pesan untuk Jimin sebelum pergi. Ia tak yakin akan memberi tahu Yaemi, Jungkook, ataupun Beomgyu.

Hati Sora sesak mengingat Beomgyu.

Bagaimana jika Beomgyu masih membutuhkannya. Sora semakin merasa berat untuk pergi dari kota ini.

"Ini yang terbaik"

-----

Jimin

Ini Byun Sora, aku akan pergi.
Semua orang pasti kecewa dengan keputusanku
Mungkin terdengar menyedihkan, tapi memang begitu.

Tapi nanti kau akan mengerti dengan sendirinya mengapa aku pergi.

Aku tak janji akan kembali Jim, entah kita bertemu lagi atau tidak.

Tapi aku mohon satu hal, tetaplah jalani hidupmu yang baik seperti biasa,

My Angel Park

-----

Kertas itu dilipat rapi. Sora menuju salah satu perawat yang menangani Jimin untuk meminta bantuan.

"Tolong berikan ini kepadanya kalau sudah sadar." Perawat itu hanya mengangguk lalu berpamitan sopan.

Sora segera menghubungi Baekhyun untuk membantunya. Dengan langkah berat Sora keluar dari rumah sakit lalu memesan taxi online. Jarang ada bus lewat pagi buta begini.

Tak lama taxi yang dipesan datang. Sora menunjukkan alamat apartemen. Taxi yang ditumpangi sudah keluar dari area rumah sakit. Sora menghembuskan nafas berat. Ia sudah memikirkan ini sejak jauh-jauh hari.

Lebih tepatnnya saat bertemu Aerin.

"Sudah sampai nona"

Sora mengucapkan terima kasih kemudian dengan langkah tergesa ia menuju apart. Baekhyun akan kemari saat pukul tujuh. Sora tidak berencana untuk berpamitan dengan Yaemi dan Jungkook.

•Sky• [PJM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang