"P"
"Kak, saya mau minta tolong untuk diajari matematika tentang cos, sin, tan, bisa? "
"Saya tau pasti kakak bisa,"
Itulah pesan masuk darinya. Aku amat terkejut "Kok tiba-tiba dia bertanya tentang matematika sih, padahalkan sebelumnya dia cuek parah." Heran.Jujur pertanyaan itu membuat aku malu sejadi-jadinya, mana bisa aku matematika aishh.
"Duh, maaf nih ya bukannya tidak mau mengajari, aku tidak pandai soal matematika." jawaban pesanku. Aishh... Malu aku.Bagiku jujur adalah hal terpenting dalam menjalin suatu hubungan, entah itu pertemanan atau yang lainnya. Aku berusaha jujur padanya bahwa aku tidak bisa matematika tapi aku ingin membantunya, sangat ingin. Aku berpikir sejenak, "Apa hal bisa aku lakukan untuknya ya? Hmmm... Hmmm... Hmmm" bisikku dalam hati. Beberapa menit setelah aku berpikir akhirnya ide itu muncul seketika, Yah aku balas begini saja,
"Bagaimana kalau aku pinjamkan buku matematika, mau? Jika kau mau jumat depan aku bisa membawakannya untukmu?"
"Baiklah, aku pinjam bukunya Yah kak, nanti aku akan datang ke kelas mu, terimakasih" balasnya,
"Oke, sama-sama." jawabku dengan perasaan senang sembari menahan malu yang teramat sangat, tapi tak apalah buatku jujur lebih penting meski harus kehilangannya ketimbang aku berpura-pura untuk mendapatkannya.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Melewati Sendu
RomanceCerita ini khusus untuk dia yang susah sekali enyah dalam pikiranku. Cerita ini adalah perspektifku saja. selamat membaca!