10. Terblokir

11 2 0
                                    

Waktu terus berjalan beriringan dengan rasa yang semakin tumbuh. Seperti biasa aku dan rai masih saling berkomunikasi disetiap hari Jumat, entah kenapa dia selalu membalas pesanku di hari jumat. Yasudah tak apa, sungguh sangat tidak masalah bagiku toh pada saat itu aku dan rai masih SMA, belajar nomer satu meskipun sebenarnya jarang sekali aku belajar kecuali saat ada PR.

Musim hujan pada saat itu tepat menjadi pelengkap suasana hati yang sedang berbunga-bunga sekaligus patah hati.

Pada hari itu akun media sosialku terblokir seketika saat aku dan rai sedang berkomunikasi, aku tidak mengerti kenapa itu bisa terjadi, aku panik bukan main yang ada di pikiranku pada saat itu bagaimana aku dan rai tetap bisa saling komunikasi lagi, apa yang ada dipikirannya seketika cahtting antara aku dan dia ditutup karena terblokir, dan yang akan muncul di akihir chattingan adalah bacaan "Anda telah diblokir oleh akun ini". "Aishh semesta ini terlalu mendadak" ujarku dalam hati.

Aku berusaha untuk tetap tenang pada saat itu, aku pikir semesta sedang memisahkan aku dan rai sejenak, agar aku tidak terlalu memikirkannya, agar aku bisa fokus untuk belajar karena ujian kenaikan kelas sudah di depan mata.

"Apapun itu, semesta aku harap semuanya adalah baik untukku meski rasanya aku belum sanggup." Harapku saat itu.

Mungkin beberapa orang berpikiran untuk aku membuat akun baru lagi lalu add dia lagi, tidak! Tidak mudah untukku, aku yang punya perasaan gengsi dan malu padanya tidak mudah melakukan hal tersebut, aku takut dia akan berpikir bahwa begitu amat ingin aku padanya meski hati tak bisa ku tipu.

***

Melewati SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang